Bikin Lawan Ketakutan, Katyusha Senjata Mematikan Uni Sovyet di PD II
Saat roket ini meluncur, prajurit Jerman sangat takut dengan hantaman Katyusha karena menyebarkan serpihan logam ke berbagai arah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Peluncur roket milik Uni Soviet, Katyusha, dikenal sebagai salah satu senjata paling mematikan saat Perang Dunia II.
Banyak laporan yang menyebutkan, saat roket ini meluncur, prajurit Jerman sangat takut dengan hantaman Katyusha karena menyebarkan serpihan logam ke berbagai arah.
Suara yang dihasilkan begitu nyaring dan membuat prajurit musuh semakin menciut. Apalagi, senjata ini mobile dan mampu diarahkan untuk menghantam mana saja wilayah yang diincar.
Dilansir dari RBTH, awalnya Katyusha diperkenalkan kepada pejabat-pejabat tertinggi Uni Soviet sebelum Perang Dunia II.
Karena desain yang tak mengesankan, yaitu senjata yang diletakkan pada truk, sambutannya dingin.
Ketika itu Menteri Pertahanan Semyon Timoshenko mengungkapkan kekesalan karena sulit mendapatkan persetujuan.
Akan tetapi, setelah beberapa lama menggantung, Pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin memberi lampu hijau untuk memproduksi Katyusha sebelum pasukan Jerman menyeberangi perbatasan Uni Soviet.
Bernama resmi BM-13
Sebenarnya, senjata ini memiliki nama resmi BM-13. BM berarti mesin tempur dan 13 merujuk pada kaliber rudal yang digunakan.
BM-13 menjalani uji coba perdana di bawah komando Kapten Ivan Flerov untuk pertempuran di Kota Orsha yang ketika itu sudah didatangi oleh pasukan Wehrmacht Jerman.
Ada banyak pasukan dan amunisi yang dikerahkan. Dalam debut perdananya, Katyusha melampaui seluruh harapan para pemimpin militer Soviet.
Peluncur roket Katyusha mampu membombardir dan meluluhlantakkan daerah itu dan dengan cepat meninggalkan lokasi.
Kepala Staf Umum Wehrmacht Franz Halder menuliskan kejadian ini dalam dalam buku hariannya.
Dia mengungkapkan bahwa Rusia menggunakan senjata yang sampai sekarang tak dikenal.
Hujan proyektil membakar Stasiun Kereta Api Orsha, semua pasukan, dan perangkat keras militer. Logam mencair dan tanah terbakar.
Efek berdampak cepat nan menghancurkan terlihat. Ini terutama disebabkan oleh kapasitas tenaga Katyusha yang mampu menghasilkan beberapa ton ledakan hanya dalam beberapa detik dan mencakup area yang luas.