Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bantuan Pemprov Sulut

Mesin Pencacah Bantuan Pemprov Sulut ke Masyarakat Buyat Tengah Mubazir

Mesin Pencacah seharga Rp 50 juta hanya mubazir. Pada hal melihat kondisi sampah plastik di Boltim, berlimpah. Kondisi tak dimanfaatkan warga Buyat

Penulis: | Editor: Maickel Karundeng
vendi lera/tribun manado
Bank Sampah dibangun di desa Togid 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mesin pencacah sampah bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, tahun 2018, tak dimanfaatkan desa Buyat sebagaimana fungsi.

Mesin Pencacah seharga Rp 50 juta tersebut, hanya mubazir. Pada hal melihat kondisi sampah plastik di Boltim, berlimpah. Kondisi tak dimanfaatkan warga Buyat.

Apalagi, hingga saat ini, belum ada pengelolaan sampah baik Bank Sampah, TPS maupun TPA di Boltim.

"Kami sudah menyerahkan mesin pencacah dan bank sampah untuk dikelolah kelompok di Buyat," ujar Kepala Bidang Persampahan, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran, Reza Pahlevi, Jumat (21/6/2019).

Mesin tersebut diserahkan pada September 2018. Untuk dikelolah kelompok, namun kenyataannya belum difungsikan. Sebab menurut mereka ada beberapa kendala terutama masalah harga plastik.

Baca: VIDEO VIRAL Pelajar SMP Pesta Lem di Kamar, Endingnya Ada Siswi Ciuman

Baca: Video Panas Siswi dan Gurunya Tersebar, Ternyata Berhubungan Intim Sejak 3 Tahun Silam

Baca: Sosok Rocky Gerung, Terungkap Alasan Usia 60 Masih Jomblo hingga Sumber Uangnya

Kata Reza, masalah tersebut akan dikoordinasi dengan pihak sangadi dan Provinsi Sulut terkait pembeli sampah plastik yang sudah dicacah.

Sangadi Buyat Tengah, Irwan Paputungan mengatakan, memang hingga saat ini bank sampah dan mesin pencacah belum dimanfaatkan.

Alasan pertama, harga plastik setelah dicacah rendah dan tidak ada pembeli. Kedua, kurangnya pengetahuan dari kelompok dalam memanfaankan plastik ini.

"Kami usahakan masih mencari pembeli dengan harga tinggi, baru akan dioperasikan," ujar Irwan Paputungan.

Lanjut dia, jika akan dioperasikan ongkos produksi tidak sebanding dengan harga penjualan plastik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Sjukri Tawil mengatakan, saat telah dibangun bank sampah, guna mengantisipasi sampah yang mudah teruai di tanah.

"Kalau dihitung sudah ada bank sampah di Boltim. Kami mempersiapkan sebelum TPA dibangun," ujar Sjukri Tawil.

TPA di Boltim, tinggal menunggu RT/RW disusun. (Ven).

Baca: Ahok BTP Angkat Suara Soal Foto Makan Bareng Todung Mulya Lubis & Pimpinan KPK

Baca: Guru Agama Cabuli Siswi SD, Alasannya Biar Korban Cepat Dewasa, Terungkap Berkat Hal Ini

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved