Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bulan Suci Ramadan

Ramadan 1440H - 'Makna Lapar Saat Berpuasa'

Rasa lapar setiap orang tergantung dari kebiasaan (habit) makan dan minum setiap hari.

Editor: Frandi Piring
Dokumentasi KH. Cholil Nafis
 KH. Cholil Nafis, Lc., Ph D, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat dan Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PB NU.  

oleh KH Cholil Nafis Lc MA PhD, Ketua Komisi Dakwah MUI 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setiap orang yang berpuasa pasti merasa lapar. Namun masing-masing memiliki pengalaman rasa yang berbeda-beda.

Ada orang yang merasa lapar saat pagi, sekitar pukul 09.00-11.00.

Ada yang perutnya terasa perih saat siang, sekira pukul 12.00-14.00.

Ada juga yang merasa begitu lemas saat pukul 16.00-18.00 (menjelang berbuka).

Perbedaan rasa lapar setiap orang tergantung dari kebiasaan (habit) makan dan minum setiap hari.

Ada yang biasa santap pagi (sarapan). Ada yang tidak biasa sarapan. Ada yang menghindari makan siang.

ilustrasi-kelaparan
ilustrasi-kelaparan (Harian Pilar)

Ada pula yang tidak mau makan sore/malam karena alasan khusus, dan lain-lain.

Sementara saat berpuasa, haus dan laparnya sepanjang hari, sehingga pengalaman setiap orang berbeda-beda.

Meski berbeda-beda siklus rasa lapar setiap individu, secara umum laparnya orang berpuasa (shaum) itu berbeda dengan laparnya orang tidak berpuasa.

Benarkah? Bukankah lapar karena tidak mendapat asupan makanan sama saja rasanya?

Setiap orang pasti pernah merasakan bagaimana rasanya lapar saat telat makan. Perut benar-benar melilit dan emosi tidak stabil.

Saat seperti ini jangan sekali-kali membuat masalah karena bisa jadi emosi tidak terkendali.

Kondisi lapar bisa membuat orang menjadi tidak terkontrol.

Betapa banyak orang yang tega menyakiti atau membunuh orang lain karena dalam kondisi lapar.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved