Kesehatan
Sebelum Lakukan Diet Telur, Kamu Perlu Tahu Fakta-Fakta Ini
Diet telur dianggap mampu menurunkan berat badan. Namun, diet telur sebenarnya sangat berpengaruh bagi kesehatan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat berat badan mulai bertambah, banyak orang melakukan segala cara untuk mengembalikan berat badan pada ukuran idealnya.
Banyak sekali jenis diet yang ditawarkan. Mulai dari konsumsi obat yang mengandung bahankimia berbahaya, sampai membatasi porsi makan.
Salah satu cara yang ditawarkan untuk menurunkan berat badan yakni dengan diet telur.
Diet telur dianggap mampu menurunkan berat badan.
Namun, diet telur sangat berpengaruh bagi kesehatan.
Bahaya diet telur ini kerap diabaikan karena sedang menjadi tren.
Bahkan beberapa situs web mengklaim diet telur bisa menurunkan berat badan dengan cepat.
Namun, perlu kamu ketahui, sebelum melakukan diet ini, sebaiknya konsultasi pada dokter.
Melansir verywellfit.com, kebanyakan metode diet telur tidak memberikan energi yang cukup banyak untuk tubuh. Walaupun kandungan nutrisi di dalam telur sangatlah banyak.
Seperti diketahui, telur menyehatkan tubuh karena mengandung protein dan lemak.
Dalam telur juga terdapat vitamin D, fosfor, vitamin A, dan dua vitamin B kompleks yang dibutuhkan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi.
Selain itu, telur juga menjadi sumber riboflavin, selenium, dan kolin yang sangat baik.
Tapi, sebenarnya tubuh membutuhkan lebih dari sekadar nutrisi pada telur agar berfungsi dengan baik.
Sebagai contoh, serat meningkatkan pencernaan yang sehat dan kamu tidak akan mendapatkan serat yang dibutuhkan ketika kamu berada di program ini.
Jika hanya makan telur, tubuh tidak menerima asupan vitamin dan mineral penting.
Selain itu, ada kemungkinan bahwa tidak akan mendapatkan kalori atau karbohidrat yang kamu butuhkan butuhkan pada program ini — terutama pada versi mono dari diet telur.
Ada sekitar 75 kalori, 5 gram lemak, 6 gram protein dan kurang dari 1 gram karbohidrat dalam satu telur. Kecil kemungkinannya kamu akan merasa nyaman mengonsumsi jumlah telur yang harus dimakan untuk mencapai pedoman yang disarankan untuk konsumsi kalori dan karbohidrat.
Tubuh mungkin akan menderita sebagai hasilnya.
Diet rendah kalori dan diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan kelelahan ekstrim dan gejala lainnya seperti kemurungan, sembelit, sakit kepala, dan masalah perut lainnya.
Mungkin juga mendapatkan bau mulut atau mual.
Terakhir, diet telur cenderung menjadi bumerang dan akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan bukan penurunan berat badan.
Penambahan berat badan dari usaha berulang pada diet dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas.
Sebaiknya sebelum melakukan diet telur, konsultasikanlah ke dokter terlebih dahulu, agar tidak menimbulkan bahaya di kemudian hari.