Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pohon Tumbang

2 Pendeta Meninggal Tertimpa Pohon, Ketua MD GPdI: Kematian itu Rahasia Tuhan tapi . . .

Ketua Majelis Daerah GPdI Sulut, Pdt Yvone Awuy Lantu menyampaikan bela sungkawa mendalam bagi keluarga korban pohon tumbang

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Tribun Manado/Jufry Mantak
Kapolsek Malalayang saat berada di RSUP Prof Dr RD Kandou bersama keluarga korban tertimpa pohon tumbang 

"Kami menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya, kami bermpati, kepada kekuarga korban diberikan kekuatan serta penghiburan dari Tuhan," kata Onibala yang juga Kepala Badan Kesbangpol Sulut. 

Ia mengaku,  kaget ketika mendengar para pendeta menjadi korban. 

"Sedang minum kopi, kemudian tertimpa pohon akibat tiupan angin kencang,  ini tidak disangk- disangka," ungkap dia. 

Semua musibah ini adalah jalan Tuhan,  "Kita semua tidak tahu kapan akan dipanggil," ungkap dia. 

Dikatahui, Pendeta Royke Manueke (48) dan Pendeta Stevanus Lamongi (58) meninggal tertimpa pohon saat menikmati kuliner di Pantai Malalayang.

Teman korban, Pendeta Yarnes Tamera (37) warga Kelurahan Kusuri, Kecamatan Tobelo Barat Kabupaten Halmahera Utara berhasil selamat setelah meloncat ke laut saat pohon tumbang.

Tidak Ada Angin Kencang

Aldy Chandra Yasin (20) warga Kelurahan Malalayang Dua, mengaku kaget dan loncat ketika melihat pohon disampingnya roboh.

Aldy mengaku dirinya sempat menyelamatkan diri saat pohon roboh.

Awalnya dia melihat ketiga korban yang berdekatan dengan dia sedang makan gorengan sambil bermain kartu.

"Saat itu tidak ada angin, tidak hujan juga. Tapi beberapa saat kemudian saya memdengar ada suara pohon yang retak," jelasnya.

Lanjutnya, ternyata pohon disamping mereka duduk yang roboh.

"Saya langsung loncat berlari menyelamatkan diri saya," tambahnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved