Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prostitusi Online

Dua Anak di Bawah Umur Terlibat Prostitusi Online, Pesan via MiChat, Muncikari Pasang Tarif Segini

Dua anak yang masih di bawah umur menjadi korban prostitusi online. Muncikari menawarkan mereka kepada pria hidung belang melalui aplikasi MiChat.

Editor:
Tribun Jabar
Dua korban kasus prostitusi online tertunduk saat ditunjukkan ke awak media saat konferensi pers di Mapolres Garut, Sabtu (25/5/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua anak yang masih di bawah umur menjadi korban prostitusi online.

Muncikari menawarkan mereka kepada pria hidung belang melalui aplikasi MiChat.

Satreskrim Polres Garut membongkar kasus prostitusi online. Para tersangka pekerja seks komersial (PSK) melalui aplikasi pesan online.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna didampingi Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mapaseng mengatakan, pihaknya menemukan indikasi jual beli atau transaksi online.

Para tersangka yang menjadi muncikari menawarkan PSK melalui aplikasi MiChat.

Baca: Prostitusi Online, Pengusaha Ini Hubungkan Perempuan Muda dengan Om-om Senang

Baca: Prostitusi Online - Capek Dibohongi Sekaligus Dizalimi, Vanessa: Bunuh Saya Saja, Tidak Apa-apa

Baca: Finalis Putri Indonesia Terjerat Prostitusi Online, Inilah 5 Kasusnya yang Heboh

"Setelah bertransaksi, lelaki yang memesan diminta untuk datang ke Hotel Candra Kirana di Cipanas. Di sana muncikari sudah menyediakan wanitanya."

Demikian Budi Satria Wigunadi saat memberikan keterangan pers di Mapolres Garut, Sabtu (25/5/2019).

Pihaknya menggerebek prostitusi tersebut pada Jumat (24/5/2019) malam.

Ada lima pria hidung belang dan tujuh PSK yang dibawa ke Mapolres Garut.

Dua orang dijadikan tersangka yakni TA dan SA. Perannya masing-masing sebagai muncikari dan kurir.

Keduanya merupakan warga Kota Bandung, sedangkan para korban atau PSK berasal dari Bandung dan satu orang dari Garut.

"Lelaki yang pesannya juga berasal dari Bandung. Alasan mereka katanya sedang liburan ke Garut," kata Budi.

Pengakuan para korban dan muncikari, aksi prostitusi yang dijalankan di bulan Ramadan karena terdorong kebutuhan.

Para tersangka dan korban sudah beberapa hari tinggal di hotel tersebut.

"Kalau operasionalnya sudah lebih dari satu tahun. Mereka menawarkan melalui jejaringnya di MiChat," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved