Opini
Lampu Merah Telah Menyala, Gereja Jangan Tinggalkan Kaum Milenial
Gerakan fundamentalisme dan radikalisme sangat mengkhawatirkan. Sudah ada ratusan Perda dan UU yang diskriminatif terhadap umat lain.
Oleh: Pdt Dr Albertus Patty
Ungkapan Dirjen Bimas Kristen yang mengutip hasil penelitian Bilangan Research Center bahwa 50% pemuda mulai meninggalkan gereja harus disikapi dengan serius.
Moga saja hasil penelitiannya salah, tetapi kita berharap hasil penelitian ini melecut gereja-gereja untuk serius dengan kaum milenial.
Gereja harus membuat program yang merangkul dan sekaligus memberdayakan kaum muda agar mampu menjadi pemuda pembelajar yang mampu berkembang, mandiri dan matang dalam segala bidang kehidupan.
Menarik apa yang disampaikan salah seorang peserta dalam salah satu diskusi.
Ia katakan bukan kaum muda yang tinggalkan gereja tapi gerejalah yang tinggalkan kaum muda.
Coba perhatikan, ujarnya, investasi gereja terhadap pengembangan kaum muda sangat sedikit.
Gereja enggan berubah, dan tak serius menggeluti kebutuhan riel kaum milenial yang menghadapi dunia yang sama sekali baru, semakin berat, dan semakin menantang.

Di Barat, bukan kaum muda yang tinggalkan gereja, karena gereja lebih dulu tinggalkan mereka, katanya tegas.
Gereja memaksa diri untuk bertahan dengan konservatismenya.