Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Gendut

Puluhan Polisi Dengan Perut Buncit Lakukan Hal Ini Untuk Mengembalikan Tubuh Idealnya

Beginilah jadinya jika ada polisi gendut dengan perut buncit. Ada 50 polisi yang seperti itu.

Humas Polda Jatim)
50 Polisi Gendut Perut Buncit, Disuruh Lari saat Terik Matahari Pakai Jaket hingga Jadi Begini 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Beginilah jadinya jika ada polisi gendut dengan perut buncit. Ada 50 polisi yang seperti itu.

Polisi dengan perut buncit digembleng selama 10 hari untuk menurunkan berat badan berlebih atau obesitas.

Hal ini dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jatim.

Tujuan yakni bakal mengembalikan bentuk tubuh ideal 50 anggota polisi yang bertubuh gemuk di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto Jatim.

Mereka akan menjalani serangkaian program fisik maupun psikis yang dicanangkan oleh instruktur pelatihan.

Pelatihan kebugaran fisik itu dinamai oleh Polda Jatim sebagai program penurunan indeks massa tubuh.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menuturkan, program tersebut ditujukan bagi personel yang berat badannya dikategorikan obesitas (overweight).

“Ya idealnya mencapai berat badan ideal 70 kilogram lah,” katanya saat ditemui awak media di Mapolda Jatim, Jumat (19/7/2019).

Barung mengungkapkan, para anggotanya bertubuh tambun akan menjalani serangkaian pelatihan fisik yang cukup ketat dan berorientasi pada penurunan berat badan.

Mulai dari lari di tengah teriknya sinar matahari menggunakan jaket berbahan kedap air seperti parasut, senam aerobic, berenang, bahkan long march.

Kemudian, para peserta pelatihan juga akan menerima pelatihan yang berorientasi pada psikologis.

Dan tak ketinggalan, ungkap Barung, selama pelatihan berlangsung asupan makanan peserta akan diawasi oleh Ahli Gizi dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Jatim.

“Pola makan dan menu juga disesuaikan untuk menunjang pencapaian tujuan program ini,” ujarnya.

Program itu akan berlangsung selama 10 hari, dimulai sejak senin (15/7/2019) kemarin, hingga Jumat (26/7/2019) mendatang.

Tujuan program tersebut agar para personil Polda Jawa Timur bisa lebih leluasa dan maksimal menjalankan tugasnya melayani maayarakat.

"Biar lebih gesit dan cekatan melayani masyarakat," pungkasnya.

Sementara itu, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Toni Harmanto berharap program kebugaran fisik untuk anggotanya itu dapat mengembalikan vitalitas sebagai aparat penegak hukum.

“Tentunya kami ingin anggota kami sehat terlihat lebih bugar kemudian mungkin sebagaimana normalnya anggota polri yang bertugas di lapangan,” tandasnya.

KAMP PENGHANCURAN PERUT BUNCIT

Sedikit berbeda Kepolisian Thailand juga memberikan hukuman bagi polisi gendut.

Dilansir dari odditycentral.com pada Rabu (20/3/2019), bagi polisi yang memiliki kelebihan berat badan, kantor polisi Thailand akan mengirim mereka ke sebuah kamp.

Ini bukan sembarang kamp.

Melainkan kamp penururan berat badan sebagai bagian dari program nasional yang disebut “Belly Destruction” (Penghancuran Perut Buncit).

Sebelum mereka mengirim anggota polisi ke kamp ini, mereka melakukan program percontohan selama dua minggu lamanya.

Oleh karenanya, sejak itu, kantor polisi di Thailand mulai mengirim anggota polisi paling gemuk ke Pusat Pelatihan Polisi Pusat di kota Pak Chong, untuk mengambil bagian dalam aktivitas fisik yang intens yang dirancang untuk menyesuaikan ukuran perut mereka.

Tercatat, setiap kantor polisi akan secara berkala mengirim dua hingga tiga anggota polisi yang kelebihan berat badan ke pusat pelatihan.

Di pusat pelatihan itu, mereka akan berolahraga, mengendarai sepeda dan menerapkan diet sehat, kaya protein untuk mengurangi berat badan sebanyak mungkin.

Hingga pada akhirnya, program Belly Destruction (penghancuran perut buncit) mulai mendapatkan perhatian media dan warga.

Hal ini setelah foto-foto petugas polisi yang kelebihan berat badan yang ambil bagian dalam rutinitas latihan harian menjadi viral di media sosial.

"Ada banyak masalah jika Anda seorang polisi gemuk," kata Senior Sgt. Mayor Sornpetch Chantarak, penegak diet dalam program baru ini.

“Kamu bekerja lambat dan bergerak lambat saat kamu jatuh.”

“Itu tidak bisa diterima jika Anda seorang perwira yang ditugasi menangkap penjahat, karena Anda harus cekatan dan pergi dengan cepat.”

Menurut media lokal, anggota polisi yang beratnya mencapai 200 kg berhasil menurunkan berat badan hingga 60 kilogram.

Sementara yang sedikit kelebihan berat badan (sekitar 80 kg) turun hingga 20 kg.

Dilihat dari foto-foto yang menjadi viral di media sosial, para anggota polisi yang dikirim ke kamp akan dicukur rambutnya dan harus ditelanjangi hingga pinggang untuk memaparkan perut mereka.

Mereka juga dilaporkan menyerahkan kartu ID individu di mana beratnya sebelum dan sesudah program dicatat untuk melacak kemajuan mereka.

Foto-foto yang diposting di halaman Facebook Love Police mendapat cukup banyak perhatian, dengan sebagian besar komentator memuji para petugas karena bekerja keras untuk mengurangi berat badan.

POLA DEFISIT KALORI SETIAP HARI

Berbeda dengan para anggota polisi tersebut, seorang polisi di Irlandia Utara sukses menurunkan berat badannya dengan cara memasak makanannya sendiri.

Melansir dari laman menhealth, polisi tersebut bernama Griffin yang sempat memiliki bobot 155 kilogram diusia 20-an.

Dengan berat badan sebanyak itu, Griffin mengaku menjadi malas terutama untu berolahraga.

"Saya menjadi sangat malas. Saya tahu berat badan saya akan naik sebanyak itu.

Tapi, saya tidak punya keinginan atau dorongan untuk berusaha dan mengubahnya," ucapnya.

Meski mengaku senang berolahraga, tetapi dengan berat badan sebanyak itu, Giffin menjadi malas dan lebih senang menonton olahraga.

Griffin, polisi yang sukses diet dengan cara memasak sendiri makanannya.

Griffin, polisi yang sukses diet dengan cara memasak sendiri makanannya.
“Saya lebih memilih menonton olahraga.

Saya akan memesan pizza atau masakan China untuk dibawa pulang.

Saya membenarkan kebiasaan makan yang buruk dengan cara ini," katanya.

Griffin menjadi berniat melakukan diet usai menyadari pertambahan berat badannya hingga tak lagi muat mengenakan setelan jas miliknya.

Niat Griffin untuk menurunkan berat badan semakin tajam ketika ia berlibur di kepulauan Canary pada bulan Agustus 2018.
Akhirnya dia melakukan konsultasi dengan pelatih pribadi yang bernama Paul Dermody.

Dermody kemudian memintanya untuk menerapkan pola makan seimbang dan mencapai defisit kalori setiap hari.

Tak hanya itu, ia juga diminta untuk berjalan 10.000 langkah setiap hari dan memasak makanannya sendiri.

Dua bulan menjalani program dietnya itu, rekan-rekan Griffin mulai memuji perubahan tubuhnya.

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul 50 Polisi Gendut Perut Buncit, Disuruh Lari saat Terik Matahari Pakai Jaket hingga Jadi Begini

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved