Kasus Pembunuhan
UPDATE: Kasus Pembunuhan Siti Zulaeha, Suami Korban Sebut Pelaku Berbohong & Rekan Kerja Diperiksa
Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM), Wahyu Jayadi, kini masih menjalani pemeriksaan terkait pembunuhan rekan kerjanya, Siti Zulaeha.
"Secara darah tidak ada hubungan pelaku dengan almarhum. Mertua saya meninggal sebelum pelaku dan almarhumah baru kenal," kenang Sukri.
"Tahun 2006 meninggal. Almarhumah belum kenal dengan pelaku. Jadi bagaimana bisa dititipi," sambung Sukri.
Sukri menegaskan jika hubungan istrinya dan Wahyu Jayadi hanyalah rekan satu kantor, tetangga rumah.
Mereka juga berasal dari kampung yang sama.
"Tetapi istri saya tidak memiliki hubungan darah dengan pelaku," tegas Sukri.
Sukri menyayangkan tindakan keji yang dilakukan oleh pelaku.
Sebelumnya, Wahyu sebelumnya mengaku mendapat amanah untuk jaga Zulaeha Djafar.
Pernyataan Wahyu ketika itu disampaikan usai diamankan tim Resmob Polda Sulsel.
Wahyu mengaku menjaga Zulaeha sebagai adik sesuai pesan ibu Zulaeha.
2. Wahyu Jayadi emosi dan tersinggung
Wahyu Jayadi telah melakukan pemeriksaan psikologis di RS Bhayangkara Makassar.
Dari hasil pemeriksaan psikologis ini, tim psikiatri menemukan fakta baru mengenai motif pembunuhan yang dilakukan Wahyu Jayadi.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara atau Karumkit Bhayangkara Kombes Pol Farid Amansyah menuturkan, Wahyu Jayadi nekat menghabisi nyawa Siti Zulaeha Djafar karena emosi dan tersinggung karena dilecehkan harga dirinya.
Wahyu Jayadi memuncak ketika korban kemudian menamparnya.
Ia kemudian membalas dengan mencekik leher korban hingga tewas.