Aksi 22 Mei
Terkait Aksi 22 Mei, Keponakan Prabowo Unggah Status Ini!
Ia meyakini, kerusuhan pada 22 Mei kemarin merupakan aksi provokasi dari pihak tertentu.
Ekspresi tersebut berbeda dengan anggota koalisi lainnya yang menatap ke arah depan.

Sandiaga Uno yang tertunduk saat dengar pernyataan Prabowo, Rabu (22/05/2019). (YouTube Official iNews)
Sementara itu, berikut isi pernyataan lengkap dari Prabowo yang ia bacakan:
"Para saudara se-tanah air yang melihat acara ini terutama yang ada di Jakarta, saya akan membacakan statement yang kami susun untuk menyikapi keadaan yang sedang berlangsung dewasa ini.
Yang pertama Innalillahi wainaillaihi rojiun kami mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya 6 orang dan terlukanya ratusan masyarakat yang menjadi korban kekerasan pada malam hari dan dini hari yang baru lalu.
Dua, seperti yang sudah kami sampaikan berkali-kali sebelumnya, kami mendukung semua penggunaan hak konstitusional yang berakhlak yang damai, dan tanpa kekerasan dalam perjuangan politik kebangsaan kita.
Oleh sebab itu saya mengimbau kepada seluruh pihak masyarakat yang menyampaikan aspirasinya pihak kepolisian, pihak TNI, dan semua pihak untuk menahan diri agar tidak melakukan kekerasan fisik, termasuk kepada seluruh pejabat publik, pejabat kepolisian, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, netizen dan seluruh anak bangsa untuk menghindari kekerasan verbal pun yang dapat memprovokasi apalagi di bulan Ramadan yang baik dan suci ini.
Tiga, kami meminta peristiwa kekerasan tadi malam dan juga yang terjadi subuh tadi yang telah mencoreng martabat dan marwah Bangsa Indonesia jangan boleh terjadi lagi.
Bila hal ini sampai terjadi lagi maka kami sangat khawatir rajutan dan anyaman kebangsaan kita bisa rusak dan sangat sulit untuk kita rangkai kembali.
Empat, kami memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha Besar yang Maha Esa agar kemanunggalan TNI Polri dengan rakyat senantiasa terjaga dan tidak digunakan sebagai alat kekuasaan.
Adik-adikku para pejabat dan petugas yang bertugas di TNI Polri yang masih aktif, saya mohon kita ingat bersama seragam, makanan, dan senjata-senjata yang Anda gunakan sekarang dibiayai oleh rakyat.
Saudara-saudara adalah milik rakyat semuanya, rakyat mendambakan saudara mengayomi rakyat, melindungi rakyat semuanya. Saudara adalah harapan kita.
Saudara-saudara saya mohon jangan lah sekali-kali menyakiti hati rakyat apalagi memukul dan menembaki rakyat sendiri.
Mari kita jaga agar rakyat tetap damai dan bergembira.
Saya juga tegaskan pada semua yang masih mau mendengar saya, para pendukung saya saya tegaskan hindari kekerasan fisik, berlakulah sopan dan santun.
Hormatilah pejabat-pejabat penegak hukum dan jangan menggunakan kekerasan, memang berat.