NEWS
Dua Polisi Gadungan Setubuhi Wanita 19 Tahun, Digilir di Depan Pacar si Wanita, Terungkap Hal Lain
Usut punya usut ternyata mereka adalah polisi gadungan. Gadis itu diperkosa secara bergilir oleh 2 laki-laki
Penulis: Reporter Online | Editor: Indry Panigoro
Wanita di India itu diperkosa oleh lima orang pria yang tak tak dikenal.
Pemerkosaan itu bermula saat keduanya sedang bepergian bersama pada akhir bulan lalu.
Tribunmanado.co.id, melansir dari Serambinews.com, dijelaskan jika insiden pemerkosaan itu berlangsung selama tiga jam.
Awal mulanya, si perempuan yang berboncengan sepeda motor dengan suaminya di Alwar, Rajashtan, India, dihentikan oleh sejumlah pria.
Total ada lima pria yang mencegat perjalanan mereka dan menyeret wanita itu ke sebuah lembah.
Suami dari wanita itu tak bisa apa-apa karena kalah jumlah dengan para pemerkosa.
Berita Populer Lainnya:
Baca: Foto Syur Bidan Masukkan Timun ke Kelamin Beredar, Timun Itu Dimasukkan Saat Begituan dengan Pacar
Baca: Menteri Ekonomi Disebut Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Staf Khusus Bersumpah: Lebih dari Sekali
Baca: Sosok Menteri Ekonomi yang Video Sesama Jenisnya Tersebar? Berikut Profil Lengkap si Menteri
Ia pun hanya bisa melihat sang istri digagahi oleh lima pria itu.
Tak hanya memperkosa, kelima tersangka juga merekam seluruh peristiwa itu dan mengancam akan mengunggahnya ke internet jika pasangan itu melapor ke polisi.
Takut akan ancaman itu, sepasang suami istri yang berasal dari komunitas Dalit inipun lebih memilih diam karena khawatir kelima tersangka akan mewujudkan ancaman mereka.
Namun, ketika akhirnya video pemerkosaan itu tetap muncul di media sosial, keduanya memutuskan untuk melapor ke polisi.
Mereka memutuskan melapor karena berharap tak ada orang lain yang akan mengalami kekejian seperti itu lagi.
Suami perempuan itu kemudian menggambarkan apa yang disebutnya sebagai "tiga jam di neraka".
Dia menceritakan, kelima orang itu memaksa dia dan istrinya menanggalkan pakaian sebelum melakukan perkosaan.
Pria itu menambahkan, awalnya dia sudah melapor ke polisi.