DUKA PEMILU 2019
Kelelahan dan Tak Tidur Berhari-hari, Ketua PPS dan Anggota KPPS di Manado Meninggal, Total 4 Orang!
Kabar meninggalnya para pahlawan demokarsi di Bumi Nyiur Melambai itu ramai dibicara oleh warganet hingga warga Manado.
Penulis: Reporter Online | Editor: Indry Panigoro
Kelelahan dan Tak Tidur Berhari-hari, Ketua PPS dan Anggota KPPS di Manado Meninggal, Total 4 Orang!
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Masih dalam euforia pesta demokrasi pemilu 2019, Warga Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dihebohkan dengan meninggalnya beberapa warga Kota Tinutuan yang bertugas sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Kabar meninggalnya para pahlawan demokarsi di Bumi Nyiur Melambai itu ramai dibicara oleh warganet hingga warga Manado.
Tak hanya anggota KPPS saja yang dikabarkan meninggal dunia.
Ketua PPS di salah satu Kelurahan di Manado pun menjadi daftar dalam pengurus KPPS yang meninggal dunia pada pemilu 2019 ini.
Informasi yang berhasil dirangkum Tribunmanado.co.id salah satu yang meninggal dunia adalah seorang kepala sekolah (Kepsek) SMP di Kota Manado.
Ia adalah Feni Assa, Kepsek YPKM Manado yang juga sebagai ketua PPS di Kelurahan Pinaesaan Kecamatan Wenang.

Fenny Assa, Ketua Panitia Pemungutan Suara ( PPS) Kelurahan Pinaesaan Kecamatan Wenang , Feni meninggal dunia, pada Minggu (21/04/2019) sehari setelah pleno suara ditingkat kecamatan ternyata tiga hari tidak tidur.
Kepala SMP Kristen YPKM ini selama bertugas, sempat tidak tidur selama tiga hari.
"Malam ia kami pantau tidak tidur, ia terus sibuk, untuk hilangkan kantuk ia minum kopi, sesekali merokok," kata Marpy, guru SMP Kristen YPKM kepada Tribun Manado.
Siang hari, kata dia, Assa yang juga Kepsek SMP tersebut sering terpantau menyandarkan tubuh di atas meja.
Tapi itu hanya sejenak karena ia kembali bekerja.
"Ia memang kalau bekerja tak pernah setengah setengah, dia juga tak mau tunjukkan bahwa dia lelah,"kata dia.
Marpy yang tinggal di kompleks sekolah membeber, Jumat malam, ia dan Assa sempat bercakap cakap tentang pemilu.
Baca: Ketua KPPS TPS 3 Komo Luar Said Hasan Meninggal, Anak Ungkap Pesan: Papa Ikhlas untuk Tugas Negara
Baca: Petugas KPPS Banyak yang Meninggal, Perludem Desak Pemerintah untuk Memperhatikan Asuransi
Assa kala itu terlihat sehat. "Ia saya buatkan nutri sari," kata dia.
Esoknya Assa mulai terlihat sakit. Itu ia beberkan ke polisi.
"Diajak ke PPK dirinya katakan mau tidur dulu, sorenya ia menelepon kepada salah satu guru untuk melihatnya karena ia menelepon sang istri tapi tidak aktif, ia lantas dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Dari informasi yang ia dengar, Assa mengalami stroke dikarenakan kolesterol naik dan kelelahan. Ia mengaku kehilangan.
"Orang ini sangat baik hati, ia membantu saya pindah dari Bolsel," kata dia.
Seorang polisi yang mendampingi Assa, sebut dia, juga merasa berduka.
"Ia sampai meneteskan airmata, ia mengaku baru kenal tapi tak akan lupa kebaikan Mner," kata dia.
Ia bercerita polisi tersebut mengaku sudah beroleh tanda-tanda kematian.
"Dia katakan sedap sekali kalu torang mo sama-sama trus, mar kita so nyanda stou," kata dia.
Sedangkan anggota KPPS yang meninggal lainnya yakni Said Hasan, warga Kelurahan Komo Luar.

Said Hasan, anggota KPPS TPS 3 Kelurahan Komo Luar, Kota Manado meninggal saat akan naik kapal menuju Sangihe.
"Kata saksi dia terjatuh saat menaiki tangga kapal," kata Nizar Hasan, anak Said pada Minggu (21/04/2019) malam
Nizar Hasan menduga sang ayah kelelahan setelah menjalankan tugas di pemilu 2019. Setiba dari Bogor, Ayahnya langsung menjalankan tugas sebagai ketua KPPS.
"Selama itu ia sangat sibuk," kata dia.
Minggu pagi, sang ayah berangkat ke Talaud untuk mengawas sekolah.
Dia sendiri yang mengantarnya.
"Saat itu ayah baik baik saja, saya sempat bergurau, 'papa hobi berangkat ya, ia cuma tersenyum, lalu katakan papa ikhlas untuk tugas negara'," kata dia.
Dikatakannya sang ayah memang punya riwayat sakit asma. Said kerap membawa obat semprot asma.
Baca: KPU Santuni Puluhan Petugas KPPS Meninggal
Baca: Lurah Komo Sempat Bercakap-cakap dengan Said Hasan Anggota KPPS yang Meninggal Jalankan Tugas
"Sehari sebelumnya papa memang sempat makan daging kambing," beber dia.
Said mengaku sang ayah memang sering berpartisipasi sebagai petugas pemilu.
Pada Pilkada sebelumnya, ia sempat jadi panwas.
"Bahkan ia minta saya jadi KPPS, saya pun jadi KPPS tapi beda TPS dengan ayah," kata dia
Sehari sebelumnya kejadian serupa juga terjadi di Nusa Utara.
Anggota KPPS Sawang Utara, Kecamatan Melounguane, Talaud, Marietta Lalombuida pun meninggal dunia.
Marietta Lalombuida divonis petugas mengalami gangguan kardiovaskular yang menyebabkan tekanan darah dan jantungnya melemah.

Dari informasi yang dihimpun Trinbunmanado.co.id, ternyata ada satu orang lagi yang gugur dalam pelaksaan pemilu 2019 ini.
Ia adalah warga Kleak, Manado.
Ia bernama Sonny Langkay.

Sonny adalah anggota KPPS di TPS 8 Kleak.
Sementara itu, Ardiles Mewoh selaku Ketua KPU Sulut mengucapkan rasa duka yang mendalam atas gugurnya pahlawan demokrasi yang ada di Sulut itu.
"Kami tentunya merasa kehilangan. Kami sangat berterima kasih kepada almarhum dan almarhuma yang sudah bekerja begitu keras demi negara dan demokrasi," tandas Mewoh. (Tribunmanado.co.id/Indri/Art/Juf)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV