Pesulap
Pesulap Bernama Pak Tarno Menikah Dengan Pramugari Cantik, Ini Kisahnya
Mendengar kata-kata di atas, kita tentu langsung membayangkan sosok seorang pesulap paruh baya yang bertubuh agak pendek, dengan wajah polosnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pasti banyak orang yang ingat dengan pesulap satu ini.
Kalimat yang biasa dia sampaikan saat akan beraksi yakni, Dibantu ya, bim salabim jadi apa, prok-prok-prok!"
Mendengar kata-kata di atas, kita tentu langsung membayangkan sosok seorang pesulap paruh baya yang bertubuh agak pendek, dengan wajah polosnya.
Itulah dia sosok Pak Tarno yang punya perjalanan hidup berliku.
Pesulap ini sudah ditinggal orangtuanya sejak kecil di Brebes, Jawa Tengah, hingga akhirnya mempertaruhkan nasib di Jakarta.
Baca: Begini Kondisi Ekonomi Gisella Anastasia Saat Masih Bersama Gading Marten
Baca: Setelah Lakukan Operasi Plastik, Ternyata Nita Thalia Sempat Alami Kelumpuhan Pada Otot Wajah
Sebelum menjadi pesulap, pria yang memiliki nama asli Sutarno ini awalnya merupakan penjual minyak tanah.
Pekerjaan itu kemudian beralih lagi menjadi penjual martabak keliling.
Perjalanan hidupnya menarik disimak, dari usia 10 tahun hingga bisa jadi pesulap bergelar 'Master of Traditional Magic' dan memiliki istri pramugari cantik.
Seperti apa perjalanan hidup Pak Tarno?
Baca: Ingin Datangkan Neymar dan Griezmann, Barcelona Harus Siapkan Rp 3,97 Triliun
Baca: Terungkap Jakun Lucinta Luna Bukan Pertanda Dirinya Laki-Laki, Ini Penjelasannya
Beberapa waktu lalu, di media sosial, beredar sebuah video seorang laki-laki yang diduga Pak Tarno naik angkot.
Dalam video itu terlihat Pak Tarno mengenakan kaus biru.
Ia naik angkot itu sendiri. Tak ada istri atau anggota keluarga lain yang menemani.
Baca: Presiden Jokowi Lakukan Hal Ini Lagi Saat Bertemu Ribuan Guru
Baca: Simak Kebersamaan Boy William & Lucinta Luna, Goyangan Lucinta Bikin Boy Minta Tolong pada Mamanya
Melihat kondisi Pak Tarno yang berubah drastis ini, banyak warganet yang sedih dan bertanya-tanya, apakah dia jatuh miskin?
Pak Tarno tak menyangka banyak yang berkata miring tentang dirinya hanya karena menggunakan angkot untuk bepergian.
Kepada wartawan, ia membeberkan alasan memilih naik angkot.
Pak Tarno mengaku hanya kecapaian sehingga memilih naik angkot.
"Saya naik angkot karena pulang show sulap dari luar kota kecapekan dan bukan selalu naik angkot, sopir saya kecapekan dari luar kota," katanya.
"Kecewa saya sama pemberitaan begitu, buktinya saya gak separah itu dan Alhamdulilah baik-baik saja, mungkin ada yang usil sama saya hingga diberitakan separah itu."
Pesulap Pak Tarno mengaku memiliki mobil dan rumah yang bagus di kawasan Puncak, Bogor.
"Kalau mau liat rumah saya yang bagus hayo kita liat ke Puncak," ujar pria asal Brebes, Jawa Tengah ini.
Manajer Pak Tarno, Adit, juga mengungkap kalau pesulap nyentrik itu memang tak terlalu suka dengan kemewahan.
Jika tidak bekerja, Adit mengaku Pak Tarno suka naik kendaraan umum dan menyapa masyarakat.
"Pak Tarno itu hari biasa pakai angkot. Sebenarnya bukan kayak gitu," kata Adit.
"Memang biasanya Pak Tarno juga nggak suka yang mewah-mewah banget, ya sehari harinya pak Tarno tuh kayak gitu, kalau nggak ada job kemana-mana naik angkot. Nyapa orang-orang."
Ditegaskan Adit, Pak Tarno memiliki mobil dan sopir. Ia biasanya naik mobil jika bekerja.
"Kalau road show atau panggilan kerja dia sih naik mobil," kata Adit.
"Dia punya kok, sopirnya juga ada, masih tetangganya."
Menelusuri masa lalu Pak Tarno sebelum menikah dengan pramugari cantik, sangat menarik.
Kisah hidupnya berliku-liku.
Siapa sebenarnya Pak Tarno?
Pesulap bernama lengkap Sutarno ini lahir di Losari, 6 September 1950.
Disimak dari kelahirannya, ternyata Pak Tarno berzodiak Virgo yang punya rentang tanggal kelahiran 23 Agustus sampai 22 September.
Sosok Pak Tarno dikenal sebagai pesulap Indonesia yang kocak dan sederhana.
Ciri khasnya, sering mengucapkan kalimat "di bantu ya, bim salabim jadi apa, prok-prok-prok".
Logat ngapaknya pun menjadikan pesulap ini memiliki ciri khas.
Nama Pak Tarno mencuat sejak ajang pencarian bakat The Master (season 3).
Saat itu, Pak Tarno dianugerahi gelar "Master of Traditional Magic" oleh Deddy Corbuzier.
Kisah hidup pesulap unik ini juga sangat menarik
Sejak kecil, Pak Tarno hidup sendiri.
Ayahnya meninggal dunia, sedangkan ibunya pergi meninggalkannya karena tergoda lelaki dari desa lain.
Karena tidak mampu membeli beras, Sutarno kecil hanya bisa makan jagung.
Pada awal 1970-an, saat berusia 10 tahun, Sutarno nekat merantau ke Jakarta sendirian.
Namun, karena tidak punya cukup uang, ia pergi dengan cara menumpangi kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi.
Kebetulan kereta barang itu transit di Stasiun Losari, Brebes.
Di Jakarta, Sutarno kecil bekerja sebagai penjual minyak tanah keliling.
Dia lalu beralih bekerja sebagai penjual martabak bulat-bulat keliling.
Saat menjual martabak keliling inilah dia mulai beraksi dalam sulap.
Bisa dibilang, inilah awal suksesnya.
Sulap ini kemudian yang nantinya jadi bekal Pak Tarno terkenal dan tampil di televisi.
Ketika berjualan martabak keliling ia mempunyai trik untuk menarik anak-anak untuk membeli dagangannya, yaitu setelah dagangannya habis ia akan mempertunjukan sulap.
Suatu ketika saat berjualan di sekolahan dan melakukan sulap, ada seorang guru sekolah tersebut yang melihat aksinya sulap.
Tiba-tiba, orang tersebut menyarankan Pak Tarno ikut ajang pencarian bakat "The Master" Season 3.
Meski tidak menang di ajang itu, Pak Tarno diberi gelar "Master of Traditional Magic" oleh Deddy Corbuzier.
Pertemuannya dengan Deddy Corbuzier membuka jalannya di dunia hiburan.
Sejak itulah Sutarno kerap mendapat tawaran tampil ditelevisi, bahkan bintang iklan.
Dari karier itu, Pak Tarno berhasil memiliki ciir khas.
Dia berhasil membeli tanah, mobil bahkan bisnis warung internet.
Karena karier di televisi itu juga yang mengantar Pak Tarno bertemu sang pramugari cantik, yang menjadi istri keduanya.
Itulah kisah hidup Pak Tarno yang memilukan, namun akhirnya menikah dengan pramugari cantik.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Pesulap Pak Tarno Nikahi Pramugari Cantik, Waktu Kecil Nekat ke Jakarta Jual Minyak Tanah