NEWS
Figur Jenderal Mencuat di Bursa Pilgub 2020, Siapa Saja Mereka? Mantan Kapolda Punya Peluang!
Ferry Liando, Pengamat Politik Sulut menilai untuk menentukan apakah para jenderal berpeluang atau tidak tentu sangat tergantung partai politik.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pesona para figur militer/kepolisian menjadi kepala daerah di Sulut dewasa ini memudar.
Terakhir sosok militer yang jadi kepala daerah di Sulut yakni EE Mangindaan.
Di Pilkada 2020, sosok para Jenderal kembali mencuat di bursa bakal calon.
"Saya menilai peluang kontestan di Pilgub Sulut khususnya para jenderal cukup terbuka," kata Pengamat Politik Indonesian Public Intitute (IPI), Jerry Massie kepada tribunmanado. co. id, Rabu (17/07/2019).
Ingat Sulut beberapa tahun silam sempat dipimpin oleh para jenderal sebut saja Almarhum, Letjen Purn GH Mantik, Mayjen TNI Purn EE Mangindaan.
Jadi kiprah dan sepak terjang para jenderal di Sulut sebenarnya tak diragukan lagi.
"Saya melihat ada 3 yang sangat berpeluang membuat kejutan jika maju," kata dia.
Irjen Carlo Tewu, Irjen Royke Lumowa, Irjen Ronny Sompie dan Brigjen Yorry Koloay.
Ketiganya punya kans, tapi yang lebih besar yakni Carlo Tewu.
Baca: Untuk Pilgub Butuh Rp 600 Miliar, Gubernur Sulut Lobi Anggaran ke Pusat
Baca: Cari Calon untuk Pilbup Bolsel 2020, Golkar Buka Pendaftaran Bagi Kader
Baca: Daftar Jenderal Polisi Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK, Siapa Saja?
Pasalnya dia sudah berpengalaman bukan saja di Kepolisian, putra asal Tondano ini sempat menjabat Plt Gubernur Sulawesi Barat, dan pernah menjabat Kapolda Sulut.
Saat ini Carlo sudah berkarir di Kementerian Polhukam RI.
Royke Lumowa punya kans juga.
Pernah menkabat Kakor Lantas Mabes Polri.
Terakhir Akpol 87 seangkatan Kapolri Jenderal Tito Karnavian ini menjabat Kapolda Maluku.
Ronny Sompie sempat berkarir di kepolisian terakhir menjabat Kapolda Bali, kemudian pindah menjadi Dirjen Imigrasi.
Begitu pula Marsekal Pertama TNI AU Jorry S Koloay tak bisa anggap sebelah mata.
Mantan Komandan Pangkalan Udara Sam Ratulangi ini juga dikenal familiar.
Berita populer:
Baca: Gaya Hidup Mewah Mantan PM Malaysia, Sehari Habiskan Rp 11 Miliar untuk Beli Perhiasan
Baca: Heboh Oknum Polisi Tikam Sesama Anggota Polri, Ini Tanggapan Kapolda
Baca: Sebelum Jokowi Dilantik Presiden, Pemerintah akan Urus Kepulangan Habib Rizieq
"Barangkali saat ini lobi-lobi ke partai sangat penting," kata dia.
Siapa yang mencuat untuk dipilih rakyat, ia yakin masyarakat Sulut semakin cerdas menilai dan menentukan pilihan.
"Sisi rasionalitas saya yakin akan dikedepankan," ungkap dia.
Selain para jenderal aktif, ada pula mantan Jenderal sebut saja Irjen Purn Benny Mamoto.
Benny bahkan sudah lebih dulu menjajal Pilgub 2015, meski belum berhasil menang.
Peluang kembali ke persaingan tetap terbuka.
Ferry Liando, Pengamat Politik Sulut menilai untuk menentukan apakah para jenderal berpeluang atau tidak tentu sangat tergantung partai politik.
"Sebab yang akan mengusung calon adalah parpol," kata dia.
Di satu sisi menampilkan figur tentara atau polisi adalah hal yang positif sebab mereka memiliki kelebihan terutama kedisiplinan.
Namun satu-satunya tantangan bagi militer dan polisi adalah soal elektabilitas.
Kerja-kerja militer dan kepolisian menyebabkan interaksi dengan masyarakat tidak intens di lakukan.
Mereka berdinas di satu tempat ke tempat lain, sehingga waktu untuk berinteraksi dengan masyarkat sangat terbatas.
Interaksi yang terbatas ini menyebabkan kekerabatan sosial dan emosional terlalu renggang.
Terlalu sulit bagi seorang calon kalau tidak dikenal publik, padahal suara itu berasal dari publik. (ryo)
Tonton: