Prabowo Terbang dengan Jet Pribadi Rusia: Ini yang Ia Lakukan di Dubai
Calon Presiden sudah dua kali bertolak ke luar negeri, usap pelaksanaan Pemilihan Presiden 2019. Pertama, ia bersama mantan Ketua MPR
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Calon Presiden sudah dua kali bertolak ke luar negeri, usap pelaksanaan Pemilihan Presiden 2019. Pertama, ia bersama mantan Ketua MPR Amien Rais dan rombongan berkunjung ke Brunai Darussalam. Kemudian, bersama tujuh orang, termasuk warga negara Rusia, Ketua Umum Partai Gerindra itu terbang ke Dubai-Uni emirat Rab lanjut ke Wina, Austria, Senin (28/5).
"Pada hari Selasa tanggal 28 Mei 2019 pukul 06.16 WIB bertempat di Bandata Halim PK, telah tiba Bapak Prabowo Subianto dan rombongan dalam rangka keberangkatan ke Dubai Uni Emirat Arab," demikian informasi yang diterima wartawan Tribun Network, Selasa malam.
Turut 7 orang lainnya rombongan Prabowo, yakni tiga warga negara Indonsia Edy Arman, Yoriko Fransisko Karapang, dan Gibrael Habel Karapang. Empat warga negara asing yaitu Mikhail Davydov (Rusia), Nyonya Anzhelika Butaeva (Rusia), Justin Darrell Flores Howard (Amerika Serikat) dan Mischa Demermann (Jerman).
Baca: Kepergian Prabowo ke Dubai untuk Bertemu Kolega, Fadli Zon: Sebulan Beberapa Kali ke Luar Negeri
Mereka diterbangkan jet pribadi, dengan kru Guy Shewart Plact, Cyril Destremau, Antonina Cieszczyk, Cristina Cercone dan Paul Brooke.
"Pukul 08.14 WIB, Peswat Charter Private Jet Ambraer 190/ Lineage 1000 noreg: 9HNYC yang membawa Bapak Prabowo Subianto dan rombongan take off meninggalkan Bandara Halim PK menuju Bandara Dubai, Uni Emirat Arab. Rencana kembali ke Indonesia tentative," demikian informasi.
Wakil Ketua Umum partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan Prabowo bertolak ke luar negeri. "Iya," ujar Sufmi Dasco Ahmad saat dimintai konfirmasi mengenai kepergian Prabowo dari Dubai ke Austria, Rabu (29/5).
Dasco mengatakan Prabowo ke Austria untuk keperluan bisnis. Untuk diketahui, hal yang sama disampaikan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengenai alasan Prabowo berada di Dubai. "Bisnis," kata Dasco.
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membenarkan bahwa calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bertolak ke Dubai, Uni Emirat Arab, dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa pagi. Prabowo berangkat menuju Dubai bersama tujuh orang menggunakan pesawat pribadinya.
"Betul ke Dubai tadi pagi. Naik private jet bersama teman-temannya," ujar Riza. Ia membenarkan nama tujuh orang yang pergi bersama Prabowo.
Menurut Riza, kepergian Prabowo ke Dubai bertujuan untuk menemui kolega bisnis. Prabowo juga dijadwalkan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. "Biasa, ada urusan ketemu kolega bisnis. Sekaligus cek up kesehatan," tutur Riza.
Baca: Ini yang Dilkukan Prabowo di Dubai: Boyong Orang Rusia, AS dan Jerman
Kendati demikian, Riza tidak dapat memastikan kapan Prabowo akan kembali ke Tanah Air. "Enggak tahu sya. Biasanya enggak lama. Tapi kan itu di Dubai. Kecuali kalau di Bangkok bisa 1-2 hari," ucapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga membenarkan Prabowo bertolak ke luar negeri. "Pak Prabowo itu kan bukan sekali ini ke luar negeri. Jadi sudah biasa dalam sebulan beberapa kali ke luar negeri. Memang usaha beliau, ketemu kolega, ada urusan yang lain-lain, biasa," ujar Fadli di Kompleks gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Rabu (29/5).
Namun Fadli mengaku heran kepergian calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto ke luar negeri mengundang perhatian banyak orang. Padahal, Prabowo memang sering melakukan perjalanan ke luar negeri.
"Cuma kali ini kok mendapat perhatian yang luar biasa, yang menurut saya agak aneh," tambah dia.
Prabowo dan tujuh orang lainnya berangkat menuju Dubai dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Fadli mengatakan, setelah Pilpres 2019 Prabowo juga sempat pergi ke Malaysia, Thailand, dan Brunei. Pada 16 Mei silam, Prabowo bertolak ke Brunei, namun pulang sehari.
Namun, itu merupakan kunjungan biasa untuk kepentingan bisnis maupun bertemu teman-temannya. "Pak Prabowo itu kan banyak sekali kawan-kawannya, koleganya yang selama ini berteman bukan kemarin sore tapi puluhan tahun," ujar Fadli.
Fadli malah mempertanyakan beredarnya manifes keberangkatan Prabowo ke luar negeri. Menurut dia, itu merupakan informasi pribadi yang tidak boleh disebarluaskan. "Jadi menurut saya agak aneh. Ini informasi yang bersifat privat kemudian disebarluaskan sedemikian rupa," kata dia.
Bertolaknya Prabowo ke luar negeri juga dibenarkan Kabag Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Sam Fernando. "Ya. Itu (Informasi tersebut) benar," kata Sam Fernando.
Saat dikonfirmasi soal kegiatan Prabowo pergi ke luar negeri, Sam tak memiliki informasi soal itu. "Kami tidak memiliki informasi tersebut," kata dia.
Parlemen Rusia
Dua warga negara Rusia dalam rombongan, Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva disebut-sebut pernah diundang DPR RI ke Jakarta. Keduanya disebutkan mewakili Sekretariat Parlemen Rusia (DUMA) yang diundang untuk menyaksikan pemilu di Indonesia.
Dua orang Sekretariat Parlemen Rusia ikut dalam rombongan Prabowo Subianto yang berkunjung ke Wina, Austria. Keduanya pernah diundang ke DPR RI sebagai pemantau pemilu, yang diinisiasi oleh Waketum Partai Gerindra Fadli Zon, yang merupakan Wakil Ketua DPR.
Fadli Zon pun memberi penjelasan. Dia mengatakan, dalam undangannya saat itu, Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva, dua orang Rusia yang dimaksud, batal menghadiri acara tersebut.
Baca: Final Liga Europa - Sarri Kesal Lihat Higuan dan Luiz Bertengkar
"Sebenarnya waktu itu yang warga Rusia itu pernah kita undang tapi nggak hadir. Yang untuk observer. Jadi maksudnya bukan dia yang diundang, tapi kan semua parlemen-parlemen," ujar Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu.
"Waktu itu kan kita mengadakan, apa namanya, tim untuk observer pemilu. Waktu itu saya buka di sini tanggal 16. Tanggal 16 di sini ada briefing-nya, biasa itu. Parlemen antara negara-negara saling mengundang itu biasa," kata dia.
Fadli mengatakan saat itu beberapa negara juga diundang dalam acara tersebut, di antaranya Amerika Serikat, Australia, dan Malaysia.
"Yang hadir kan akhirnya cuma beberapa negara, dari Turki akhirnya hadir, Malaysia hadir, Singapura kalau nggak salah hadir. Rusia kita undang, Amerika kita undang, Australia juga kita undang. Tapi yang dari Rusia yang tadinya mau confirm tidak jadi hadir," ujar Wakil Ketua DPR RI ini.
Anggota BPN Prabowo-Sandiaga itu mengatakan tak ada yang aneh dari undangannya terhadap parlemen Rusia. Dia pun menegaskan kebersamaan Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva bersama Prabowo di Dubai dan Austria tak berkaitan dengan urusan kenegaraan ataupun Pemilu 2019.
"Biasa-biasa aja ya. Perkawanan-perkawanan itu kan biasa saja. Cuma kalau kali ini saya kira urusan privat, urusan biasa," kata Fadli.
Denis Tetyushin, Press-attaché Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, mengaku tidak mendapat informasi soal itu. "Kedutaan Besar tidak mempunyai informasi bahwa dalam rombongan Bapak Prabowo Subianto ada perwakilan resmi yang mewakili Federasi Rusia," jawab Denis dikutip Tirto.id.
Selain itu, Denis juga memastikan bahwa nama Mikhail Davzdov dan Anzhelika Butaeva, tidak terdaftar sebagai anggota parlemen, baik di Duma, atau Federasi. "Sebagaimana kami ketahui mereka tidak dalam daftar anggota parlemen, baik Duma, maupun Dewan Federasi. Informasi ini dapat dicek di website resmi dua Badan" katanya. (tribun network/kompas.com)