News Analysis
Tumbelaka Sebut Kekalahan Jokowi-Ma'ruf di Bolsel Fenomena Politik Unik
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta ini seakan tak percaya jika Capres 01 kalah meski PDIP memenangkan 13 dari 20 kursi di DPRD Bolsel.
Tumbelaka Sebut Kekalahan Jokowi-Ma'ruf di Bolsel Fenomena Politik Unik
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Kekalahan pasangan Calon Presiden (Capres) dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi-Ma'ruf Amin di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) ikut dikomentari oleh Pengamat Politik Sulut Taufik Tumbelaka.
Kepada TribunManado.co.id, Kamis (25/04/2019) alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta ini seakan tak percaya jika Capres 01 kalah meski PDIP memenangkan 13 dari 20 kursi di DPRD Bolsel.
"Ini fenomena politik paling unik, padahal partai PDIP menang banyak di Pileg. Apalagi Bupatinya juga dari PDIP," ujarnya.
Ia menambahkan ada beberapa kemungkinan dari fenomena yang terjadi di Kabupaten Bolsel.
"Bisa jadi perilaku pemilih di Bolsel lebih melihat faktor figur dari pada parpol, atau mungkin ini kelemahan dari parpol pengusung pasangan kandidat Presiden 01," ucap dia.
Putra dari Gubernur Sulawesi pertama ini, mengatakan jika seharusnya fakta menarik ini bisa dimanfaatkan oleh Partai Gerinda dan koalisinya untuk mendulang suara di legislatif baik Kabupaten, Provinsi, maupun DPR RI.
"Potensi yang besar dari pendukung pasangan Kandidat Presiden nomor urut 02 terlihat sangat menarik. Karena tanpa pergerakan atau manuver yang kuat tetap saja unggul signifikan ditengah keunggulan telak pasangan Kandidat Presiden nomor urut 01 di Sulut," tandasnya.
(Tribunmanado.co.id/Nielton Durado)
BERITA POPULER:
Baca: Viral Beredar di WhatsApp Video ABG Bali Berhubungan Intim dalam Mobil, Direkam Salah Satu Pelaku
Baca: Perang Komentar Mahfud MD & Andi Arief soal Presidential Threshold, Telak ke Mantan Kader Demokrat
Baca: Prediksi 14 Caleg Petahana DPRD Sulut Terancam Tak Lolos, Berikut Daftarnya
TONTON JUGA:
Pengamat Politik Berikan Lima Tips untuk Para Kepala Daerah Dalam Mengawali Tugas Dan Tanggungjawab |
![]() |
---|
Jelang Pelantikan Kepala Daerah Serentak, Pengamat Politik Soroti Pelantikan Tahap Ketiga |
![]() |
---|
Robert Winerungan : Penerapan PPKM Melemahkan Ekonomi, Sebenarnya Perketat Disiplin Prokes |
![]() |
---|
Pengamat sosial Mieke Imbar: Santunan Harus Diformat Dengan Baik |
![]() |
---|
Winerungan: Menanti Momen Pemulihan Ekonomi |
![]() |
---|