News
Ahmad Dhani: 'Saya Besok Mau Bikin Surat Untuk Pak Wiranto dan Hendropriyono'
Setibannya Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Ahmad Dhani langsung melontarkan pernyataan yang menyebut nama Menkopulhukam Wiranto.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pentolan Band Dewa sekaligus politisi Partai Gerindra, Ahmad Dhani kembali menjadi sorotan publik.
Ia menyatakan akan menuliskan surat untuk dua jenderal purnawirawan TNI, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.
Hal itu disampaikan Ahmad Dhani saat akan menjalani persidangan kasus video blog di Pengadilan Negeri Surabaya dengan agenda pledoi pada Selasa (7/5/2019).
Ahmad Dhani keluar dari Rutan Kelas I Surabaya untuk menjalani sidang sekitar pukul 13.20 WIB. Ia dikawal dua anggota kepolisan bersenjata lengkap.
Saat keluar dari rutan menuju mobil tahanan Kejati Jatim, Ahmad Dhani mengatakan akan menulis surat lagi. "Nanti saya akan kirim surat lagi. Besok saya akan tulis surat," ujarnya kepada TribunJatim.com.
"Saya besok mau bikin surat untuk Pak Wiranto dan Hendropriyono," lanjutnya.
Ahmad Dhani pun memberikan bocoran isi surat yang akan ditulisnya. "Isinya tentang kecaman," jawabnya singkat.
Setibannya Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Ahmad Dhani langsung melontarkan pernyataan yang menyebut nama Menkopulhukam Wiranto.
"Kepada para tokoh jangan takut kepada ancaman Wiranto," kata Ahmad Dhani, saat turun dari mobil tahanan, Selasa.
Ahmad Dhani menambahkan, ancaman Wiranto tersebut adalah rekayasa hukum. Ia pun berpesan agar para tokoh tetap berani menyampaikan yang haq dan bathil.
Baca: MIRIS - Ternyata Sang Ibu Bantu Suami Perkosa Dua Anak Kandungnya, Sampai Beri Pil KB Agar Tak Hamil
Baca: 7 Fakta Pembunuhan Andre Rimper di Bitung, Ditolong Tim Bangunkan Sahur hingga Tewas 9 Tikaman
Baca: Dua Remaja Kakak Beradik Diperkosa oleh Ayah Kandungnya, Ternyata Ini yang Dilakukan Sang Ibu
"Soal rekayasa hukum, katakanlah yang haq yang haq, yang batil yang batil," kata Ahmad Dhani sembari di masuk ke Ruang Sidang Cakra.
Pernyataan Wiranto dan Hendropriyono
Sebelumnya, mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono meminta kepada Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan agar tak memprovokasi masyarakat pasca Pemilu 2019.
Hendro menyebut, budaya masyarakat Indonesia sangat menghormati pemimpinnya. Sehingga, WNI keturunan diharapkan tak memprovokasi usai gelaran Pemilu.
"Saya ingin memperingatkan bangsa indonesia, WNI keturunan Arab supaya sebagai elit yang dihormati oleh masyarakat kita, cobalah mengendalikan diri jangan menjadi provokator, jangan memprovokasi rakyat," kata Hendropriyono di Gedung Lemhanas, Jakarta, Senin (6/5/2019), dikutip dari Tribunnews (grup TribunJatim.com).
Sedangkan Wiranto menyatakan, ada seorang tokoh di luar negeri yang kerap menghasut masyarat untuk berbuat inkonstitusional seusai Pemilu 2019.
Hal itu ia sampaikan saat membuka rapat koordinasi membahas keamanan pascapemilu di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Namun, Wiranto tak sempat mendetailkan identitas orang yang ia maksud lantaran harus segera memimpin rapat koordinasi bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakapolri Komjen Aridono Sukamto, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
"Ada lagi tokoh di luar negeri, setiap hari ngomong ngompori masyarakat, menghasut masyarakat, untuk apa? Untuk mengambil langkah-langkah inkonstitusional. Itu juga tidak dibenarkan," ujar Wiranto saat membuka rapat.
Bentuk Tim Hukum Nasional
Sebelumnya Wiranto menyatakan akan membentuk Tim Hukum Nasional. Tim ini menyasar pihak-pihak yang terus menggulirkan ajakan people power.
"Hasil rapat adalah salah satunya kita akan membentuk tim hukum nasional, yang akan mengkaji ucapan tindakan pemikiran dari tokoh-tokoh tertentu, siappun dia yang nyata-nyata melanggar dan melawan hukum" ujar Wiranto di hadapan media.
"Dan tim ini lengkap, dari para pakar hukum tata negara, para profesor doktor berbagai universitas juga saya undang," imbuhnya.
Langkah ini disebut-sebut menjadi respons Wiranto terkait ajakan people power oleh Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Amien Rais.
Wiranto mengutarakan hal tersebut saat membuka rapat terbatas tingkat menteri bersama Mendagri Tjahjo Kumolo, Menkominfo Rudiantara, dan Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).
Ia mengatakan telah mengajak bicara para anggota rapat dan memikirkan hal yang sama.
"Sudah saya ajak bicara, dan sama dengan apa yang kita pikirkan, bahwa tidak bisa dibiarkan," tegas mantan Panglima TNI tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/ahmad-dhani-siapkan-siapkan-surat-kecaman-ke-wiranto-hendropriyono.jpg)