Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa di Sulut

8 Lokasi Titik Kumpul saat Terjadi Tsunami di Kota Bitung, Cek Tempatnya!

BPBD Kota Bitung mengatakan, untuk jalur evakuasi bencana tsunami di Kota Bitung berada di sejumlah lokasi.

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Jalur atau tanda-tanda Evakuasi Tsunami yang terpasang di Kota Bitung. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rudy Wongkar, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung mengatakan, untuk jalur evakuasi bencana tsunami di Kota Bitung berada di sejumlah lokasi.

Titik kumpuk di kawasan eks PT Inkuasku, kompleks Nafiri dan sepanjang jalan 46 atau SH Sarundajang.

"Wilayah ini adalah titik aman ketika terjadi musibah Tsunami," kata Robert, Senin (8/07/2019).

Untuk menuju ke lokasi aman, warga bisa mengikuti rambu-rambu atau tanda jalur evaluasi yang sudah terpasang di wilayah dekat pantai.

Saat ini pihaknya berencana tambah lagi rambu dan tanda-tanda tersebut, sambil melakukan pendataan titik-titik atau wilayah yang rawan bencana alam Tsunami dan tanah longsor.

Alfindo Mongkol, Sekretariat BPBD Kota Bitung dikonfirmasi terkait keberadaan tanda atau rambu penjunjuk jalur evakuasi, yang mulai tertutup dengan kertas stiker akan dicek kembali pada Selasa sekaligus pemasangan titik kumpul.

"Untuk titik kumpul sekaligus lokasi pengungsian dari bencana Tsunami ada delapan titik. Jadi dari rumah menuju titik kumpul warga mengikuti jalur evakuasi yang sudah terpasang mulai dari SPBU Tangkoko Manembo-Nembo sampai pusat Kota Bitung," jelasnya.

Sedangkan untuk titik aman dari bencana Tsunami di Kota Bitung berada di sepanjang Jalan 46 atau SH Sarundajang, mulai dari Indomaret Kakenturan sampai Stie Petra Manembo-Nembo.

Untuk kelurahan Tanjung Merah titik kumpul ke arah Sagerat, sedangkan di Pulau Lembeh menuju ke dataran lebih tinggi.

Minta Tambah Early Warning Sistem

Rudy Wongkar, Kepala BPBD mengungkapkan Kota Bitung memiliki satu unit Early Warning Sistem (EWS) bantuan BMKG.

Alat tersebut dipasang di kompleks kantor wali kota Bitung. Namun, jangkauannya hanya sampai Madidir, tidak sampai ke Girian dan Tanjung Merah.

"Untuk itu diharapkan BMKG berencana menambah dua unit," pintanya.

Katanya, kejadian gempa bumi disertai peringatan Tsunami Minggu malam kemarin EWS tidak bunyi, karena tidak ada tanda terjadi Tsunami.

Pihaknya tidak bisa larang mengungsi meski ama  karena wargaa trauma dan sudah melihat langsung peristiwa tsunami.

"Sempat ada isu bunyi alarm sirene tsunami tapi setelah di cek ternya bunyi berasal dari terminal peti kemas Bitung menandakan waktu untuk beristirahat," jelasnya.

Sebelumnya, terjadi gempa bumi 7,0 SR yang menguncang Barat Daya Ternate Maluku Utara pada Minggu (7/7/2019). Gunjangan terasa hingga ke Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Titik kumpul di Kota Bitung:

1. Terminal Tangkoko,
2. Padang Pasair Kompleks SMP 12,
3. Kantor Camat Girian
4. Puskesmas Paceda
5. SMKN 2 Bitung
6. Kakenturan 2 kompleks Bak Air
7. Kantor Camat Aertembaga
8. Kompleks Jumbo Tandurusa

*)Sumber: BPBD Kota Bitung

Baca: Keluarkan Rp 1,4 Miliar untuk Dapatkan Anak, Ibu Ini Melahirkan Bayi Orang Lain

Baca: 5 Lowongan Kerja Lulusan SMA Gaji Rp 7,5 Juta, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

Baca: Parpol Pendukung Prabowo-Sandi Beralih ke KIK, NasDem: Jangan Sekadar Kejar Politik Praktis

 

Baca: Profil Tsamara Amany Alatas, Politisi PSI yang Sudah Bertunangan, Digadang jadi Menpora

Baca: Profil Ismail Fajri Alatas, Tunangan Tsamara Amany, Profesor dengan Segudang Penghargaan

Baca: Hubungan Dua Mantan Didi Soekarno, Vanessa & Jane Shalimar Kembali Renggang: Kalau Ngawur Mohon Diam

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved