Gempa Bali
Penghuni Rutan Langsung Lari ke Lapangang Saat Gempa 5,8 SR Guncang Bali, 45 Bangunan Rusak
Gempa bumi yang mengguncang Bali, Selasa (16/7/2019) pagi, mengakibatkan sejumlah bangunan rusak.
“Tadi habis apel pagi, semua pegawai dan tahanan sembahyang bersama.
"Usai sembahyang masuk ke ruangan, tapi tiba-tiba ada gempa besar, lalu semua lari ke lapangan rutan.
"Setelah gempa berhenti, dan kembali ke ruangan, kami sudah mendapati bangunan sudah rusak,” ujar dia.
Mudana mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya saja, saat gempa besar terjadi, Kasubag TU Rutan Gianyar, jatuh ketika berlari menyelamatkan diri.
Guncangan cukup besar juga dirasakan warga Jembrana, yang menjadi pusat gempa.
Satu di antara korban adalah seorang siswa di Jembrana yang sampai pingsan akibat goncangan gempa.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susila AP, menyatakan tidak ada korban jiwa.
Hanya korban luka akibat tertimpa runtuhan yang menimpa seorang siswa SMPN 5 Mendoyo, I Ketut Semadi Yoga Yasa, serta seorang siswa Ni Komang Ariani tak sadarkan diri.
Selain di SMPN 5 Mendoyo, kerusakan bangunan juga terjadi di SDN 1 Yeh Sumbul, kemudian rumah milik I Gede Pasek Wiasa dan Pasek Wiasa di Banjar Kemoning, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya.
Kerusakan rumah warga akibat gempa juga terjadi di Kabupaten Buleleng.
Tercatat dua rumah semi permanen milik Wayan Ritawan (40) di Banjar Dinas Kelod, Desa/Kecamatan Busungbiu, dan rumah Gede Sutapa (57) di Banjar Dinas Dauh Pura, Desa Depeha, Kubutambahan, mengalami kerusakan dan menyebabkan kerugian materiil sekitar Rp 20-25 juta.
Dituturkan Ritawan, saat gempa terjadi, rumah dalam keadaan kosong.
Ia pergi bekerja di salah satu toko bangunan wilayah Desa Busungbiu. Sedangkan istrinya mengantarkan sang anak pergi ke sekolah.
Saat tengah sibuk bekerja, Ritawan tiba-tiba merasakan guncangan gempa yang cukup keras, hingga perasaan cemas pun muncul.
Ia bergegas meminta izin kepada bosnya untuk pulang, menengok kondisi rumahnya.