Berita Nasional
Jhon Tatai Korban Kerusuhan Fayit Papua Dibesuk Pangdam XVII Cenderawasih
Jhon Tatai (26), korban penembakan yang mengalami luka tembak di tangan telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Jayapura untuk mendapatkan perawatan.
"Kita semuanya selaku anak-anak Tuhan tidak ada yang menghendaki hal ini terjadi, namun hal ini sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa dan harus kita terima dengan berlapang dada."
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring membesuk korban kerusuhan di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat Papua pada 27 Mei 2019.
Ia didampingi para staf bersama Ketua Komnas HAM RI perwakilan Papua/Papua Barat Frits Ramanday.
Jhon Tatai (26), korban penembakan yang mengalami luka tembak di tangan telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Jayapura untuk mendapatkan perawatan terbaik pada Sabtu (01/06/2019).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, dalam kunjungan pada Sabtu (1/6/2019) tersebut, Yosua menyampaikan rasa prihatin yang mendalam dan sikap berbela sungkawa yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut.
"Terutama terhadap seluruh korban termasuk kepada Jhon Tatai yang mengalami luka tembak di kedua tangannya dan mengakibatkan tangan kiri harus diamputasi sampai ke siku," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (2/6/2019).

Aidi mengatakan, Yosua mewakili seluruh prajurit TNI Kodam XVII/Cendrawasih terutama pelaku penembakan Serka Fajar menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut.
"Kita semuanya selaku anak-anak Tuhan tidak ada yang menghendaki hal ini terjadi, namun hal ini sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa dan harus kita terima dengan berlapang dada," kata Yosua kepada Jhon Tatai.
Yosua juga menegaskan bahwa Kodam XVII/Cend akan menanggung segala biaya pengobatan dan transportasi kembali ke kampung halamannya kelak setelah sembuh.
Hal itu juga termasuk biaya makan korban dan keluarga yang mendampingi selama menjalani perawatan.
"Jhon tidak perlu berpikir macam-macam bagaimana biaya, bagaimana nanti kembali ke kampung dan lain-lain. Semuanya kami yang tanggung, Jhon cukup berdoa, makan dan berusaha agar cepat sembuh. Jhon akan ditangani oleh dokter-dokter ahli dan akan dirawat dengan sebaik-baiknya. Imbau Pangdam kepada Saudara Jhon, bBila ada kebutuhan tolong sampaikan saja kepada kami," kata Yosua.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada 27 Mei 2019 telah terjadi kerusuhan anarkis di Distrik Fayit Kabupaten Asmat Papua yang berujung pada penembakan yang dilakukan oleh anggota TNI Serka Fajar dan mengakibatkan jatuhnya korban 4 orang perusuh meninggal dunia dan satu orang luka tembak di tangan.
Atas peristiwa tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring mengambil langkah untuk melaksanakan investigasi gabungan TNI, Polri dan Komnas HAM RI Perwakilan Papua/Papua barat serta pemerintah daerah Kabupaten Asmat untuk menemukan fakta-fakta terkait peristiwa.
Mulai dari penyebab kerusuhan anarkis, upaya imbauan secara persuasif kemudian tembakan peringatan hingga akhirnya pelaku Serka Fajar terpojok pada sudut bangunan dan dihadapkan pada pilihan bahwa yang bersangkutan akan menjadi korban atau menjatuhkan korban.