Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dua Terduga Teroris Tertangkap di Bitung, Polda: Keduanya Bukan Orang Sulut

Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengapresiasi penangkapan dua terduga teroris RH dan M oleh Detasemen Khusus Antiteror 88

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
berita agar
Ilustrasi Penangkapan Teroris 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengapresiasi penangkapan dua terduga teroris RH dan M oleh Detasemen Khusus Antiteror 88 milik Mabes Polri di Kota Bitung pada Kamis (2/5/2019). RH dan M ditangkap saat dalam perjalanan ke Poso melalui Pelabuhan Samudera Bitung. Kedua anak buah SL alias Abu Faisal, pelaku bom Mako Brimob Kelapa Dua ini, baru menyelesaikan latihan di Papua.

"Patut berterima kasih kepada TNI dan Polri," ujar Wagub ketika dikonfirmasi tribunmanado.co.id, Selasa (7/5/2019).
Wagub mengatakan, keamanan sepenuhnya adalah kewenangan pihak aparat. "Pemprov sangat yakin dengan kinerja polisi dan TNI di Sulawesi Utara," ungkap dia.

Densus 88 menangkap dua orang terduga teroris di Bitung. Penangkapan keduanya itu dilakukan awal Mei 2019. Selain di Kota Cakalang Bitung, Densus 88 juga melakukan penangkapan terduga teroris lainnya di sejumlah tempat di Jawa Barat, Sulawesi hingga Jawa Tengah.
Rentetan penangkapan tersebut bermula dari operasi Densus 88 di Bitung pada Kamis awal Mei. Dari operasi tersebut, Densus 88 Antiteror Polri menangkap 2 orang terduga teroris. Kedunya berinisial RH dan M.

Dari hasil pengembangan keterangan yang di RH dan M, kemudian kepolisian menangkap seorang berinisial SL alias Abu Faisal di Kawasan Babelan, Bekasi, Sabtu (4/5/2019). Pada hari yang sama, Densus 88 juga berhasil menangkap AN dan MC.

Jika AN ditangkap di Tambun Selatan, Bekasi. Sementara MC di amankan di Tegal, Jawa Tengah. Berbagai keterangan dari para terduga kemudian dikembangkan. Densus 88 kemudian bergerak, Minggu (5/4/2019) dini hari, ke kawasan RT01/RW01 Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/5/2019) dan berhasil mengamankan 2 orang terduga teroris.

Dari penangkapan tersebut diamankan 3 orang terduga teroris berinisial MI, IF alias Samuel, dan T. Total terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 yakni ada 8 orang.
Mengutip Tribunnews, dari hasil pengembangan pihak kepolisian, diketahui dua orang terduga teroris di Bitung RH dan M ini akan bergabung dengan kelompok yang di Poso. Keduanya merupakan anak buah SL yang hendak bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso.

SL sebelumnya melarikan diri setelah diketahui menjadi aktor penggerak sel teroris ketika kerusuhan terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua Depok. SL kemudian melarikan diri ke Papua untuk melakukan latihan dan membentuk sel teroris baru.

Dari sana, SL membagi dua kelompoknya. Pertama untuk menuju Bekasi dan kedua untuk bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso.
Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu menaruh perhatian serius terhadap penangkapan dua terduga teroris di Kota Bitung. Orang nomor satu di Pemkab Minsel ini meminta semua elemen masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

Yang paling penting, kata Paruntu, warga harus segera melaporkan ke aparat keamanan jika ditemukan orang asing dengan gerak-gerik yang mencurigakan. "Mari kita jaga agar Minsel tetap jadi daerah yang aman," ujar dia.

Aparat desa dan petugas linmas harus proaktif menjaga keamanan lingkungan tempat tinggalnya. Aparat desa dan kelurahan juga harus saling berkoordinasi dengan pemerintah di kecamatan sampai kabupaten.

Sekretaris Keuskupan Manado, Pastor Johanis Joseph Montolalu memberikan tanggapan singkat soal penangkapan terduga teroris di Bitung. "Jangan terprovokasi dengan rupa-rupa isu. Menghormati hukum yang berlaku berkaitan dengan pemilu, dan mendukung KPU bersama dengan perangkat-perangkatnya menuntaskan pekerjaan mereka," katanya.

Ia mengatakan kalau ada tindakan-tindakan atau gerakan-gerakan yang meresahkan dan mengganggu ketertiban umum segera laporkan kepada yang berwajib. "Jangan mengambil tindakan main hukum sendiri atau anarkis," katanya.

Sekretaris Umum (Sekum) Sinode GMIM Pendeta Evert Andri Alfonsus Tangel STh mengaku baru mengetahui adanya penangkapan teroris. Mereka belum bisa memberikan tanggapan. "Akan dibahas dulu. Nanti kami akan memberikan tanggapan," katanya.

Polda Sulut angkat bicara soal penangkapan dua orang terduga teroris oleh Densus 88 dari Papua, Suluttenggo dan Tim Wanteror Sat Brimob Polda Sulut di Pelabuhan Penumpang Samudera Bitung, Kamis (2/5/2019).

Kapolda Sulut Irjen Pol R Sigid Tri Hardjanto mengatakan, pihaknya sudah tahu kegiatan penangkapan terhadap dua orang terduga teroris karena sudah menjadi daftar pencarian orang (DPO) polisi. Pihaknya belum melakukan rilis informasi penangkapan dan saat ini baru disampaikan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved