NEWS
Fakta & Kronologi Lengkap Suami Istri Berhubungan Badan di Depan Anak-anak, Sempat Main Saat Ramadan
Untuk bisa menyaksikan suami istri ini berhubungan seks di depan anak-anak, para bocah yang umurnya kisaran 12 tahun itu harus membayar uang lima ribu
Penulis: Reporter Online | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Warga +62 dihebohkan dengan kasus pasangan suami istri (pasutri) yang berhubungan badan di depan anak-anak.
Suami istri ini beradegan mesum di depan bocah-bocah dengan meminta tarif.
Untuk bisa menyaksikan suami istri ini berhubungan seks di depan anak-anak, para bocah yang umurnya kisaran 12 tahun itu harus membayar uang lima ribu rupiah.
Jadi kalau ada anak-anak yang mau lihat suami istri ini 'main' di depan mereka, anak-anak ini harus membayar uang.
Tarifnya bervariatif.
Mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
Selain itu bisa juga membayar dengan mie instan, atapun rokok.
Atas ulah tak senonoh mereka, pasutri berinisial Ek (25) dan Li (24) itu ditangkap oleh pihak berwajib.
Ek dan Li ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) karena memberikan suguhan hubungan intim secara live untuk anak-anak.
Mereka menampilkan adegan itu tak gratis.
Ada tarif yang mereka kenakan bagi anak-anak yang mau melihat adegan mesum Ek dan Li.
Baca: Cukup dengan Rp 5.000 Atau Mie Instan, Anak-anak Bisa Nonton Langsung Suami Istri Berhubungan Badan
Baca: Suami Istri Main Mama Papa Secara LIVE, Penontonnya Anak-anak, yang Mau Nonton Cukup Beri Mie Instan
Baca: Fakta Bidan Masukkan Timun ke Kemaluan, hingga Botol Vodka dan Bola Mata Palsu Ditemukan di Kelamin
Perorang anak diminta bayar Rp 5.000 agar bisa melihat pasutri itu beradegan.
Tribunmanado.co.id melansir dari Tribunnews dari tribunjabar.id, Kompas.com dijelaskan dalam artikel berjudul "Suami-Istri di Tasikmalaya Suguhkan Live Adegan Ranjang, Penonton Bayar Rp 5.000 per Orang," ditulis jika kedua pasutri ini kini diperiksa oleh pihak kepolisian.
Ditangkap, Selasa (18/6/2019), pasutri di wilayah Kabupaten Tasimalaya, Jawa Barat itu hingga kini masih menjalani pemeriksaan.
Hal itu dikatakan oleh Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Sudiantoro, mengatakan pasutri tersebut kini masih menjalani pemeriksaan.
"Suami istri itu sudah diperiksa," kata AKP Dadang Sudiantoro, melalui pesan Whatsapp kepada Kompas.com, Selasa sore.
Namun, hingga saat ini, kasat belum bisa memberikan keterangan secara rinci perihal kasus tersebut.
Hal itu karena proses pemeriksaan masih berlangsung dan penyelidikan terus dilakukan.=.
"Nanti saya sedang rapat, nanti saya jelaskan hasilnya," ungkapnya.
Akibat ulah tak senonoh keduanya, sejumlah anak di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya menjadi korban perilaku seks menyimpang Ek dan Li.
Anak-anak yang menyaksikan hubungan suami istri secara live itu ternyata merupakan tetangga dari kedua pasutri muda ini.
Bisa Juga Bayar Pakai Mie Instan
Perbuatan tak senonoh Ek dan Li ini terbongkar setelah seorang anak menceritan kejadian tersebut kepada seorang guru ngaji di kampung itu.
Kata anak itu ke guru ngaji tersebut, mereka bisa melihat hubungan suami istri secara live asalkan anak-anak itu mau membayar.
Kata dia, ada tarif yang diminta oleh pasutri tersebut.
Dari pengakuannya pun terungkap jika pasutri itu tak hanya meminta bayaran uang saja.
Tapi kata dia, untuk bisa menyaksikan tontonan seks secara langsung itu, anak-anak juga bisa membayarnya dengan cara barang lain.
Rokok misalnya.
Atau mie instan pun bisa.
Ya hanya memberi mie instan ke pasutri itu, anak-anak sudah bisa melihat adegan 'mama papa' yang dilakoni oleh pasutri muda itu secara langsung.
Mau Baca Berita Populer Kami?
Baca: Liburan Sama Ahok, Perut Buncit Puput Nastiti Devi Jadi Sorotan, Netizen: Hukum Tabur Tuai Berlaku
Baca: Pria Ini Keluarkan Uang Ratusan Juta hanya untuk Tanah Selebar 30 Cm
Baca: Ternyata Begini Cara Nicholas Sean Purnama Dapat Duit Setelah Ahok dan Veronica Tan Bercerai
Sontak saja, Miftah Farid selaku guru ngaji langsung mengadukan kejadian tersebut pada KPAID dan berharap para pelaku bisa segera ditindak sesuai hukum yang berlaku.
"Saat ini anak-anak belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Tapi menurut pengakuan seorang anak katanya ada bayar pakai uang dikisaran Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu, pakai rokok, atau mie instan," tutur Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto saat ditemui Selasa (18/06/2019).
Namun apakah para bocah itu dipaksa atau tidak untuk menyaksikan adegan ranjang itu, kata Ketua KPAID pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Kami sudah melaporkan ke kepolisian dan meminta pendampingan proses hukum dan meminta pendampingan pemulihan psikis anak-anak dari KPAID Kabupaten Tasikmalaya," katanya saat datang ke Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya.
Yang Nonton Anak-anak Berusia Kisaran 12 Tahun

Diketahui pasutri ini hanya menyuuhkan live seks ini kepada anak-anak yang masih berusia pada kisaran 12 tahun.
Selain dipertontokan kepada anak-anak yang masih kategori di bawah umur itu, pasutri ini juga membukan tarif.
Tapi bayaran yang diminta pun beragam.
Anak-anak yang mau nonton bisa membayar dengan uang Rp 5 ribu, dan nisa juga menbayarnya dengan rokok ataupun mie instan.
Anak-anak pun Ikut Meraba-raba Balita
Akibat menonton langsung adegan hubungan suami istri yang dilakukan Ek dan Li, sejumlah anak laki-laki berusia 12 tahun itu nyaris berbuat cabul pada balita perempuan di kampungnya.
Begitu kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Selasa (18/6/2019).
"Setelah menonton, mereka itu ingin mempraktekan adegan ada balita perempuan berusia 4 tahun tetangganya," tutur Ato.
Beruntung, lanjut Ato, mereka tidak sampai mempraktekan aksi bejat tersebut kepada balita yang nyaris menjadi korban.
Anak-anak tersebut hanya meraba-raba.
Untuk memulihkan kondisi psikis anak-anak yang menjadi korban dan nyaris jadi pelaku penyimpangan seksual itu, KPAID akan intens melakukan pendampingan.
Mau Tahu Info Terkni? Follow Instagram Tribun Manado!
Berita Artis:
Baca: Jadi Ibu Menyusui, Nikita Mirzani Pakai Dress Super Ketat, Perut Langsingnya Tuai Pujian
Baca: Reino Barack Panik Saat Syahrini Didekati Hiu, Begini Serunya Bulan Madu di Pulau Bora-Bora
7 Bocah yang Jadi Korban
Dari hasil investigasi KPAID Kabupaten Tasikmalaya, diketahui ada tujuh bocah yang jadi korban.
Berdasarkan informasi yang didapat dari KPAID Kabupaten Tasikmalaya ada sebanyak 7 bocah yang menjadi korban perbuatan tidak senonoh tersebut.
Namun apakah anak-anak ini dipaksa atau tidak untuk menyaksikan adegan ranjang, kata Ato pihaknya masih akan terus melakukan pendalaman.
Sempat Beradegan di Bulan Ramadan
Kejadian yang menghebohkan warga Tasikmalaya tersebut diketahui juga berlangsung beberapa kali pada bulan Ramadan kemarin.
Sebelumnya juga beredar kabar bahwa adegan ranjang itu direkam sejumlah anak yang menonton melalui gawai.
Namun, kabar mengenai perekaman itu dibantah adanya oleh pihak KPAID Kabupaten Tasikmalaya yang langsung melakukan investigasi.
"Mengenai adanya kabar ada yang merekam, itu tidak ada," jelas Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto saat ditemui Selasa (18/6/2019).
Berdasarkan informasi yang didapat dari KPAID Kabupaten Tasikmalaya ada sebanyak 7 bocah yang menjadi korban perbuatan tidak pantas tersebut.
"Termasuk anaknya mereka yang seusia dengan anak yang lainnya," ujarnya.
Apakah anak-anak tersebut dipaksa atau tidak untuk menyaksikan adegan ranjang itu, Ato mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman. (Tribunmanado.co.id/Ind/Tribunnews/tribunjabar.co.id/ kompas.com)
Sebagian artikel ini sudah tayang di tribunjabar.id dengan judul Selain Pakai Duit, Bocah yang Nonton Adegang Ranjang Pasutri Bisa Bayar Pakai Rokok dan Mie Instant
Artikel ini juga sudah terbit di Tribunnews.com dengan judul Suami-Istri di Tasikmalaya Suguhkan Live Adegan Ranjang, Penonton Bayar Rp 5.000 per Orang, dan diolah kembali oleh Tribunmanado.co.id Suami Istri Main Mama Papa Secara LIVE, Penontonnya Anak-anak, yang Mau Nonton Cukup Beri Mie Instan
Tonton: