Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tradisi Ramadan Indonesia

Tradisi Ramadan yang Hanya Ada di Indonesia, di Bolmong Ada Monuntul, Gorontalo Ada Tumbilotohe

Dalam iman Islam, bulan Ramadhan adalah bulan suci. Diyakini, di bulan ini pahala berlipat-lipat didapat mereka yang gemar beramal sholeh sebulan penu

Penulis: Reporter Online | Editor: Rizali Posumah
Istimewa/Rahman Rahim Kompas TV Kotamobagu
Warga Desa Tabang Kecamatan Kotamobagu Selatan melakukan tradisi mandi bersih menjelang ramadan. 

Tradisi mandi bersama juga dilakukan di Lampung dengan nama ngelop. Warga beramai-ramai ke laut pada sore hari menjelang masuknya Ramadhan.

Sebagian warga Lampung lain juga melakukan tradisi belangiran. Tradisi yang juga bermaksud menyucikan diri tersebut menggunakan kembang tujuh rupa dan air yang dianggap suci dari Gunung Betung.

Mereka pun kemudian membawa kembang tersebut ke sungai dan mandi bersama.

Di Cirebon, ada tradisi drugdag yang rutin dilakukan Kraton Kasepuhan untuk menyambut Ramadhan.

Keturunan keraton akan memukul beduk di masjid Keraton Cirebon sebagai pemberi kabar bagi masyarakat, bahwa Ramadhan telah tiba.

Ilustrasi tradisi drugdag
Ilustrasi tradisi drugdag (Kompas.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)

Tradisi tersebut dipercaya telah dilakukan sejak era Wali Songo pertama kali mendakwhkan Islam di Cirebon.

Di Kudus, terdapat tradisi dandangan. Masyarakat melakukan kirab budaya keliling kota dan berakhir di Menara Kudus dalam rangka menyambut datangnya bulan suci.

Tradisi dandangan
Tradisi dandangan (Rifqi Gozali/tribun jateng)

Konon, tradisi ini biasa dilakukan Sunan Kudus acap kali Ramadhan tiba. Tradisi pun diturunkan hingga kini oleh masyarakat Kota Kretek tersebut.

Selain daerah-daerah tersebut di atas, masih banyak lagi tradisi unik lain dari daerah-daerah lain di Indonesia. Tradisi-tradisi ini, semakin memerteguh identitas budaya orang Indonesia.

Bahwa kita adalah suatu bangsa. Dan yang namanya bangsa tentu memiliki identitasnya sendiri. Identitas tersebut bisa dilihat dari bahasa, budaya, adat istiadat serta nilai-nilai luhur yang menjadi bagian dari pribadi serta karakter kita. 

Dalam Islam sendiri, hidup berbangsa, bersuku-suku serta berkabilah-kabilah adalah sunatullah atau ketetapan tuhan. Maka syukurilah keragaman budaya kita, syukurilah identitas budaya dan kebangsaan kita. (tribunmanado.co.id)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved