Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Aksi 22 Mei

Ada Temuan Baru Terkait Korban Kerusuhan 22 Mei

Kematian 9 orang dalam peristiwa kerusuhan 22 Mei yang menjadi misteri mengulik rasa penasaran pembawa acara Aiman Kompas TV, Aiman Witjaksono.

KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES
Polisi bertahan dari lemparan batu para demonstran yang ricuh di dekat gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Rabu (22/5/2019) malam. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kematian 9 orang dalam peristiwa kerusuhan 22 Mei yang menjadi misteri mengulik rasa penasaran pembawa acara Aiman Kompas TV, Aiman Witjaksono.

Terkait dengan pengumuman Hasil Pilpres 2019 membuat kerusuhan ini memiliki banyak sorotan, yakni lokasi yang terpencar, korban tewas anak-anak hingga dugaan provokasi.

Aiman menduga ada korban tewas yang dieksekusi di lokasi lain, lalu jasadnya dibuang ke lokasi kerusuhan.

Diketahui pecahnya kerusuhan terjadi di Kawasan Petamburan, sekitaran Gedung Bawaslu hingga Tanah Abang, Jakarta.

Dari hasil pemeriksaan polisi terkait 9 korban tewas, 8 orang di antaranya tewas akibat peluru tajam, sementara 1 orang akibat benda tumpul.

Dari 8 orang yang tewas akibat peluru tajam, 4 orang telah diotopsi.

Baca: Seorang Nenek Lakukan Percobaan Bunuh Diri, Tancapkan Pisau di Bagian Dada

Baca: Seorang Anggota DPRD Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar 407, Ini Permintaan Terakhirnya

Baca: Selalu Terima Pasangan Apa Adanya, 3 Zodiak Cewek Ini Tak Banyak Menuntut

Baca: Tim Gabungan Gelar Razia, Turnamen PUBG Dibatalkan

Dikutip dari Kompas.com, Kabag Penum Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra mengatakan, polisi juga sudah berhasil mengidentifikasi 5 lokasi tempat ditemukannya korban.

“Secara keseluruhan penemuan berada di Petamburan. Yang empat (korban lain) masih kami dalami di mana TKP-nya," ungkap Asep di Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/6/2019).

Ada dua hal yang menjadi sorotan Aiman dalam mengungkap misteri kerusuhan 22 Mei.

Pertama, mayoritas korban tewas akibat peluru tajam.

Kedua, lokasi mereka tewas berada di kawasan Petamburan, yang merupakan lokasi terjadinya penyerangan Asrama Brimob oleh pendemo yang diwarnai dengan aksi pembakaran mobil.

Itu artinya, Petamburan merupakan “medan kerusuhan utama”.

Dalam program tayangan Aiman yang akan tayang malam ini, Senin (24/6/2019) pukul 20.00 WIB, pihaknya kembali mendatangi lokasi kerusuhan di kawasan Petamburan.

Ia melihat sejumlah mobil di sekitar asrama Brimob Polri di kawasan ini.

Kondisi terbaru di sana, masih ada 5 bangkai mobil dalam kondisi hangus yang dijaga garis polisi karena masih digunakan sebagai bahan penyelidikan.

Diketahui Kompleks Brimob berseberangan dengan markas Front Pembela Islam (FPI).

Selama ini tak pernah terjadi konflik di antara keduanya meski Polri dan ormas FPI kerap bersitegang.

Kerusuhan di kawasan itu pada 21-22 Mei seolah hendak membenturkan Brimob dan FPI.

Sepertinya, aksi penyerangan ke Markas Brimob bertujuan memicu amarah aparat.

Sementara, diperkirakan buyar massa yang dihalau akan lari menuju perkampungan di sekitar wilayah markas FPI.

Ada kecurigaan, kerusuhan sengaja diciptakan di wilayah itu sebagai provokasi.

Ada Temuan Baru

Fakta-fakta terus digali, Aiman menemukan beragam kesaksian dari warga sekitar lokasi, terutama saat malam kerusuhan berlangsung.

Aiman pun bertemu dengan dua saksi mata dari kedua belah pihak, warga di sekitar Asrama Brimob dan warga di sekitar Petamburan.

Namun keduanya menolak untuk diwawancarai menggunakan kamera.

Dari hasil perbincangan dengan mereka, ditemukan fakta bahwa pada malam itu hampir semua pintu rumah warga digedor oleh orang-orang tak dikenal.

Sambil menggedor pintu, orang-orang itu berteriak, "Ayo keluar, kita diserang, ... perang... perang...!"

Sementara dari pihak warga di kompleks Brimob Polri, yang juga menolak untuk saya wawancara menggunakan kamera, menyatakan kalau saat mengamankan massa, mereka tidak menggunakan peluru tajam.

"Kami menggunakan peluru hampa dan karet. Tidak ada peluru tajam yang kami gunakan untuk menghalau massa agar jangan brutal membakar dan melempari mobil!," ungkap seorang warga.

Aiman kembali mendapat informasi dari sebuah sumber, ada dugaan korban dieksekusi di sebuah tempat, lalu jasadnya didrop di titik kerusuhan sekitar Petamburan-Slipi, Jakarta.

Tiga korban masih berstatus anak.

Yang paling muda berusia 15 dan 16 tahun, masing-masing bernama Harun Rasyid dan Reyhan Fajari.

Aiman menganggap sulit untuk menafikan kerusuhan di sekitar wilayah Petamburan memang sengaja diciptakan untuk memprovokasi terjadinya benturan antara penghuni Asrama Brimob plus aparat dan warga yang tinggal di sekitar markas FPI.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menolak memberikan keterangan lebih lanjut terkait perkembangan kerusuhan 21-22 Mei.

"Perkembangan penyelidikan terakhir sudah disampaikan melalui konferensi pers,” ujar Iqbal kepada tim AIMAN yang menghubunginya seraya berjanji akan memberi keterangan lanjutan terbaru dalam beberapa hari ke depan.

Mantan Ketua Tim Investigasi Kerusuhan 98 Hermawan Sulistyo angkat bicara soal adanya dugaan soal korban yang dieksekusi dahulu lalu dibuang ke lokasi kerusuhan,

Hermawan mengungkapkan kalau hal itu mungkin saja terjadi.

Sebab, menurut dia, dari hasil otopsi didapat, mayoritas korban tewas ditembak dari posisi tiarap (dan dari arah samping).

"Lha... bagaimana mungkin kalau tiarap ada di lokasi kerusuhan. Posisi nembak tiarap kan perlu space kosong. Kalau di lokasi kerusuhan ada ribuan orang, bisa keinjak-injak," ujar Kiki.

Kerusuhan ini dikondisikan untuk menciptakan kerusuhan yang lebih besar dan ada tujuan akhirnya.

Apa pun hasil penyelidikan nanti, harus diungkap lengkap oleh polisi. Tak kalah penting adalah penuntasan.

Bagi anda yang ingin menyimak selengkapknya terkait fakta baru kerusuhan 22 Mei ini, bisa dilihat di program acara Aiman yang tayang malam ini pukul 20.00 WIB di Kompas TV. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Korban Kerusuhan 22 Mei Diduga Dieksekusi di Tempat Lain Lalu Jasadnya 'Dibuang' ke Lokasi Kerusuhan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved