Hasil Visum Audrey, Hotman Paris: Visum Menentunkan Nasib Kasus hingga Tuntut Jokowi & Prabowo
Hotman Paris hanya menegaskan, hati visum tersebut menentukan nasib keberlanjutan kasus Audrey yang dikeroyok oleh 12 siswi SMA di Pontianak..
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hotman Paris memberikan peringatan terkait hasil visum kasus penganiayaan yang menimpa siswi SMP bernama Audrey atau AU
Peringatan pengacara kondang itu soal hasil visum siswi SMP tersebut disampaikannya melalui laman Instagram pribadinya @hotmanparisofficial pada Rabu (10/4/2019), tepat di hari hasil visum itu diumumkan
Dalam vido tersebut, Hotman Paris tampak memperingatkan agar setiap pihak berhati-hati dengan visum.
Hotman Paris hanya menegaskan, hati visum tersebut menentukan nasib keberlanjutan kasus Audrey yang dikeroyok oleh 12 siswi SMA di Pontianak.
"Hati-hati visum, takutnya ada yang bla bla bla karena visum menentunkan nasib kasus," tegas Hotman Paris.
Hotman Paris mengatakan, hasil visum berperan penting ketika pihak-pihak yang terduga terlibat diperiksa dalam penyelidikan oleh polisi.
Untuk itu, ia kembali menegaskan pentingnya hasil visum tersebut.
Tak hanya itu, Hotman Paris juga mengaku telah berbicara dengan kakek Audrey, korban pengeroyokan oleh 12 siswi SMA di Pontianak.
Dalam obrolan tersebut, Hotman Paris menceritakan, kakek Audrey menegaskan sang cucu merasakan kesakitan di area tubuh tertentu saat diperiksa di rumah sakit.
Baca: BREAKING NEWS - Pengakuan 7 Siswi SMA yang Terseret dalam Kasus Dugaan Pengeroyokan Siswi SMP
Baca: Klarifikasi Polisi tentang Video Boomerang Pelaku Pengeroyokan AU Siswi SMP di Kantor Polisi
Baca: Heboh, Soal Ujian Nasional SMP Berisi Pertanyaan Black pink dan Dilan 1990, FSGI Beri Tanggapan
"Saya sudah berbicara via telepon dengan kakek Audrey. Kakek Audrey mengakui cucunya mengalami keluhan di bagian tertentu saat cek di rumah sakit," ucap Hotman Paris.
Adanya pengakuan kakek Audrey itu membuat Hotman Paris memperingatkan kembali kepada para terduga pelaku.
Hotman Paris bahkan dengan tegas mengatakan, terduga pelaku penganiayaan siswi SMP di Pontianak itu harus mendapatkan hukuman minimal 5 tahun penjara.
"Hati-hati apapun namanya ini sudah penganiayaan dan terduga pelaku minimun mendapatkan hukuman 5 tahun penjara. Harus disidik dan ditahan dalam waktu dekat," tegas Hotman Paris.
Seperti diketahui, hasil visum organ intim Audrey di luar dugaan karena ternyata tidak ada memar atau kerusakan di selaput darahnya.
Sebelumnya beredar luas kabar bahwa Audrey mengalami trauma berat karena selain dipukuli juga organ intimnya dirusak.
Di sisi lain, Ibunda Audrey menyatakan anaknya hingga kini tidak bisa tidur nyenyak dan terus dihantui ketakutan.
Hasil visum siswi SMP Pontianak korban pengeroyokan disampaikan Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar Nasir, Rabu (10/4/2019).
Menurut Kapolresta, hasil pemeriksaan visum dikeluarkan Rumah Sakit Pro Medika Pontianak pada Rabu 10 April 2019.
M Anwar Nasir mengatakan, dari hasil visum diketahui jika tak ada bengkak di kepala korban.
Kondisi mata korban juga tidak ditemukan memar.
Penglihatan korban juga normal.
Lebih lanjut Kapolresta mengatakan, untuk telinga, hidung, tenggorokan (THT) tidak ditemukan darah.
"Kemudian dada tampak simetris tak ada memar atau bengkak, jantung dan paru dalam kondisi normal," katanya.
Kondisi perut korban, sesuai hasil visum tidak ditemukan memar.
Bekas luka juga tidak ditemukan.
"Kemudian organ dalam, tidak ada pembesaran," jelasnya.
Selanjutnya Kapolresta menyampaikan hasil visum alat kelamin korban.
Menurut Kapolresta, selaput dara tidak tampak luka robek atu memar.
Anwar mengulangi pernyataannya terkait hal ini.
"Saya ulangi, alat kelamin selaput dara tidak tampak luka robek atu memar," katanya.
Hasil visum juga menunjukkan kulit tidak ada memar, lebam ataupun bekas luka.
"Hasil diagnosa dan terapi pasien, diagnosa awal depresi pasca trauma," ungkap Kapolresta.
Hotman Paris Tuntut Jokowi & Prabowo
Pengacara Hotman Paris Hutapea menuntut calon presiden Jokowi dan Prabowo Subianto bersuara menyikapi kasus penganiayaan yang menimpa siswi SMP bernama Audrey atau AU.
Menurut Hotman Paris, ini saatnya calon presiden Jokowi dan Prabowo melakukan gerakan untuk menunjukkan sikapnya atas kasus penganiayaan berat yang menimpa Audrey atau AU.
Hotman Paris menjamin jika capres Jokowi maupun Prabowo berani menunjukkan hal itu, maka simpati masyarakat akan langsung berpaling padanya.
Tuntutan Hotman Paris ke Jokowi dan Prabowo ini sebagai reaksi atas banyaknya orang dari dalam dan luar negeri yang menghubunginya untuk memperhatikan kasus ini.
"Halo bapak capres 01 dan bapak capres
Sudah jutaan orang dalam dan luar negeri menghubungi Hotman paris agar kasih perhatian atas kasus dugaan penganiayaan yang biadab terhadap wanita muda bernama Audrey di Pontianak," ujar Hotman dalam video yang diunggah di laman instagramnya, Rabu (10/4/2019).
Menurut Hotman, ini saatnya masyarakat menunggu gerakan Jokowi dan Prabowo.
"Bapak capres 01 dan 01, masyarakat Indonesia menunggu gerakan kalian berdua.
This is the righ time
Pilpres sebentar lagi
Bapak capres 01 dan 2
Kalau proses penyidikan segera dan dugaan-dugaan pelaku-pelakunya ditangkap, masyarakat akan senang dan akan ngefana sama kalian," tuntut Hotman.
Lihat video:
Minta Tolong Jokowi
Di unggahan sebelumnya, Hotman juga meminta tolong kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk turun tangan dalam kasus pengeroyokan siswi SMP bernama Audrey atau AU.
Selain meminta tolong pada Jokowi, Hotman Paris juga berjanji akan memberikan honornya untuk penyembuhan Audrey yang kini terbaring di rumah sakit.
Hal itu diungkapkan sang pengacara melalui unggahan video di Instagram @hotmanparisofficial, pada Rabu (10/4/2019).
Hotman Paris meminta tolong kepada Jokowi agar mendorong pihak kepolisian untuk menindak para pelaku pengroyokan yang terdiri dari 12 siswi SMA itu.
Jika Jokowi sudah memberi komando untuk menindak tegas para pelaku di stasiun televisi, maka menurut Hotman Paris hukum akan cepat berjalan.
"Kasus Audrey, hanya dengan satu kalimat, apabila Bapak Presiden RI, Bapak Jokowi, berbicara di televisi, agar kasus Audrey Pontianak segera disidik dan ditangkap pelakunya."
"Maka hukum akan cepat berjalan," kata Hotman Paris.
Menurut Hotman Paris, ini adalah waktu yang tepat bagi Jokowi untuk menunjukkan kekuasaannya sebagai presiden dalam menegakkan hukum.
"Pak Jokowi, this is the right time for you (ini adalah waktu yang tepat untuk Anda), menjelang Pilpres, this is the right time for you."
"Segera ucapkan di televisi agar hukum ditegakkan, agar pelaku ditangkap," kata Hotman Paris.
Tak hanya meminta tolong kepada Jokowi, Hotman Paris juga berusaha membantu Audrey dengan cara menyumbangkan honornya.
Diketahui Hotman Paris sempat menjadi pembicara di Pondok Pesantren Tebu Ireng pada akhir bulan Maret 2019 lalu.
Hotman Paris berjanji akan memberikan seluruh honornya dari ponpes itu untuk Audrey yang kini tengah terbaring di rumah sakit.
"Kasihan itu putrinya. Kepada keluarga korban, saya baru dapat honor dari Pesantren Tebu Ireng Jombang, itu semua honor akan saya sumbangkan kepada ibu dari korban sebagai awal perlawanan hukum."
"Salam Hotman Paris," pungkasnya.
Melalui caption unggahan itu, Hotman Paris meminta pihak yang mengenal keluarga Audrey untuk segera menghubunginya.
"Minta keluarga korban hubungin aku! Ada yg bisa bantu?" tulis Hotman Paris.
Kronologi Pengeroyokan Audrey
Diketahui Audrey adalah seorang remaja berusia 14 tahun yang masih duduk di bangku SMP di Pontianak, Kalimantan Barat.
Kejadian tersebut bermula ketika Audrey dan pelaku saling berbalas komentar di media sosial.
Komentar tersebut diketahui membahas mengenai hubungan asmara antara kakak sepupu korban dengan mantan dari satu di antara pelaku.
Keterangan terkait kejadian tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD), Tumbur Manalu, saat ditemui pada Senin (8/4/2019).
"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info, pacar kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini," sebut Tumbur, seperti dikutip TribunWow.com dari Tribun Pontianak, Selasa (9/4/2019).
Korban pada awalnya diminta untuk bertemu dengan para pelaku dengan dalih ada sesuatu yang hendak dibicarakan, hingga akhirnya ia dijemput oleh para pelaku.
Audrey yang menyetujui untuk bertemu, dijemput oleh para pelaku di kediamannya, hingga kemudian dibawa menuju Jalan Sulawesi.
Namun menurut keterangan pihak pihak KPPAD, sebenarnya AU bukanlah target utama dari peristiwa pengeroyokan tersebut.
Para pelaku sebenarnya justru mengincar kakak sepupu korban untuk diserang.
Akan tetapi lantaran Audrey kerap kali terlibat saling balas komentar di media sosial, pelaku akhirnya merencanakan pengeroyokan tersebut.
Ketika Audrey sampai di kawasan Jalan Sulawesi, kemudian ia diinterogasi oleh para pelaku.
Berdasarkan keterangan pihak KPPAD, dalang di balik peristiwa pengeroyokan tersebut sebenarnya hanya ada tiga, namun sisanya adalah rekan pelaku yang berniat untuk membantu.
Para pelaku tersebut diketahui berasal dari tiga sekolah yang berbeda di Pontianak.
"Ketika dibawa ke Jalan Sulawesi korban diinterogasi dan dianiaya secara brutal oleh pelaku utama tiga orang dan rekannya yang membantu ada 9 orang sehingga total ada 12 orang," jelasnya.
Ternyata tak berhenti ketika di Jalan Sulawesi, korban lalu dibawa menuju Taman Akcaya.
Di lokasi kejadian kedua itulah penganiayaan terhadap korban terjadi lebih parah dari sebelumnya.
Akibat pengeroyokan yang dialaminya itu, Audrey kini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Korban harus menjalani pemeriksaan di bagian tengkorak kepala dan dada untuk mengetahui efek trauma dari pengeroyokan tersebut.
Pemeriksaan tersebut dijalani oleh korban di Unit Radiologi, di Rumah Sakit Mitra Medika, Senin (8/4/2019).
*Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Terungkap Hasil Visum Audrey Dikeroyok 12 Siswi SMA, Hotman Paris: Pelaku Minimum 5 Tahun Dipenjara!
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Hotman Paris Peringatkan Soal Hasil Visum Audrey yang Diluar Dugaan, Sebut Hukuman 5 Tahun Penjara,
TONTON JUGA:
Follow juga Instagram Tribun Manado