Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Militer

Pasukan SAS Inggris Kagumi Aksi si Baret Merah kala Punya Memori Kelam dengan Kopassus di Kalimantan

Sejarah Indonesia mencatat, bahwa Pasukan Elite Inggris, Special Air Service (SAS) pernah terkubur di Belantara Kalimantan akibat aksi Kopassus

zoom-inlihat foto Pasukan SAS Inggris Kagumi Aksi si Baret Merah kala Punya Memori Kelam dengan Kopassus di Kalimantan
internet
militer-Inggris-SAS-QTEQET

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelum nama pasukan khusus TNI AD, Kopassus disegani dunia hingga saat ini, sejarah Indonesia pernah mencatat aksi heroik mereka dalam menjaga NKRI dari tangan penajajah.

Kala itu, Indonesia sedang bersinggungan dengan Malaysia, negara yang merupakan persemakmuran Inggris.

Namun satu ini, bukanlah penjajah, melainkan musuh yang memasuki wilayah Indonesia secara diam-diam.

Kala itu perang terjadi antara Indonesia dan Malaysia dengan satu operasi bernama Trikora, dimana Indonesia harus menghadapi Pasukan Malaysia dan para sekutunya, seperti Inggris, Newzealand dan juga Gurkha.

Berbicara pasukan Inggris SAS, siapa sangka pasukan handal satu ini merupakan pengagum Kopassus.

Baca: Final Piala Presiden 2019 - Persebaya vs Arema FC, Singo Edan Bawa 18 Pemain Tanpa 2 Legiun Asing

Baca: Vidio Viral: Alasan Mahasiswa Pukul Polisi Mahasiswa Pukul Polisi Saat Demo

Selain pernah ditaklukkan Kopassus, SAS mengakumi pasukan baret merah saat berlatih perang bersama.

Lalu seperti apa kualifikasi pasukan elit Inggris itu. Simak di bawah ceritanya.

Pada Agustus tahun 2000 satu regu pasukan Inggris yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB (UNAMSIL) di Sierra Leone, Afrika Barat, ditawan dan disandera oleh kelompok milisi bersenjata yang dikenal dengan West Side Boys.

Regu pasukan Inggris yang terdiri atas lima personel itu kemudian dibawa masuk ke tengah hutan tempat para milisi West Side Boys bermarkas.

Mereka ditawan dalam sebuah bangunan, dijaga ketat, dan diancam akan ditembak mati jika pemerintah Inggris tidak segera membayar uang tebusan.

Mujur utusan pasukan UNAMSIL masih bisa melakukan negosiasi dan bertemu dengan kelima sandera.

Baca: Jelang Pemilu 2019 - Polres Bitung Imbau Warga Gunakan Hak Pilih Melalui Baliho

Ilustrasi pasukan SAS Inggris. 
Salah satu sandera bahkan secara diam-diam bisa memberikan secarik kertas yang ditaruh dalam tutup pulpen dan berisi gambaran tentang situasi markas milisi dan bangunan tempat mereka ditawan.

Dengan bekal secarik kertas itu pasukan Inggris pun segera merancang operasi militer untuk membebaskan sandera dengan sandi Operation Barras.

Pasukan khusus Inggris SAS dan pasukan payungnya yang terkenal 1st Battalion Parachute Regimen, secara diam-diam segera dikirim ke Sierra Leone menggunakan sejumlah pesawat Hercules.

Sementara pada saat yang sama tim aju yang terdiri atas sejumlah personel SAS dengan menggunakan speed boat telah berhasil menyusup ke hutan tempat sarang para milisi dan mengendap.

Tim aju SAS ini dilengkapi senjata lengkap dan alat komunikasi canggih yang bisa menyadap pembicaraan pada jarak puluhan meter.

Berdasar informasi dari tim aju itu, pasukan Inggris yang sudah siaga di bandara Sierra Leone pun siap melancarkan serbuan menggunakan sejumlah heli Chinook.

Operation Barras pun digelar pada dini hari ketika para milisi West Side Boys sedang lengah. Setelah terjadi kontak senjata yang sengit di tengah hutan belantara, kelima sandera Ingggris berhasil dibebaskan.

Baca: Luna Maya Puji Sosok Ini di Konser BTS 

kopassus_20181007_10
kopassus_20181007_10 (internet)

Dalam pertempuran sengit melawan sekitar 300 milisi bersenjata senapan serbu itu hanya satu personel pasukan Inggris gugur karena pantulan peluru AK-47.

Para sandera sendiri bisa selamat karena milisi yang akan membunuh para sandera terlebih dahulu disikat para tim aju SAS yang semuanya berkemampuan sniper.

Pasukan SAS memang terkenal lihai dalam operasi serbuan senyap. Meski begitu, pasukan SAS Inggris nyatanya masih mengagumi para personel pasukan Kopassus ketika ada kesempatan latihan bareng.

Artinya dalam operasi tempur yang sesungguhnya pasukan khusus TNI seharusnya bisa tampil unggul dibandingkan pasukan SAS.

Sejarah membuktikan sejumlah pasukan SAS pernah ditembak mati dan ditawan pasukan RPKAD di hutan belantara Kalimantan ketika berlangsung konflik Indonesia-Malaysia (Dwikora).

militer-Inggris-SAS-765x51
militer-Inggris-SAS-765x51 (internet)

Tapi kendati SAS mengakui bahwa Kopassus lebih unggul, ilmu pasukan Inggris ketika membebaskan sandera di Sierra Leone patut dijadikan referensi.

Terutama ketika harus membebaskan sandera yang ditawan di hutan belantara harus tahu terlebih dahulu kekuatan dan posisi musuh, tempat sandera disekap, ketersediaan heli angkut pasukan, tim aju (pengintai) yang sudah berada di wilayah musuh dan sekaligus jadi pemandu, kesiapan pasukan pelindung, ketersediaan logistik, bisa menyerbu sasaran pada saat yang paling tepat, dan lainnya.

Pasukan khusus TNI sebenarnya sudah mendapatkan latihan tempur lebih dari cukup sehingga dijamin mampu mengatasi tantangan jenis apapun yang akan dihadapi.

Apalagi pasukan khusus TNI telah memiliki prinsip tempur yang luar biasa, Lebih Baik Pulang Nama Daripada Gagal Dalam Tugas.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved