Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hasil Visum Audrey, Hotman Paris: Visum Menentunkan Nasib Kasus hingga Tuntut Jokowi & Prabowo

Hotman Paris hanya menegaskan, hati visum tersebut menentukan nasib keberlanjutan kasus Audrey yang dikeroyok oleh 12 siswi SMA di Pontianak..

Editor: Indry Panigoro
koalse
Reaksi Hotman Paris soal Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA & Kemaluan Dirusak 

Lihat video:

Minta Tolong Jokowi

Di unggahan sebelumnya, Hotman juga meminta tolong kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk turun tangan dalam kasus pengeroyokan siswi SMP bernama Audrey atau AU.

Selain meminta tolong pada Jokowi, Hotman Paris juga berjanji akan memberikan honornya untuk penyembuhan Audrey yang kini terbaring di rumah sakit.

Hal itu diungkapkan sang pengacara melalui unggahan video di Instagram @hotmanparisofficial, pada Rabu (10/4/2019).

Hotman Paris meminta tolong kepada Jokowi agar mendorong pihak kepolisian untuk menindak para pelaku pengroyokan yang terdiri dari 12 siswi SMA itu.

Jika Jokowi sudah memberi komando untuk menindak tegas para pelaku di stasiun televisi, maka menurut Hotman Paris hukum akan cepat berjalan.

"Kasus Audrey, hanya dengan satu kalimat, apabila Bapak Presiden RI, Bapak Jokowi, berbicara di televisi, agar kasus Audrey Pontianak segera disidik dan ditangkap pelakunya."

"Maka hukum akan cepat berjalan," kata Hotman Paris.

Menurut Hotman Paris, ini adalah waktu yang tepat bagi Jokowi untuk menunjukkan kekuasaannya sebagai presiden dalam menegakkan hukum.

"Pak Jokowi, this is the right time for you (ini adalah waktu yang tepat untuk Anda), menjelang Pilpres, this is the right time for you."

"Segera ucapkan di televisi agar hukum ditegakkan, agar pelaku ditangkap," kata Hotman Paris.

Tak hanya meminta tolong kepada Jokowi, Hotman Paris juga berusaha membantu Audrey dengan cara menyumbangkan honornya.

Diketahui Hotman Paris sempat menjadi pembicara di Pondok Pesantren Tebu Ireng pada akhir bulan Maret 2019 lalu.

Hotman Paris berjanji akan memberikan seluruh honornya dari ponpes itu untuk Audrey yang kini tengah terbaring di rumah sakit.

"Kasihan itu putrinya. Kepada keluarga korban, saya baru dapat honor dari Pesantren Tebu Ireng Jombang, itu semua honor akan saya sumbangkan kepada ibu dari korban sebagai awal perlawanan hukum."

"Salam Hotman Paris," pungkasnya.

Melalui caption unggahan itu, Hotman Paris meminta pihak yang mengenal keluarga Audrey untuk segera menghubunginya.

"Minta keluarga korban hubungin aku! Ada yg bisa bantu?" tulis Hotman Paris.

Kronologi Pengeroyokan Audrey

Diketahui Audrey adalah seorang remaja berusia 14 tahun yang masih duduk di bangku SMP di Pontianak, Kalimantan Barat.

Kejadian tersebut bermula ketika Audrey dan pelaku saling berbalas komentar di media sosial.

Komentar tersebut diketahui membahas mengenai hubungan asmara antara kakak sepupu korban dengan mantan dari satu di antara pelaku.

Keterangan terkait kejadian tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD), Tumbur Manalu, saat ditemui pada Senin (8/4/2019).

"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info, pacar kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini," sebut Tumbur, seperti dikutip TribunWow.com dari Tribun Pontianak, Selasa (9/4/2019).

Korban pada awalnya diminta untuk bertemu dengan para pelaku dengan dalih ada sesuatu yang hendak dibicarakan, hingga akhirnya ia dijemput oleh para pelaku.

Audrey yang menyetujui untuk bertemu, dijemput oleh para pelaku di kediamannya, hingga kemudian dibawa menuju Jalan Sulawesi.

Namun menurut keterangan pihak pihak KPPAD, sebenarnya AU bukanlah target utama dari peristiwa pengeroyokan tersebut.

Para pelaku sebenarnya justru mengincar kakak sepupu korban untuk diserang.

Akan tetapi lantaran Audrey kerap kali terlibat saling balas komentar di media sosial, pelaku akhirnya merencanakan pengeroyokan tersebut.

Ketika Audrey sampai di kawasan Jalan Sulawesi, kemudian ia diinterogasi oleh para pelaku.

Berdasarkan keterangan pihak KPPAD, dalang di balik peristiwa pengeroyokan tersebut sebenarnya hanya ada tiga, namun sisanya adalah rekan pelaku yang berniat untuk membantu.

Para pelaku tersebut diketahui berasal dari tiga sekolah yang berbeda di Pontianak.

"Ketika dibawa ke Jalan Sulawesi korban diinterogasi dan dianiaya secara brutal oleh pelaku utama tiga orang dan rekannya yang membantu ada 9 orang sehingga total ada 12 orang," jelasnya.

Ternyata tak berhenti ketika di Jalan Sulawesi, korban lalu dibawa menuju Taman Akcaya.

Di lokasi kejadian kedua itulah penganiayaan terhadap korban terjadi lebih parah dari sebelumnya.

Akibat pengeroyokan yang dialaminya itu, Audrey kini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Korban harus menjalani pemeriksaan di bagian tengkorak kepala dan dada untuk mengetahui efek trauma dari pengeroyokan tersebut.

Pemeriksaan tersebut dijalani oleh korban di Unit Radiologi, di Rumah Sakit Mitra Medika, Senin (8/4/2019).

*Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Terungkap Hasil Visum Audrey Dikeroyok 12 Siswi SMA, Hotman Paris: Pelaku Minimum 5 Tahun Dipenjara!

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Hotman Paris Peringatkan Soal Hasil Visum Audrey yang Diluar Dugaan, Sebut Hukuman 5 Tahun Penjara, 

TONTON JUGA:

Follow juga Instagram Tribun Manado

Sumber: Surya
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved