Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Seleb

Anak Anji Manji Mengidap Autisme, Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Sebabkan Anak Jadi Autis

Mendengar vonis dokter, pria bernama lengkap Erdian Aji Prihartanto itu cukup merasa sedih. Pasalnya, Sigra divonis ASD saat Anji tak sedang di rumah

tribun tangerang
ilustrasi bayi 

Lebih dari 14.500 responden dilibatkan dalam penelitian jangka panjang mengenai efek merokok pada kehamilan yang sudah dipublikasikan di Scientific Reports.

"Kita sudah tahu bahwa melindungi bayi dari asap tembakau adalah salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan seorang perempuan untuk memberi anaknya awal yang sehat dalam kehidupan," ujar  Profesor Jean Golding.

Menurutnya, menghentikan kebiasaan merokok selama kehamilan lebih baik daripada mereka yang merokok.

"Sekarang kita telah menemukan bahwa tidak merokok selama kehamilan juga bisa memberi anak-cucu kita masa depan dengan awal yang lebih baik."

Jean menambahkan, mereka telah mulai mempelajari peserta generasi berikutnya, yang mungkin menunjukkan apakah ada pengaruhnya lagi terhadap lapisan keluarga lain.

Profesor Marcus Pembrey, yang terlibat dalam penelitian ini, menambahkan tentang dua kemungkinan besar apabila si nenek merokok saat hamil.

"Dalam hal mekanisme, ada dua kemungkinan besar. Ada kerusakan DNA yang ditularkan ke cucu atau ada beberapa respons adaptif terhadap merokok yang membuat cucu lebih rentan terhadap ASD," jelas Profesor Pembrey.

Namun, ia mengatakan tidak ada penjelasan lebih rinci untuk perbedaan jenis kelamin.

Selain itu, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi efeknya.

Marcus menunjuk sebuah penelitian yang sebelumnya ia kerjakan karena menemukan bahwa ibu hamil yang merokok dikaitkan dengan pola pertumbuhan cucu dan cucu perempuan yang berbeda.

Merokok diketahui merusak DNA yang terdapat di mitokondria, yang terdapat di setiap sel, termasuk sel telur ibu.

Mutasi sering tidak memiliki pengaruh yang mencolok pada ibu itu sendiri, namun dampaknya dapat meningkat saat diturunkan ke anak-anak perempuannya sendiri.

Diperkirakan, sekitar 1 dari 100 orang di Inggris memiliki ASD.

Dari jumlah itu, lebih banyak anak laki-laki yang terdiagnosis ASD daripada anak perempuan.

ASD tidak bisa disembuhkan, tapi terapi bicara dan sejumlah intervensi lain tersedia untuk membantu anak-anak dan orangtua yang menderita autisme sejak dini.

Baca: Artis-Artis Ini Meninggal di Bulan Ramadan, 4 Di Antaranya Mengidap Kanker

Baca: Dunia Perfilman Indonesia Berduka, Penata Suara Khikmawan Santosa Meninggal Dunia

Halaman
1234
Sumber: Nakita
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved