Sains
Cekungan di Kutub Utara Retak, Bulan Menyusut dan Permukaanya Mengerut
NASA menyebut Bulan menyusut. Permukaan bulan mengerut. Mengapa hal ini bisa terjadi?
NASA menyebut bulan menyusut. Permukaan bulan mengerut. Mengapa hal ini bisa terjadi?
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bulan mengalami penyusutan yang membuat permukaan bulan berkerut dan hal ini karena guncangan gempa.
Demikian analisis terbaru yang dikeluarkan Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA.
Analisis ini berdasarkan survei terhadap lebih dari 12.000 gambar.
Semua gambar itu menunjukkan bahwa cekungan bulan Mare Frigoris di dekat kutub utara Bulan retak dan bergeser.
Cekungan bulan Mare Frigoris adalah salah satu dari banyak cekungan luas yang diasumsikan sudah mati dari sudut pandang geologis.
Tak seperti Bumi, Bulan tidak memiliki lempeng tektonik.
Baca: Sang Ayah Siswi yang Tewas Ditabrak Heran Lihat Ambulans Bolak-balik, Edi Terisak Lihat Jasad Irene
Baca: Usai Pelajar Rayakan Kelulusan, Siswi SMK Dibonceng Pacar Tewas Tertabrak Tengah Malam
Baca: Heboh, Muda-Mudi Ini Buka Baju di Tempat Umum saat Bangunkan Sahur, Masyarakat Geram
Baca: TRAGIS! Suami Dibunuh Istri & Selingkuhannya Lantaran Hamili Perempuan Lain
Sebaliknya, aktivitas tektonik di bulan terjadi karena secara perlahan satelit Bumi itu kehilangan panas, sejak terbentuk 4,5 miliar tahun lalu.
Hal ini pada gilirannya membuat permukaan bulan berkerut, mirip anggur yang mengerut menjadi kismis.
Melansir AFP, Selasa (14/5/2019), bulan memiliki kerak yang rapuh.
Ketika terjadi gempa dan bagian dalam menyusut, permukaannya mudah pecah dan menghasilkan apa yang disebut patahan dorong, di mana satu bagian kerak didorong ke atas ke bagian yang berdekatan.
Hal ini pada akhirnya membuat bulan "mengurus" sekitar 50 meter selama beberapa ratus juta tahun terakhir.
Para astronot Apollo pertama mulai mengukur aktivitas seismik di Bulan pada 1960an dan 1970-an.
Mereka menemukan aktivitas seismik sebagian besar terjadi di bagian perut bulan, dan hanya sejumlah kecil yang terjadi di permukaannya.
Dalam analisis yang terbit di Nature Geoscience, para ahli meneliti gempa bulan dangkal yang direkam selama misi Apollo kemudian menghubungkannya dengan fitur permukaan bulan yang baru.
"Kemungkinan, gempa di bulan masih terjadi hingga hari ini. Mungkin selama ini kita hanya melihat gempa tektonik mengguncang Bumi.
"Jadi, mengetahui bahwa Bulan juga diguncang gempa saya pikir sangat menarik," ujar Nicholas Schmerr, asisten profesor geologi dari Universitas Maryland.
***
Baca: 10 Mantan Kepala Daerah Nyaleg di Sulut, Hanya Segelintir yang Menang, Berikut Sosok Mereka
Baca: WASPADA! Berita Terkini Cacar Monyet Monkeypox Mengancam Indonesia, Ini Cara Pencegahannya
Baca: Hasil Pemilu 2019, 7 Mantan Kepala Daerah Tumbang, Ada yang Cetak Hattrick Kekalahan
Follow juga akun instagram tribunmanado
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "NASA Buktikan Ukuran Bulan Mengecil dan Menyusut, Apa Sebabnya?"