Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Puasa Syawal

Keutamaan Puasa Syawal Selama 6 Hari, dan Aturan Khusus Bagi yang Memiliki Hutang di bulan Ramadhan

Ini dia keutamaan untuk berpuasa Syawal selama 6 hari, ternyata ada aturan khusus untuk yang masih memiliki hutang di bulan Ramadhan, yuk simak!

Editor: Rizali Posumah
Ilustrasi 

Amalan sunnah seperti ini akan menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada dalam amalan wajib.

Setiap orang pasti memiliki kekurangan dalam amalan wajib. Amalan sunnah inilah yang nanti akan menyempurnakannya.

3. Membiasakan berpuasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan.

Karena Allah Ta’ala jika menerima amalan hamba, maka Dia akan memberi taufik pada amalan sholih selanjutnya.

Baca: Puasa Syawal di Lakukan Setelah Hari Raya Idul Fitri, Berikut Tata Cara dan Niatnya

Baca: Ketentuan, Niat, Waktu dan Bacaan Puasa Sunnah Syawal

Baca: Boleh Tidak Niat Menggabungkan Puasa Senin Kamis dan Puasa Syawal? Simak Penjelasannya

Sebagaimana sebagian salaf mengatakan:

“Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya."

"Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan selanjutnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama."

"Begitu pula orang yang melaksanakan kebaikan lalu dilanjutkan dengan melakukan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.”

4. Karena Allah telah memberi taufik dan menolong kita untuk melaksanakan puasa Ramadhan serta berjanji mengampuni dosa kita yang telah lalu, maka hendaklah kita mensyukuri hal ini dengan melaksanakan puasa setelah Ramadhan.

Sebagaimana para salaf dahulu, setelah malam harinya melaksanakan shalat malam, di siang harinya mereka berpuasa sebagai rasa syukur pada Allah atas taufik yang diberikan. (Disarikan dari Latho’if Al Ma’arif, 244, Asy Syamilah).

Nah bagaimana dengan umat muslim yang masih memiliki tanggungan puasa Ramadhan.

Mungkin saat bulan Ramadhan sakit, atau sedang haid, atau dalam perjalanan panjang.

Lebih baik bagi seseorang yang masih memiliki qodho’ (tanggungan) puasa Ramadhan untuk menunaikannya daripada melakukan puasa Syawal. 

Karena tentu saja perkara yang wajib haruslah lebih diutamakan daripada perkara yang sunnah.

Alasan lainnya adalah karena dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Barangsiapa berpuasa ramadhan”

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved