Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Menggunakan Topeng Silikon, Menteri Pertahanan Prancis Palsu Kumpulkan Rp 1,2 Triliun

Para penipu ini berhasil megelabui orang-orang berpengaruh hingga bisa mengumpulkan 80 juta euro atau sekitar Rp 1,2 triliun.

Penulis: | Editor:
Oddity Central
Seorang penipu menyamar menjadi Menteri Pertahanan Prancis 2012-2017, Jean-Yves Le Drian. 

Selama panggilan Skype ini, Le Drian palsu akan meminta korbannya untuk menyumbangkan sejumlah besar uang untuk tebusan jurnalis yang ditawan di Timur Tengah.

Karena Prancis secara resmi tidak membayar tebusan kepada penyandera, penipu meminta agar uang itu dikirim ke akun di Cina.

Sejak akhir 2015 hingga akhir 2017, para penipu ini berhasil menipu sekitar € 80 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.

BBC melaporkan bahwa lebih dari setengah jumlah tersebut berasal dari seorang pengusaha Turki yang tidak disebutkan namanya.

Sementara Aga Khan yang kaya kehilangan sekitar 18 juta euro. Tak satu pun dari orang-orang yang kehilangan uang ingin berbicara kepada pers tentang hal itu.

"Segala sesuatu tentang kisah ini luar biasa," kata pengacara Le Drian.

“Mereka berani mengambil identitas seorang menteri Perancis yang melayani.

"Kemudian mereka memanggil para CEO dan kepala pemerintahan di seluruh dunia dan meminta uang dalam jumlah besar. Saraf itu!"

Kasus ini masih dalam penyelidikan pengadilan di Prancis, dan tersangka utama telah diidentifikasi sebagai Gilbert Chikli.

Ia adalah seniman latar belakang Yahudi Tunisia yang dibesarkan di Paris.

Latar belakang kriminalnya termasuk menipu uang dari perusahaan-perusahaan Prancis dengan berpura-pura menjadi CEO mereka.

Ia mencoba membuat pemerintah Tunisia membayar sejumlah helikopter Macan yang tidak pernah benar-benar dipesan.

Chikli ditangkap pada tahun 2017, selama perjalanan ke Ukraina, atas permintaan otoritas Perancis.

Dia sudah dicari karena kejahatan sebelumnya, tetapi dia telah melarikan diri ke Israel, yang menolak untuk mengekstradisi warga negaranya. '

Ketika dia ditangkap, dia mengklaim bahwa dia datang ke Ukraina untuk berziarah ke makam seorang rabi terkenal.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved