Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Sadis

Bayi 1,8 Tahun yang Dibunuh Abang Angkatnya Terindikasi Alami Kekerasan Seksual

Tubuh ballita 1,8 tahun yang dibunuh kakak angkatnya terindikasi mengalami kekerasan seksual.

Editor:
tribun tangerang
ilustrasi bayi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tubuh balita 1,8 tahun yang dibunuh kakak angkatnya terindikasi mengalami kekerasan seksual.

Balita tersebut dibunuh Amran (33) di satu rumah kawasan perkebunan, Kecamatan Empenang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Rabu (19/6/2019) siang.

Indikasi kekerasan seksual itu berdasarkan keterangan Kapolres Kapuas Hulu AKBP Siswo Handoyo yang disampaikan Kasatreskrim Iptu Siko Sesaria.

Adanya indikasi kekerasan seksual itu bermula dari hasil pemeriksaan medis awal terhadap korban di Puskesmas Empanang.

"Dari hasil itu ditemukan luka tusuk di dagu, perut dan tanda-tanda kekerasan di organ-organ vital korban," kata Siko kepada Kompas.com, Kamis (20/6/2019).

Baca: Fakta-fakta Pasutri Berhubungan Intim di Depan Para Bocah, Bayar 5.000 hingga Nyaris Perkosa Balita

Baca: Seorang Pengasuh Diduga Tikam Bayi, Ada Luka di Kepala dan Leher

Polres Kapuas Hulu saat ini masih menyelidiki kasus itu.

Kepolisian juga mengantisipasi munculnya kemarahan dari pihak keluarga korban kepada Amran dan menuntut balas dendam.

"Saat ini, Amran diduga sengaja membuat dirinya seperti orang bodoh dan seolah-olah tidak mengerti atas kejadian tersebut," kata Siko.

Diberitakan, aparat Polres Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, telah menangkap Arman (33), Kamis (20/6/2019).

Dia diduga sebagai pelaku pembunuhan balita usia 1,8 tahun, yang tak lain adalah adik angkatnya.

Rabu (19/6/2019) pagi, saat itu kedua orang tua korban pergi bekerja di salah satu perkebunan kelapa sawit dan menitipkan anaknya kepada Arman untuk diasuh.

Arman sudah dianggap seperti keluarga sendiri, karena sudah tinggal selama delapan tahun.

Usai menghabisi nyawa korban, Arman pergi meninggalkan rumah korban untuk melarikan diri.

Namun di tengah perjalanan, Arman bertemu dengan tetangga korban.

Dia kemudian bercerita bahwa korban telah meninggal dunia dan diminta untuk memberitahu orangtua korban.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved