Kasus Pembunuhan
4 Sisi Lain Budi Hartanto Korban Mutilasi di Blitar, No 1 Patut Ditiru Anak Muda Milenial
Selain mengajar sebagai guru honorer di sebuah SD di Kediri, Budi Hartono yang menjadi korban mutilasi ternyata memiliki bisnis beragam.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri yang menjadi korban mutilasi yang mayatnya dimasukkan koper lalu dibuang pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar ternyata sosok yang multitasking.
Selain mengajar sebagai guru honorer di sebuah SD di Kediri, Budi Hartono yang menjadi korban mutilasi ternyata memiliki bisnis beragam.
Saat ini polisi masih menelusuri kemungkinan tiga motif yakni asmara, dendam dan ekonomi, di balik pembunuhan dan mutilasi guru honorer ini.
Berikut sisi lain yang menarik dari sang guru!
1. Punya Sanggar Sexy Dancer, Warung dan Arena Biliar
Budi Hartanto mengelola sanggar tari modern yang diberi nama CK Dance Home di kawasan Ruko GOR Jayabaya, Kota Kediri.
Salah satu jasa sanggar CK Dance Home menyiapkan penari Sexy Dancer, Kontemporer Dance, Tradisional Dance, Kabaret Dance dan Moderen Dance female dan male.
Baca: Update Kasus Mutilasi Guru Honorer asal Kediri, Motif LGBT hingga Indikasi Pembunuh Berkelompok
Pantauan SURYA.co.id Kamis (4/4/2019), sanggar CK Dance Home sudah tiga hari terakhir tutup.
Di spanduk yang terpampang di sanggar CK Dance Home dikelola Budi Hartanto dan Zendy.
Di sanggar ini korban biasa memberikan les kepada anak asuhnya yang rata-rata para pelajar SD, SMP dan SMA serta kelompok komunitas.
Latihannya juga dilakukan di sanggar yang juga difungsikan untuk warung kopi.
"Sanggarnya ramai untuk latihan kalau mau ada event. Anak asuhnya latihan di dalam," ungkap Hari, warga kawasan Ruko GOR Jayabaya.
Selain sanggar tari, Budi juga membuka warung Royal Cafee Kediri di sanggar pada malam hari.
Korban juga mengelola Izal Bilyard, arena biliar yang ada di samping sanggar CK Dance Home.
Namun pengelolaan arena biliar baru dilakukan setahun terakhir.
Baca: Fakta Baru Kasus Penemuan Jasad Tanpa Kepala, Pesan Bergurau dari Korban hingga Tangisan Histeris