Pria Asal Karawang Ini Ubah Sampah Plastik Jadi Paving Blok
Produk ini dinilai lebih awat dari paving blok biasa lantaran tidak terkikis air. Daya tekan ditaksir bisa mencapai 20 hingga 30 ton.
Ke depan ia akan berusaha menyempurnakan teknologi melalui inovasi pembuatan paving blok tersebut, misalnya dengan proses mekanik.
"Kita sekarang mencoba bagaimana kemudian kita bisa buat menjadi mekanik," katanya.
Paving blok dari plastik dinilai lebih kuat dan lentur sesuai dengan massa jenis plastik. Produk ini dinilai lebih awat dari paving blok biasa lantaran tidak terkikis air. Daya tekan ditaksir bisa mencapai 20 hingga 30 ton.
"Kemarin (sampel) diambil Pupuk Kujang, mereka mau bantu untuk tes daya tekan," katanya.
Harapan
Hendro berharap paving blok ini bisa diproduksi massal, khususnya di Karawang. Sebab, dengan sentuhan teknologi tepat guna, paving ini bakal menurunkan beban pemakaian plastik.
Apalagi, menurutnya, persoalan sampah plastik tidak cukup hanya dengan pemberdayaan masyarakat.
"Sampah harus ada intervensi teknologi untuk dia bisa dihabiskan," ujarnya.
Dari sisi ekonomi, paving ini cukup menjanjikan. Satu paving blok bisa dijual dengan harga Rp 7.000 hingga Rp 10.000 per blok.
Apalagi jika diproduksi secara masal, ini bisa mengkaryakan masyarakat dan mengangkat perekonomiannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengubah Sampah Plastik Non-ekonomis jadi Paving Blok"