Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mantan Napiter

Mantan Narapidana Teroris Ini Kini Jualan Soto, Ada Program Gratis Setiap Jumat Minggu Pertama.

Joko Tri Harmanto, kini mencari nafkah sebagai penjual soto ayam. Memang tak ada yang aneh dari penjual soto ini.

TRIBUN JATENG/DANIEL ARI PURNOMO
Jack Harun 

Jack Harun kini telah mendirikan yayasan bernama Gema Salam.

Yayasan itu menampung mantan napiter yang kembali berideologi Pancasila.

"Kami melakukan upaya deradikalisasi dengan cara kunjungan rutin ke penjara napiter.

Kami ingin mereka bertaubat, kembali ke pangkuan NKRI," ujarnya.

Yayasan Gema Salam dalam presentasinya mengungkapkan ada beberapa sekolah di Jawa Tengah terpapar paham radikal.

Jack Harun membeberkan penyebaran paham radikal paling efektif melalui sekolah dan media sosial.

"Yang paling rawan terpapar paham itu (radikal) adalah anak-anak.

Caranya, kami dulu menanamkan rasa benci dengan mengajarkan anak-anak benci polisi.

Polisi itu thogut, gereja itu tempat orang kafir. Itu rutin diucapkan sehingga anak-anak paham radikal," paparnya.

Jack mengungkapkan ciri-ciri orang terpapar paham radikal adalah dari cara berkomunikasi.

"Ambil contoh begini, ketika ada lawan bicara kita mengatakan polisi itu thoghut dan sebagainya, itu sudah kena paham radikal.

Jangan lihat dari pakaian saja.

Contohnya, pelaku bom Thamrin itu pakaian biasa saja mirip warga sipil," jelasnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memastikan pihaknya akan menertibkan sekolah-sekolah yang mengajarkan paham radikal.

"Saya tadi ketemu MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) sebelum ke sini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved