Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bitung

Kondisi Jalan Depan Kantor Wali Kota Usai Hujan Deras

Ditengah cuaca cerah di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (22/05/2019) hujan deras turun sekitar Pukul 12.30 Wita.

Tribun Manado/Christian Wayongkere
Genangan air karena hujan deras mengguyur kota Bitung terjadi didepan kantor walikota Bitung di jalan Sam Ratulangi Kota Bitung 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ditengah cuaca cerah di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (22/05/2019) hujan deras turun sekitar Pukul 12.30 Wita.

Hujan terjadi merata diseluruh wilayah Kota Bitung, selama hampir 25 menit.

Kondisi ini membuat tergenangnya  air setinggi lutut orang dewasa di Jalan Sam Ratulangi Kota Bitung, tepatnya di depan pintu masuk kantor wali kota Bitung.

Ketinggian memperhambat arus lalu lintas kendaraan yang melintas hingga warga sulit untuk menyeberang dari kantor wali kota ke seberang jalan dan dari seberang jalan masuk ke kantor wali kota.

Bahkan ada kendaraan roda dua dan roda empat yang memacu laju kendaraan membuat terjadi gelombang di tengah genangan air.

Genangan air karena hujan deras mengguyur kota Bitung terjadi didepan kantor walikota Bitung di jalan Sam Ratulangi Kota Bitung
Genangan air karena hujan deras mengguyur kota Bitung terjadi didepan kantor walikota Bitung di jalan Sam Ratulangi Kota Bitung (Tribun Manado/Christian Wayongkere)

Baca: Vanessa Angel Puasa Dalam Penjara, Nangis Saat Dengar Adzan

Baca: Karena Buku Nikah, Istri Polisikan Suaminya hingga Anaknya yang Masih SD Datang Memeluk

Baca: Harga Tiket Naik, Pengguna Kendaraan Mobil Pribadi Diperkirakan Meningkat

"Mo lewat basah (mau lewat basah) jadi angkat dan lipat calana (celana) pas mau lewat di jalan," kata Nur warga belakang Perum Primkop Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian Kota Bitung saat kepadaTribunmanado.co.id.

Selain membuat celana dan alas kaki yang dipakai basah, Nur mengaku saat menyebarang di genangan airnya cukup dalam membuatnya sulit untuk melintas.

Nur menyeberang keluar dari kantor walikota Bitung pasca mengambil kartu keluarga.

Akibat genangan air didepan kantor walikota Bitung dengan ketinggian yang hampir setengah roda atau ban mobil roda empat, mengundang sejumlah anak-anak untuk bermain-main di genangan air.

Sejumlah pengguna jalan yang melintas juga mengeluhkan kondisi tersebut. Sambil berteriak dari dalam kendaraan mereka katakan kondisi ini sudah sering terjadi setiap turun hujan.

Genangan air karena hujan deras mengguyur kota Bitung terjadi didepan kantor walikota Bitung di jalan Sam Ratulangi Kota Bitung
Genangan air karena hujan deras mengguyur kota Bitung terjadi didepan kantor walikota Bitung di jalan Sam Ratulangi Kota Bitung (Tribun Manado/Christian Wayongkere)

Baca: Kalahkan Bhayangkara FC, Bali United Pimpin Klasemen Liga 1 2019

Baca: Piala Sudirman 2019, Susunan Pemain Indonesia vs Denmark, Ginting Hadapi Tunggal Terbaik Denmark

Baca: Tak Selemah Perkiraan, Tupai Bisa Kalahkan Ular

"So banjir tu jalan," koar seorang sopir angkot.

Margi pengemudi motor nampak berhati-hati saat melintas, karena juga cepat bisa membuat kendaraan mogok karena kemasukkan air.

"Kami sudah sering mengalami kesulitan saat lewat disini dengan kondisi ada genangan air tinggi," kata Margi.

Lanjut pria yang akan pergi ke pusat kota Bitung berharap, kondisi seperti ini menjadi atensi pemerintah untuk diperbaiki. Karena tidak enak dipandang mata dan mengganggu arus lalu lintas.

"Apalagi lokasinya berada didepan kantor wali kota Bitung," tandasnya.

Handry Sakul Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) kota Bitung menjelaskan kondisi tersebut terjadi karena air hujan yang turun debitnya terlalu besar kemudian kurangnya sodetan.

"Sehingga air lambat mengalir ke dalam saluran," kata Handry.

Menurut Handry untuk antisipasi dan penanganan, pihak Dinas Perkim Kota Bitung punya alternatif seperti dimensi saluran diperbesar atau dibuat riol kota dengan tinggi kira-kira dua meter. Perbanyak akses ke laut dengan alternatif membelah jalan utama dan perbanyak sodetan.

"Alternatif penanganan ini harus lewat kajian konsultan perencana dengan dana yang cukup besar, tapi harus," tandasnya. (Crz)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved