Pasar Senggol 2019
Cerita Pasar Senggol Yang Beberapa Tahun Ini Berpindah Lokasi
Lokasi Pasar Senggol selalu berpindah beberapa tahun belakangan ini. Pemerintah selalu punya lokasi baru untuk pasar yang digelar menjelang idul fit
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Lokasi Pasar Senggol selalu berpindah beberapa tahun belakangan ini.
Pemerintah selalu punya lokasi baru untuk pasar yang digelar menjelang idul fitri ini.
Pasar Senggol hanya ada saat akhir bulan ramadan.
Sejak tahun 2017 Pemerintah Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) telah tiga kali memindahkan lokasi Pasar Senggol.
Dari sebelumnya pada 2016 yakni di Jalan Ibolian, Jalan Bogani, dan Jalan Bumbungon Kompleks Pasar 23 Maret Kelurahan Gogagoman Kotamobagu Barat.
Kemudian pada 2017 ke Jalan Zakaria Imban Kompleks Pasar Desa Poyowa Kecil Kotamobagu Selatan.
Baca: Wawali Nayodo Dialog Dengan Pedagang di Pasar Senggol
Baca: Pasar Senggol Buka 25 Mei
Baca: Harga Lapak Pasar Senggol Rp 450 Ribu Dapat Air Bersih
Pada 2018 lokasi di Poyowa Kecil masih bertahan. Hingga 2019 Pemerintah Kotamobagu kembali memindahkan lokasinya.
Pasar Senggol 2019 telah ditetapkan lokasinya di Kompleks Eks Rumah Sakit Datoe Binangkang Kelurahan Kotamobagu Kecamatan Kotamobagu Barat.
Dari Barat ke Selatan kemudian kembali lagi ke Barat.
Alasan pemerintah memindahkan lokasi Pasar Senggol yakni untuk meramaikan pasar yang ada di Kotamobagu. Memang diketahui Pasar 23 Maret dan Pasar Serasi Gogagoman sudah ramai.
Dibandingkan Pasar Poyowa Kecil.
Selain itu juga alasan pemerintah yakni untuk semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Kotamobagu secara merata.
Baca: Aray Akan Tambah Kuota Lapak Pasar Senggol Jika Pedagang Membludak
Baca: Pedagang Pasar Senggol Membludak, Melebihi Kuota Lapak
Baca: Dua Hari Pendaftaran Pasar Senggol Disperdagkop Terima 500 Pedagang
Sempat Adu Mulut
Pemindahan lokasi Pasar Senggol bukan tanpa usaha dari Pemerintah.
Pada 2017, Pemerintah Kota Kotamobagu mendapat perlawanan dari masyarakat pedagang yang ada di Gogagoman.
Mereka tak mau Pasar Senggol dipindahkan dari Kompleks Pasar 23 Maret Kotamobagu ke lokasi lain yang ditetapkan Pemerintah yakni di Poyowa Kecil.
Alasannya sudah 28 tahun Pasar Senggol selalu digelar di Gogagoman.
Masyarakat pedagang Pasar 23 Maret pun tetap membuat tenda Pasar Senggol di lokasi tersebut yakni Jalan Ibolian, Jalan Bogani, dan Jalan Bumbungon Kompleks Pasar 23 Maret.
Saat akan ditertibkan oleh pemerintah, puluhan masyarakat Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat mendorong mundur puluhan satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kotamobagu,
pada Jumat (16/6/2017).
Baca: (VIDEO) Pedagang Pasar Senggol Datangi Kantor DPRD, Tolak Pasar Senggol di Poyowa Kecil
Baca: (VIDEO) Wow, Ada Calo Jual Lapak Pasar Senggol Poyowa Kecil Rp 1 Juta
Baca: (VIDEO) Pedagang Pasar Senggol Datangi Kantor DPRD, Tolak Pasar Senggol di Poyowa Kecil
Masyarakat setempat menolak upaya pembongkaran tenda penjualan pasar dadakan tersebut.
Aksi saling dorong pun terjadi antara satpol PP dan masyarakat yang menghalangi upaya tersebut.
Masyarakat pun berhasil mendorong mundur anggota satpol PP tersebut.
Masyarakat menolak pembongkaran tersebut karena lokasi tersebut sudah 28 tahun dijadikan Pasar Senggol jelang idulfitri.

Tampak pula puluhan polisi dan kendaraan water canon dari polres Bolmong bersiaga di Jalan Bogani Pasar 23 Maret Kelurahan Gogagoman tersebut.
Namun, keributan tersebut tak mengganggu aktivitas pedagang yang berada tak jauh dari lokasi itu.
Sementara itu, pemerintah Kota Kotamobagu telah menetapkan lokasi pasar senggol di Jalan Zakaria Imban Desa Poyowa Kecil Kotamobagu Selatan.
Kericuhan itu akhirnya berujung pada hearing di DPRD. Pasar Senggol pemerintah tetap dilaksanakan di Poyowa Kecil namun Pedagang di Gogagoman juga tetap berjualan dengan memasang tenda
layaknya Pasar Senggol.
Kini 2019 Pasar Senggol sudah dipindahkan lagi ke lokasi lain yakni Kompleks Eks Rumah Sakit Datoe Binangkang.
Baca: 10 Anggota DPRD Kotamobagu Terima Pedagang Pasar Senggol
Baca: Pemkot Siapkan 640 Lapak Pasar Senggol 2019
Baca: Wali Kota Kotamobagu Buka Pasar Senggol Poyowa Kecil
Jumlah Lapak Lebih Banyak
Sejak dipindahkan jumlah lapak Pasar Senggol terus naik dari tahun ke tahun.
Pada 2017 ada 200an lapak. Naik di Tahun 2018 menjadi 402 lapak.
Tahun 2019 lapak Pasar Senggol kembali naik menjadi 640 lapak.
Biaya pendaftaran Pasar Senggol yang ditentukan Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Disperdagkop UKM) Kotamobagu, Sulawesi Utara, yakni Rp 450 ribu per lapak.
Ruslandi Mongilong Kasi Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Disperdagkop UKM) Kotamobagu mengatakan dengan biaya pendaftaran pedagang mendapat sejumlah fasilitas.
"Rp 450 ribu didalamnya termasuk retribusi lapak, retribusi kebersihan, keamanan, fasilitas air bersih, dan MCK (mandi, cuci, kakus)," ujar Ruslandi kepada Tribun Manado, Minggu (12/05/2019).
Pedagang yang mendaftar paling banyak menjual pakaian, ada juga yang berjualan aksesoris, jam tangan, minyak wangi, dan perabotan.
Diketahui Disperdagkop UKM membuka pendaftaran Pasar Senggol pada Selasa (07/05/2019) hari kedua ramadan 2019.
Terpantau di pagi hari Pukul 09.30 Wita, sejumlah pedagang mulai berdatangan dan memasuki kantor Disperdagkop UKM.
Edo Mopobela Sekretaris Disperdagkop UKM mengatakan pendaftaran dibuka lebih cepat agar perencanaan lebih baik. "Karena rencana pada pertengahan bulan akan segera dipasangi tenda untuk pasar senggol," ujar dia.
Edo mengatakan untuk lokasi Pasar Senggol yakni di Eks RSUD Datoe Binangkang Kelurahan Kotamobagu nantinya dibagi tiga blok.
Bukan untuk pembagian jenis dagangan tetapi hanya penataannya saja.
Disperdagkop UKM menyediakan lapak sebanyak 640 lapak. Setiap pedagang diberikan satu lapak yang berukuran dua kali tiga meter.
Pasar Senggol 2019 Dibuka Pada 25 Mei
Pemerintah Kota Kotamobagu rencananya akan membuka Pasar Senggol pada 25 Mei 2019.
Wali Kota Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara dijadwalkan akan membuka secara resmi.
Pasar Senggol 2019 akan dibuka selama sepuluh hari dibuka.
Pemanfaatan Aset
Wali Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara jauh hari sebelumnya sudah meninjau lokasi Pasar Senggol 2019. Rabu (01/05/2019)
orang nomor satu di Kota Kotamobagu tersebut melakukan peninjauan lokasi. Meski saat itu hujan rintik mulai turun, wali kota tetap melakukan pemantauan.
Dengan menggunakan sepatu bot cokelat, ditemani Herman Aray Kadis Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Disperdagkop UKM) Tatong kemudian berjalan diatas material bangunan
yang sudah hancur.
Tatong kemudian melihat secara dekat semua lokasi. Bahkan eks kamar mayat pun disambangi. Tatong mengecek aliran sungai disana.
"Ini aset yang ditinggalkan pemda Bolmong ke pemkot Kotamobagu. Dan ini sudah sangat memprihatinkan. Setelah RSUD (Datoe Binangkang) dipindah, ini menjadi gedung tua," ujar Tatong.
Tatong mengatakan dalam rangka pemanfaatan aset. Gedung ini dibongkar dan dimanfaatkan untuk pasar senggol nanti.
"Diluar itu akan jadi pusat kuliner. Tidak ada lagi penjual jajanan di jalanan. Semuanya disini.
Sehingga Kotamobagu itu lebih rapih. Kedepan akan lebih baik lagi. Dipasang lampu, ada air. Dan ada panggung untuk atraksi seni disini," ujar Tatong.
Jaminan Kepastian Bagi Pedagang
Wakil Wali Kota Kotamobagu Nayodo Koerniawan dikerumuni banyak warga, di eks Rumah Sakit Datoe Binangkag Kotamobagu sebagai lokasi pasar senggol, Senin (20/5/2019).
Bahkan ia sempat dikawal oleh ajudan, Polres Kota Kotamobagu, TNI, hingga Satpol PP, serta Kepala Disperindagkop Kotamobagu Herman Aray, Kadishub Nasli Paputungan.
Nampak mulutnya menjelaskan sesuatu, dan sesekali ia menunjuk-nunjuk sesuatu.
Ternyata ia sementara berbicara dengan puluhan pedagang yang akan menempati pasar senggol untuk memantau serta melakukan klarifikasi beberapa laporan.
"Ada kesalahpahaman antara pemuda, sebagian menyangka bahwa seakan pasar senggol di buat di sini otoritas diberikan kepada mereka, tidak seperti itu," jelasnya.
Ia menjelaskan, bahwa pemerintah membuat pasar senggol di situ, lantaran pemerintah hendak mengatur dan memberikan jaminan kepastian kepada para pedagang, untuk tidak diintervensi oleh
siapapun dalam proses pedagang memperoleh lapak.
"Agar tidak terjadi fluktuasi harga karena kami sudah menetapkan bahwa satu lapak 1x2 Rp 450 ribu," jelasnya.
Mereka berharap bahwa sampai pada pembelinya harganya seperti itu atau tidak ada permainan calo.
"Kalau dilepas ini bisa timbul calo baru," jelasnya.
Ia mengatakan, saat ini sementara diatur lokasinya supaya tidak ada yang dirugikan.
"Masyarakat dilibatkan tapi dibawah kendali Pemerintah," jelasnya.
Untuk pengaturan parkir diberikan kepada masyarakat, supaya untuk makan cukup. Tarif
parkir akan ditetapkan sesuai aturan, sebab ini parkir dadakan biar dimiliki masyarakat," jelasnya.
Ia mengatakan, lokasi tersebut juga sementara diuji coba."Ya tergantung nanti, apakah lanjut atau tidak di sini," jelas dia.tak lupa ia mengatakan, bahwa pasar senggol nantinya akan dijaga oleh
Satpol PP, Kepolisian, TNI.
Tidak Ada Jual Beli Lapak
Disperindagkop Kota Kotamobagu Siap Bagikan Nomor Lapak Pasar Senggol
Direncanakan akan dibagikan nomor pada hari Rabu (22/5/2019)
"Kanopi sudah siap, kami akan lakukan pembagian pada hari Rabu di kantor Disperindagkop," jelas Herman Aray Kadis Perindagkop Kotamobagu, Selasa (21/5/2019).
Ia mengatakan, nanti nama pedagang akan dipanggil satu persatu untuk mendapatkan nomor lapak.
"Kalau pas dipanggil tidak ada, ya kita akan lewatkan," jelasnya.
Ia mengatakan, semuanya tentang pasar senggol harus dikoordinasikan dengan Pemkot Kotamobagu yaitu Disperindagkop.
"Kalau ada yang baru mau mendaftar, silahkan langsung kepada kami, bukan melalui orang lain," jelasnya.
Ia mengatakan, sudah ada 640 orang mendaftar, dan masih ada kemungkinan untuk pendaftar tambahan.
"Asal harus pedagang," jelasnya.
Sebab mereka juga menyiapkan kanopi tambahan untuk pedagang yang belum mendaftar.
"Kami berharap agar tidak ada jual beli lapak," jelasnya. (Amg/dik)
Baca: Pemkot Kotamobagu Ganti Pasar Senggol Jadi Bazar Ramadan