Mitos atau Fakta, Wajah Mirip Berarti Jodoh?
Familier dengan mitos wajah mirip berarti jodoh? Selama ini masyarakat memang masih percaya soal mitos wajah mirip berarti jodoh.
Kasus yang memang sudah jamak terjadi ini pun membuat banyak orang penasaran.
Bertahun-tahun kemudian, seorang psikolog dari Indianapolis bernama Justin Lehmiller mengungkapkan bahwa manusia memang secara naluriah akan tertarik kepada orang lain yang mirip dengannya.
Dan prosesnya, menurut Justin Lehmiller, terjadi di dalam alam bawah sadar manusia.
Kita manusia akan lebih tertarik kepada orang lain yang memiliki kesamaan : fisik, hobi, sifat, dan lain sebagainya.
Sebuah penelitian lain yang dilakukan pada 2013 silam pun turut mengamini pendapat Justin Lehmiller tersebut.
Ketika pasangan diminta untuk menunjukkan bagian wajah mana yang membuat mereka tertarik dengan pasangan, sebagian besar menunjuk pada fitur wajah yang memiliki kemiripan dengan dirinya.
Bukan hanya itu saja, penelitian yang dilakukan baru-baru ini juga menyebutkan bahwa seseorang, baik pria maupun wanita, akan cenderung memilih pasangan yang punya kemiripan dengan orangtua mereka yang berlainan jenis kelamin.
Sederhananya, para anak perempuan akan mencari pasangan yang mirip dengan ayah mereka, dan anak laki-laki mencari yang mirip dengan ibunya.
Apa alasannya?
Justin Lehmiller berpendapat bahwa manusia memang selama ini lebih tertarik kepada hal yang bersifat familier.
"Perilaku ini kemungkinan terjadi karena (dengan memilih sesuatu yang familier) seseorang akan merasa nyaman," ungkap Justin Lehmiller.
Bukan cuma dari luar saja, kemiripan ini juga ternyata terlihat dari segi genetik.
Pasangan yang punya wajah mirip rupanya dari segi genetik memiliki kesamaan yang cukup signifikan.
Hal ini, menurut seorang guru besar di Stanford Graduate School of Education bernama Ben Domingue, bisa jadi karena mereka sebenarnya punya nenek moyang yang sama.
Sifat, tata cara berperilaku, atau pandangan hidup yang sama membuat pasangan dengan gen mirip akan lebih langgeng.