Sejarah Indonesia
Kisah Menyayat Hati Danjen Kopassus RI Pertama Idjon Djanbi, Dilengserkan & Pergi Tanpa Penghormatan
Komandan Kopassus pertama, Idjon Djanbi, punya pengalaman tak mengenakan jelang akhir kariernya.
Tak lama setelah pensiun, Idjon Djanbi mengalami masalah pada kesehatannya. Suatu ketika Idjon Djanbi mengendarai mobil bersama keluarganya berlibur ke Yogyakarta. Tiba di sana, ia mengeluhkan sakit hebat di bagian perutnya.
Keluarga segera membawanya ke Rumah Sakit Panti Rapih. Hasil diagnosa dokter diketahui bahwa Idjon Djanbi mengalami usus buntu dan harus dioperasi.
Usai dua minggu dioperasi, kesehatan Idjon Djanbi tidak kunjung sembuh, malah bertambah parah. Ternyata usus besarnya turut bermasalah, sehingga jiwanya tidak tertolong lagi.
Idjon Djanbi tutup usia di RS Panti Rapih pada 1 April 1977. Keluarga memutuskan memakamkannya di TPU Yogyakarta.
Idjon Djanbi meninggal di Yogyakarta tahun 1977. Namun, pihak berwenang sempat alpa. Tak dilakukan protokoler upacara pemakaman secara militer, sebagaimana anggota TNI pada umumnya.
Sebagai komandan pertama Kopassus, Idjon Djanbi dimakamkan tanpa tembakan salvo.
Siapa Idjon Djanbi?

Idjon Djanbi merupakan prajurit veteran Perang Dunia II asal Belanda. Ia lahir di desa kecil Boskoop, 13 Mei 1914 dengan nama Rokus Bernardus Visser.
Ia berasal dari lingkungan keluarga petani bunga dan berbagai hobi menantang dilakoninya, dari mendayung perahu kayu, balapan mobil, bermain sepak, berkuda bola (polo) bahkan mendaki gunung.
Pecahnya Perang Dunia II tahun 1939, membuat Visser tidak bisa pulang ke Belanda karena telah dikuasai Jerman. Di usia 25 tahun, ia terpanggil masuk dunia militer untuk membela Belanda.
Tahun 1940, ia masuk dinas militer sukarela Tentara Sekutu yang berperang melawan Jerman.
Tugas pertamanya sebagai tentara adalah menjadi sopir Ratu Wilhelmina. Selang setahun berdinas, ia mengundurkan diri.
Ia lalu mendaftarkan diri sebagai operator radio di Pasukan Belanda ke-2 (2nd Dutch Troop). September 1944, ia merasakan operasi tempurnya yang pertama bersama pasukan Sekutu dalam Operasi Market Garden.
Pasukan tempat Idjon bertugas termasuk ke dalam Divisi Lintas Udara 82 Amerika Serikat. Pendidikan komando ditempuhnya di Commando Basic Training di Achnacarry di pantai Skotlandia yang tandus, dingin dan tak berpenghuni.
Setelah menjalani latihan khusus yang keras dan berat, ia berhak menyandang brevet Glider (baret hijau).