Kekaisaran Jepang
Fakta Tentang Kekaisaran Jepang, Dari Kerajaan Tertua di Dunia hingga Penerus Tahta yang Kian Susut
Naik tahtanya Naruhito sebagai Kaisar Jepang yang baru menggantikan ayahnya Akihito, membuat Jepang memulai era baru yang diberi nama Reiwa.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Naik tahtanya Naruhito sebagai Kaisar Jepang yang baru menggantikan ayahnya Akihito, membuat Jepang memulai era baru yang diberi nama Reiwa.
Naruhito dikenal sebagai kaisar pertama yang mengenyam pendidikan luar negeri. Ia dianggap sebagai pemimpin monarki Jepang yang modern mengingat orangtuanya mendobrak sejumlah tradisi.
Ayahnya Akihito dan Ibunya Permaisuri Michiko yang awalnya merupakan perempuan biasa memilih untuk membesarkan anak mereka alih-alih memercayakannya kepada pengasuh kekaisaran.
Mereka mendukung keputusan Naruhito untuk berkuliah di Universitasa Oxford Inggris, di sana Naruhito meneliti sistem transportasi Sungai Thames antara 1983-1985.
George yang merupakan teman Naruhito semasa berkuliah di Oxford mengungkapkan sang kaisar baru adalah sosok yang bersahaja sekaligus peduli dengan orang lain.

Kerajaan Tertua di Dunia
Jepang adalah Kerajaan tertua di dunia, didirikan Tahun 660 SM. Pengasa pertama Jepang adalah Kaisar Jimmu
Jepang mengakui 126 kaisar yang dimulai dari Kaisar Jimmu, namun garis suksesi kerajaan hanya tercatat sejak Kaisar Ojin yang berkuasa pada awal abad ke-4.
Meskipun kekaisaran ini sering disebut sebagai "Kekaisaran Jepang", sebenarnya nama resminya adalah Dai Nippon Teikoku, yang berasal dari kata: Dai "Agung," Nippon "Jepang" dan Teikoku "Kekaisaran"
Pewaris Tahta

Kaisar Naruhito menikah dengan Owada Masako pada 9 Juni 1993. Keduanya dikaruniai seorang putri bernama Aiko yang lahir pada 1 Desember 2001.
Meski memiliki keturunan, Putri Aiko tidak bisa meneruskan takhta sang ayah, sebab Jepang menganut prinsip kaisar haruslah seorang pria.
Diwartakan ABC, Rabu (1/5/2019), dengan turunnya Akihito, kini ada 16 anggota keluarga kekaisaran yang melakukan tugas resmi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 13 di antaranya merupakan perempuan.
Sementara itu, Takhta selanjutnya akan diberikan kepada adiknya, Pangeran Fumihito, yang berusia 53 tahun.
Setelah itu, Fumihito bakal mewariskan singgasana kekaisaran kepada putranya, Pangeran Hisahito.
Bocah usia 12 tahun tersebut kini menjadi sorotan setelah dua bilah pisau ditemukan pada meja sekolahnya pada pada pekan lalu.
Keamanan pun ditingkatkan dan pelakunya telah ditangkap.
Daily Mail mencatat, Hisahito merupakan satu-satunya cucu laki-laki Akihito yang suatu saat akan menduduki takhta Jepang.
Dia lahir di Tokyo pada 6 September 2006 dan merupakan anak terakhir dari Pangeran Fumihito dan istrinya, Kawashima Kiko.
Hisahito memiliki dua kakak, Putri Mako dan Putri Kako yang tidak akan menjadi penerus takhta karena mereka adalah perempuan.
Sang pangeran cilik baru saja memasuki sekolah menengah pertama di Ochanomizu Junior High School di Tokyo pada 8 April lalu.
Dia pernah mengambil bagian dalam kegiatan seperti mencari tanaman obat dan pohon, serta melakukan penelitian di Tokyo.
"Kami hidup di tengah-tengah alam," begitu pesan tulisan tangan Pangeran Hisahito dalam sebuah esai, seperti dikutip dari Japan Times.
Menurut Badan Rumah Tangga Kekaisaran, sang pangerang bertanggung jawa untuk merawat kelinci dan hamparan bunga sekolah pada tahun-tahun terakhirnya di sekolah dasar.
Dia adalah anggota pertama keluarga kekaisaran pada periode pascaperang yang menempuh dan lulus dari sekolah selain dari SD Gakushuin di Tokyo.
Sekolah itu adalah bagian dari Gakushuin University yang didirkan abad ke-19 sebagai sekolah bangsawan.
Pangeran tersebut sebelumnya menempuh pendidikan di Ochanomizu University Elementary School.
Untuk meneruskah pewaris kekaisaran Jepang, suatu saat Hisahito harus memiliki keturunan laki-laki. (Kompas.com/Tribunmanado.co.id)