NEWS
Playboy Meninggal karena HIV/AIDS, 40 Pacar Datang Melayat, Terungkap Berapa Wanita Terjangkir Virus
Kematian seorang playboy membuat heboh. Pasalnya di hari kematian pria itu, para wanita yang ia pacari datang untuk melayat.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kematian seorang playboy membuat heboh.
Pasalnya di hari kematian pria itu, para wanita yang ia pacari datang untuk melayat.
Namun duka dan haru di rumah duka berubah.
Kematian pria itu tiba-tiba membuat para pelayat panik.
Terlebih mereka yang merupakan pacar dari pria tersebut.
Hal itu karena diketahuinya penyebab kematian pria tersebut.
Kondisi dan penyebab kematian pria tersebut diungkapkan oleh dokter.
Sontak saja apa yang diucapkan sang dokter membuat panik.
Tribunmanado.co.id mengutip dari Bangkapos.com dari Dailymail.co.uk, Selasa (04/06/2019) seorang playboy dari kota Segarcea, Romania bernama Daniel Decu (24) meninggal dunia.
Baca: Bos Budak Seks ISIS Jadi Kunci Perburuan Baghdadi, Terungkap Soal Perang Istri Bagi Petinggi ISIS
Baca: Playboy Meninggal Dunia, 40 Pacarnya Datang Melayat, Suasana Haru Berubah Saat Dokter Sebut HIV/AIDS
Baca: Tak Puas, Artis Film Panas Ceraikan Kakek Kaya Usia 73 Tahun, Bahas Soal Ranjang dan Sebut 100 Pria
Playboy itu meninggal dunia pada tahun 2014 silam.
Daniel Decu diketahui sebagai seorang playboy setelah banyaknya wanita yang melayat di pemakamannya.
Tak hanya satu dua orang wanita saja, playboy itu ternyata memiliki 40 pacar.
Ke-40 orang pacarnya itupun datang melayat di rumah duka.
Sama seperti rumah duka lainnya, suasana haru meliputi tempat di mana para pacar almarhum itu datang.
Namun suasana haru berubah menjadi kepanikan.
Terlebih lagi ketika seorang dokter bernama Cornel Stanciu membuat pengumuman penting beberapa saat usai pemakaman selesai.
Dokter Cornel mengatakan jika almarhum mengidap virus HIV/AIDS.
HIV/AIDS ini sebenarnya hendak mau dikatakan Dokter Cornel jauh-jauh hari sebelum Daniel meninggal.
Namun ibu Daniel melarangnya.
Sang ibu dari playboy itu bahkan mengatakan akan menuntut si dokter jika nekat membeberkan hal ini.
"Saya tahu dia punya banyak teman wanita tetapi tidak ada yang bisa saya lakukan untuk itu," ujar dokter Cornel.
"Saya mulai memperingatkan mereka, tetapi sejak saat itu mereka mengatakan kepada saya untuk tetap diam dan tidak mengatakan apa-apa. Saya tidak terkejut bahwa kita sekarang berada dalam posisi ini, karena dia punya banyak teman perempuan," tamba sang dokter.
Sontak saja hal ini menimbulkan suatu kepanikan.
Hal ini karena si pria meningal karena virus HIV/AIDS, lalu bagaimana dengan ke-40 pacarnya itu?
Baca: Selama 30 Tahun Pangeran Arab Palsu Tipu Investor Rp 114 Miliar, Identitas Terungkap Berkat Daging
Baca: Teriak Setelah Berhubungan Badan, Pria Beristri Babak Belur, Terungkap Fakta Sebenarnya
Bak terkena petir di siang bolong, 40 orang pacarnya ini mendadak panik.
Ke-4 wanita tersebut lantas mengajukan tes HIV/AIDS untuk mengetahu apakah ada virus yang diwariskan Daniel kepada mereka.
Kasus ini tentunya membuat heboh.
Bahkan sampai ke telinga Wali Kota Segarcea, Nicolae Popa.
Secara khusus wali kota menyebut keluarga Daniel lah sekarang yang bakal dipersalahkan.
"Ibu anak laki-laki itu yang harus disalahkan atas situasi mengerikan yang kini kita alami,"
"Baru sekarang menjadi jelas bahwa dokter keluarga tahu bahwa dia positif HIV dan mencoba membuat situasi menjadi lebih buruk. Ketika dia mulai melakukannya, dia (dokter) diancam akan dituntut oleh ibu Daniel," ujar Nicolae.
Dari hasil pemeriksaan, dari 40 perempuan itu, dua diantaranya sudah positif terkena virus HIV, warisan dari mendiang Daniel.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Playboy yang Semasa Hidupnya Tiduri 40 Orang Wanita Ini Meninggal Dunia, Para Pacarnya Panik Gegara Ditinggali 'Warisan' Mematikan Ini
Artikel ini sudah tayang di bangkapos.com dengan judul Seorang Playboy Meninggal Dunia, Pacar Datang Melayat Tiba-tiba Panik Tahu Pria Menderita Penyakit dan diolah kembali oleh Tribunmanado.co.id dengan judul Playboy Meninggal Dunia, 40 Pacarnya Datang Melayat, Suasana Haru Berubah Saat Dokter Sebut HIV/AIDS. (Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro)
Masih soal HIV/AIDS.
Seorang wanita berusia 36 tahun mengidap HIV.
Wanita itu adalah seorang janda.
Usut punya usut, dari pengakuannya, ia sering bergonta-ganti pacar dan berhubungan seks bebas dengan para mantan pacarnya ketika masih muda.
"Namanya dulu pada waktu masih muda kan seringlah ganti-ganti pacar, berhubungan seksual. Pacaran tidak sehat. Mungkin dari situlah saya terkena. Karena saya juga tidak pakai narkoba," ungkapnya saat ditemui Tribun Bali, Selasa, (28/5/2019).
Namun, dijelaskannya ia tidak langsung dinyatakan positif menderita HIV pada saat itu, namun dinyatakan positif HIV pada saat setelah menikah.
Ia menikah pada tahun 2007 dan dinyatakan positif HIV pada saat telah menikah pada tahun 2014.
"Untuk faktor kenanya, saya tidak berani bilang dari si A atau si B. Saya pernah dulu punya pacar tetapi bukan suami yang sekarang. Tapi sekarang suami dan anak-anak saya malah negatif semua,"
AD merasakan gejala awal menderita HIV adalah mengalami panas dingin, batuk dan diare selama berbulan-bulan dan tidak kunjung sembuh.
Dalam sehari, saat menderita diare, ia bisa 4 hingga 5 kali ke kamar mandi.
"Dulu diajak ke puskesmas dengan keluarga. Sampai di puskesmas dites dan ketahuanlah kalau mengidap HIV. Dan semakin ngedrop kemudian opname di rumah sakit 2 minggu, dan ternyata ditemukan juga TBC," ungkapnya.
BERITA POPULER:
Baca: Anak Eks Kapolri Sutarman Stop Paksa Mobil Dinas Palsu
Baca: Angelina Sondakh Nikah Siri Dengan Brotoseno di Penjara, Sang Putri Unggah Fotonya
Baca: Idul Fitri di Depan Mata, Ini Jawaban Dari Ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum
Selain itu, AD juga merasakan gatal-gatal yang menimbulkan ruam di sekujur tubuhnya.
"Pada saat itu, gatalnya kadang-kadang munculnya, tidak secara bersamaan. Kemaluan kayak tumbuh cacar air (herpes). Tidak bisa diceritakan rasanya mbak. Panas, perih dan campur-campur rasanya," pungkasnya.
Hingga saat ini, AD terus mengonsumsi obat Anti Retro Virus (ARV) untuk menekan perkembangan virus HIV sebagai harapan untuknya untuk tetap bertahan hidup meskipun harus dikonsumsi seumur hidup.
Tribunmanado.co.id mengutip dari Health.detik.com berikut adalah beberapa tanda-tanda bahwa mungkin seseorang positif terkena HIV, antara lain:
1. Demam
Salah satu tanda-tanda pertama ARS adalah demam ringan, sampai sekitar 39 derajat C (102 derajat F). Demam sering disertai dengan gejala ringan lainnya, seperti kelelahan, pembengkakan pada kelenjar getah bening, dan sakit tenggorokan.
"Pada titik ini virus bergerak ke dalam aliran darah dan mulai mereplikasi dalam jumlah besar. Sehingga akan ada reaksi inflamasi oleh sistem kekebalan tubuh," kata Carlos Malvestutto, MD, instruktur penyakit menular dan imunologi dari department of medicine di NYU School of Medicine, New York.
2. Kelelahan
Respon inflamasi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh juga dapat menyebabkan lelah dan lesu. Kelelahan dapat menjadi tanda awal dan tanda lanjutan dari HIV.
3. Pegal, nyeri otot dan sendi, pembengkakan kelenjar getah bening
ARS sering menyerupai gejala flu, mononucleosis, infeksi virus atau yang lain, bahkan sifilis atau hepatitis. Hal tersebut memang tidak mengherankan. Banyak gejala penyakit yang mirip bahkan sama, termasuk nyeri pada persendian dan nyeri otot, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh dan cenderung akan meradang bila ada infeksi. Kelenjar getah bening berada di pangkal paha leher ketiak, dan lain-lain.
4. Sakit tenggorokan dan sakit kepala
"Seperti gejala penyakit lain, sakit tenggorokan, dan sakit kepala sering dapat merupakan ARS," kata Dr. Horberg. Jika memiliki risiko tinggi HIV, maka melakukan tes HIV adalah ide yang baik. Karena HIV paling menular pada tahap awal.
5. Ruam kulit
Ruam kulit dapat terjadi lebih awal atau terlambat dalam perkembangan HIV/AIDS.
6. Mual, muntah dan diare
Sekitar 30 hingga 60 persen dari orang dengan HIV memiliki gejala jangka pendek seperti mual, muntah, atau diare pada tahap awal HIV, kata Dr. Malvestutto. Gejala tersebut juga dapat muncul sebagai akibat dari terapi antiretroviral, biasanya sebagai akibat dari infeksi oportunistik.
"Diare yang tak henti-hentinya dan tidak merespon obat mungkin merupakan indikasi. Atau gejala dapat disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak terlihat pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik," kata Dr. Horberg.
7. Penurunan berat badan
"Jika penderita HIV sudah kehilangan berat badan, berarti sistem kekebalan tubuh biasanya sedang menurun," kata Dr. Malvestutto.
8. Batuk kering
Batuk kering dapat merupakan tanda pertama seseorang terkena infeksi HIV. Batuk tersebut dapat berlangsung selama 1 tahun dan terus semakin parah.
9. Pneumonia
Batuk dan penurunan berat badan juga mungkin pertanda infeksi serius yang disebabkan oleh kuman yang tidak akan mengganggu jika sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik. "Ada banyak infeksi oportunistik yang berbeda dan masing-masing dapat datang dengan waktu yang berbeda," kata Dr. Malvestutto.
Pneumonia merupakan salah satu infeksi oportunistik, sedangkan yang lainnya termasuk toksoplasmosis, infeksi parasit yang mempengaruhi otak, cytomegalovirus, dan infeksi jamur di rongga mulut.
10. Keringat malam
Sekitar setengah dari orang yang terinfeksi HIV akan berkeringat di malam hari selama tahap awal infeksi HIV, kata Dr. Malvestutto. Keringat malam terjadi bahkan saat tidak sedang melakukan aktivitas fisik apapun.
11. Perubahan pada kuku
Tanda lain dari infeksi HIV akhir adalah perubahan kuku, seperti membelah, penebalan dan kuku yang melengkung, atau perubahan warna (hitam atau coklat berupa garis vertikal maupun horizontal). Seringkali hal tersebut disebabkan infeksi jamur, seperti kandida.
"Pasien dengan sistem kekebalan yang menurun akan lebih rentan terhadap infeksi jamur," kata Dr. Malvestutto.
12. Infeksi Jamur
Infeksi jamur yang umum pada tahap lanjut adalah thrush, infeksi mulut yang disebabkan oleh Candida, yang merupakan suatu jenis jamur. "Candida merupakan jamur yang sangat umum dan salah satu yang menyebabkan infeksi jamur pada wanita.
"Candida cenderung muncul di rongga mulut atau kerongkongan, sehingga akan sulit untuk menelan," kata Dr. Malvestutto.
13. Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi
Masalah kognitif dapat menjadi tanda demensia terkait HIV, yang biasanya terjadi lambat dalam perjalanan penyakit. Selain kebingungan dan kesulitan berkonsentrasi, demensia terkait AIDS mungkin juga melibatkan masalah memori dan masalah perilaku seperti marah atau mudah tersinggung.
Bahkan mungkin termasuk perubahan motorik seperti, menjadi ceroboh, kurangnya koordinasi, dan masalah dengan tugas yang membutuhkan keterampilan motorik halus seperti menulis dengan tangan.
14. Herpes mulut dan herpes kelamin
Cold sores (herpes mulut) dan herpes kelamin (herpes genital) dapat menjadi tanda dari ARS dan stadium infeksi HIV. Herpes tersebut juga dapat menjadi faktor risiko untuk tertular HIV.
Karena herpes kelamin dapat menyebabkan borok yang memudahkan virus HIV masuk ke dalam tubuh selama hubungan seksual. Orang-orang yang terinfeksi HIV juga cenderung memiliki risiko tinggi terkena herpes karena HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh.
15. Kesemutan dan kelemahan
Akhir HIV juga dapat menyebabkan mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki. Hal ini disebut neuropati perifer, yang juga terjadi pada orang dengan diabetes yang tidak terkontrol. "Hal tersebut menunjukkan kerusakan pada saraf," kata Dr. Malvestutto.
Gejala tersebut dapat diobati dengan obat-obatan penghilang rasa sakit yang dijual bebas dan antikejang seperti gabapentin.
16. Ketidakteraturan menstruasi
Infeksi HIV tahap lanjut tampaknya dapat meningkatkan risiko mengalami ketidakteraturan menstruasi, seperti periode yang lebih sedikit dan lebih jarang. Perubahan tersebut mungkin lebih berkaitan dengan penurunan berat badan dan kesehatan yang buruk dari wanita dengan tahap akhir infeksi HIV.
Infeksi HIV juga telah dikaitkan dengan usia menopause yang lebih dini, yaitu sekitar 47-48 tahun bagi perempuan yang terinfeksi HIV dibandingkan dengan perempuan yang tidak terinfeksi sekitar usia 49-51 tahun.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Masa Muda Sering Gonta-Ganti Pacar, AD Baru Tahu Mengidap HIV Setelah 7 Tahun Menikah, Ini Kisahnya,
#Playboy Meninggal karena HIV/AIDS, 40 Pacar Datang Melayat, Terungkap Berapa WanitaTerjangkir Virus
Tonton dan subscribe:
Follow Instagram Tribun Manado: