Pilpres 2019
Usai Sidang MK, Gerindra Putuskan Berkoalisi Atau Oposisi, Andre: Prabowo Bukan Pencari Jabatan
Partai Gerindra membantah ada pertemuan atau deal-deal politik mengenai pembagian jabatan di pemerintahan dengan koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf.
Riza mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi kinerja partai selama 10 tahun menjadi oposisi.
"Semuanya ada plus minusnya. Kami akan evaluasi 10 tahun kami di oposisi," ujar dia.
Ia juga membantah adanya tawaran dari koalisi pemerintah agar Partai Gerindra bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
"Sejauh ini belum ada tawaran seperti itu. Tawaran itu kan baru disampaikan melalui media, Itu biasa," kata dia.
Riza mengatakan, tawaran yang sama juga akan dilakukan koalisi Prabowo-Sandiaga jika memenangi Pilpres 2019.
"Kami akan memberikan kesempatan kepada partai-partai pemerintah yang mendukung Pak Jokowi-Ma'ruf untuk bergabung dengan kami," ujar Riza.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, mengatakan, TKN tidak menutup kemungkinan bagi partai oposisi untuk bergabung dalam koalisi pemerintah.
Menurut Arsul, Partai Gerindra bahkan menjadi partai yang lebih dihormati oleh beberapa partai untuk masuk ke Koalisi Indonesia Kerja.
"Ada memang sebagian partai di KIK yang katakanlah memberikan penghormatan lebih kepada Gerindra.
"Kenapa? Karena Gerindra dianggap lawan kontestasi yang gentle yang menggunakan jalur sesuai UU untuk kontestasi," ujar Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (24/6/2019)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gerindra: Prabowo Bukan Pencari Jabatan, Jangan Samakan dengan yang Lain" dan "Gerindra Sebut Jadi Oposisi atau Koalisi Pemerintah Diputuskan Setelah Sidang MK"
Berita Selebritis Tribun Manado:
Baca: Jalani Hukuman 14 Tahun di Penjara Sejak Usia 19 Tahun, Begini Kabar Lidya Pratiwi
Baca: 6 Selebriti yang Pernah Terlilit Utang, Nomor 5 Totalnya Miliaran
Baca: Syahrini dan Reino Barack Bulan Madu, Beredar Foto Bubu yang Silaturahmi ke Rumah Incess di Bogor