Bikin Kampung Lalat, Hasilnya Mulai Terasa, Siswa Dapatkan Beasiswa
Budidaya lalat tentara hitam sebagai solusi mengatasi persoalan pengelolaan sampah di Banyumas.
Dari berbagai jenis lalat itu, sebagian besar mengandung patogen, kecuali lalat tentara hitam.
“Lalat ini berbeda dengan jenis lalat yang lain. Lalat lain kalau ada kotoran langsung hinggap, kalau ini tidak hinggap, hanya mengelilingi kemudian hinggap di tempat yang kering, gelap dan sempit di sekitar kotoran, makanya tidak mengandung patogen,” kata Akbar.
Lalat tentara hitam, menurut dia, dapat menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi. Telur lalat mempunyai harga jual yang tinggi.
Selain itu, maggot dapat diolah menjadi maggot beku, maggot kering, tepung ikan dan lainnya sebagai pakan alternatif berprotein tinggi.
“Satu ekor lalat dapat menghasilkan 500-700 butir telur, untuk menghasilkan 1 gram telur butuh 14 hingga 13 ekor lalat, tergantung besar kecilnya.
"Sampah organik yang dimakan maggot otomatis menjadi kompos," ujar Akbar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berkat Lalat, Warga di Kampung Ini Bisa Beri Beasiswa dan Bayar BPJS"