Heboh, Video Awan dan Bulan Menyatu di Langit Menyerupai Mata, Lokasi di Bandung

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah video yang menunjukkan fenomena langit berupa penampakan menyerupai mata di langit malam mendadak Viral di WhatsApp (WA), Senin (22/4/2019).

Video detik-detik penampakan di menyerupai mata di langit malam ini diduga terjadi di wilayah Bandung.

Meski telah tersebar secara luas dan Viral di WhatsApp (WA), hingga kini belum diketahui lokasi dan kapan pastinya peristiwa alam itu terjadi.

Selain itu, belum juga diketahui siapa yang merekam fenomena langit yang cukup menegangkan tersebut.

Senin (22/4/2019) sebuah video berduari 36 detik mendadak Viral di WhatsApp (WA) juga grup-grup aplikasi perpesanan instan lainnya.

Dalam video tersebut, diperlihatkan sebuah fenomena alam, di mana awan dan bulan di langit malam tampak menyerupai mata seseorang.

Terlihat awan itu membentuk garis yang menyerupai lingkaran, dan di tengahnya tampak bulan begitu terang.

Begitu pula dengan awan yang melingkar di sekitarnya, tampak terang.

Sementara itu, di sekitarnya, langit tampak gelap, layaknya langit malam pada umumnya.

"Astagfirullahaladzim, astagfirullahaladzim," ujar seorang pria yang suaranya terdengar dalam video viral di grup-grup WhatsApp di Bandung itu.

Kemudian, pria di video itu juga berkata, bahwa ia merinding melihatnya.

"Muringkak abi ge A (merinding saya juga A)," ujar pria itu seperti sedang berbicara dengan pria lainnya.

HIngga berita ini ditulis,  belum ada konfirmasi dari pihak terkait mengenai fenomena alam ini.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul Heboh, Video Awan di Langit Malam Menyerupai Mata, Disebut-sebut Terlihat dari Wilayah Bandung

Pernah Terjadi di Negara Lain

Penampakan awan yang menyerupai mata seperti dalam video yang viral itu rupanya juga pernah terjadi di tempat lain.

Dilansir dari Daily Mail, penampakan awan menyerupai mata pernah terjadi di langit Mongolia Dalam, Cina Utara pada 2018.

Kendati demikian, fenomena awan menyerupai mata itu tak terjadi di malam hari.

Pasalnya, dalam video, terlihat langit berwarna cerah.

Dilihat di video, tampak awan yang lebih terang dari langit di sekitarnya melingkar.

Semenatara, di tengahnya terlihat ada bulatan yang lebih terang.

Dalam video, seorang warga terdengar menyebut fenomena itu sebagai 'mata Tuhan'.

Sontak saja, video itu membuat penduduk di Hulunbuir, Mongolia kaget.

Selidik punya selidik, video itu direkam pada 25 Juni 2018.

Masih dilihat di video, seorang perempuan yang duduk di mobil seperti bertanya-tanya, apakah penampakan itu adalah 'lao tian you yan'.

Lao tian you yan adalah bahasa Indonesia berarti 'mata Tuhan'.

Tak hanya di Mongolia, penampakan awan menyerupai mata itu juga disebut-sebut pernah terjadi di langit Khazakhstan.

Akun bernama 1shustry di situs forum Reddit sempat mengunggah gambar yang memperlihatkan awan menyerupai mata.

Akun itu menyebut, foto tersebut diambil di Astana, ibukota Kazakshtan.

Di foto yang viral itu, terlihat gumpalan awan di langit seolah membentuk mata yang sedang melihat ke bawah.

Diyakini warganet, foto itu bukan merupakan hasil editan aplikasi semacam Photoshop.

"Aku baru menyadari mata tersebut setelah beberapa hari kemudian, waktu aku mengecek foto-foto yang kuambil," tulis 1shustry.

Meteor Hijau Bersinar Terang di Langit Amerika

Sebuah meteor berwarna hijau terang melintasi Atlantik pada Selasa Malam.

Menurut laporan AccuWeather, Kamis (18/4/2019) fenomena ini disaksikan oleh ratusan orang.

Bola api atau meteor dengan warna hijau itu menerangi seluruh langit di kawasan Carolina Selatan ketika terbakar memasuki atmosfer Bumi.

Kalau biasanya meteor melesat dengan sangat cepat, menurut video yang merekam kejadian tersebut bola api hijau terlihat selama hampir 10 detik.

Meski terbakar di dekat pantai New Jersey, bola api terletak ratusan mil jauhnya.

Banyak laporan di halaman American Meteor Society (AMS), meteor melesat keluar dari area Washington DC dan ada yang melihat di Carolina Selatan kemudian utara Vermont.

Cahaya dari bola api ini diyakini sangat kuat sehingga detektor petir pada satelit cuaca GOES-16 dapat mendeteksi bola api itu.

Para saksi mata melaporkan meteor berwarna biru kehijauan, dan ada satu orang yang mengaku dapat mendengar suara ledakannya.

Warna meteor saat masuk ke atmosfer Bumi pada dasarnya berkaitan dengan komposisi kimianya. Bahan kimia dan elemen yang berbeda akan memancarkan warna berbeda pula.

Untuk diketahui, ada ribuan meteor yang memasuki atmosfer setiap harinya, namun kebanyakan tidak terlihat.

"Beberapa ribu meteor masuk ke atmosfer Bumi setiap hari. Akan tetapi sebagian besar terjadi di lautan atau wilayah tak berpenghuni, dan banyak yang tertutup cahaya matahari," jelas AMS.

TONTON JUGA:

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Viral di WhatsApp (WA) Video Awan & Bulan di Langit Malam Menyerupai Mata, Diduga Terjadi di Bandung