BMKG Belum Terima Laporan Kerusakan Bangunan, Pasca Gempa Sulawesi Tengah
Kepala BMKG Dwikorita mengatakan, pasca-gempa yang terjadi di Sulawesi Tengah,pihaknya belum mendapat laporan ada kerusakan bangunan akibat gempa
Di media sosial, beredar video ratusan warga di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulteng, berhamburan keluar rumah untuk mengamankan diri.
Karyawan Stasiun Geofisika BMKG Palu, Isna Jutika Aulia Putri mengatakan, yanh dimaksud peringatam dini itu, ialah tsunami yang berasal dari gempa 6,9 SR.
"Dari gempa 6,9 SR itu ada peringatan dini tsunami," ujarnya saat dihubungi Jumat malam.
BMKG juga merilis warga di sekitar pesisir di luar Morowali banyak yang mengungsi ke bukit-bukit dan daerah yang tinggi seperti warga Luwuk di Kabupaten Banggai, warga Kabupaten Banggai Kepulauan.
Bahkan warga yang merasakan guncangan gempa di Taliabu Maluku Utara juga mengungsi sebagian.
BPBD saat ini masih melakukan pendataan dan pemantauan dampak gempa M 6,9.
Beberapa daerah listrik padam.
Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah saat merakan guncangan gempa yang keras.
Warga Kota Palu merasakan guncangan gempa keras selama 6 detik. Guncangan gempa keras juga dirasakan warga Luwu Timur selama 4 detik, warga Banggai selama 6 detik.
Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD. Update dampak gempa akan disampaikan berikutnya
Warga Masih Bertahan di Ketinggian
Warga Kabupaten Banggai masih bertahan di tempat tinggi pascagempat magnitudo 6,9, Jumat malam.
Mereka masih bertahan meski peringatan potensi tsunami sudah dinyatakan berakhir.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Palu, menyatakan peringatan dini tsunami teah berakhir.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Palu, Cahyo Nugroho menyatakan peringatan dini tsunami dicabut
pukul 20.50 wita.