News
Dalam Bukunya, SBY Ungkap Sosok Ambisius yang Ingin Jadi Presiden
Dua kali Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maju dalam Pemilu Presiden atau Pilpres.
Dalam buku itu, SBY menuliskan tentang "semakin banyaknya musuhnya".
Cerita itu menurut SBY terjadi pada tahun 2013 lalu.
Saat itu, seorang temannya sedang tersangkut masalah hukum.
"Seorang teman yang sedang diperkarakan oleh lembaga penegak hukum tiba-tiba secara demonstratif melakukan perlawanannya terhadap saya," tulis SBY.
SBY melanjutkan, temannya tersebut berpikir SBY telah melakukan intervensi hukum terhadap kasus yang dialaminya.
"Sesuatu yang tidak mungkin dan juga tidak pernah saya lakukan. Bukan hanya itu saja, tetapi sikap saya itu berlau sepanjang masa penugasan saya sebagai Presiden Indonesia," ungkap SBY.
SBY mengungkapkan, drama yang terjadi pada hari-hari tersebut memang luar biasa.
SBY mengaku saat itu dia ditantang dan dituding.
Meski demikian SBY memilih untuk diam.
"Tentu sangat mudah saya menjawabnya jika saya mau. Amunisi saya amat banyak. Tetapi, saya malu kalau harus begitu," ungkap SBY.
Suami Ani Yudhoyono itu menjelaskan, barangkali suatu saat nanti dia akan masuk ke wilayah tersebut.
"Demi tujuan yang baik. Demi terjaganya kehormatan dan harga diri saya," terang SBY.
Tidak hanya itu, SBY juga mendengar adanya sejumlah tokoh yang menjenguk sahabatnya tersebut.
Nama-nama tokoh tersebut cukup terkenal, sehingga mengundang perhatian media.
Terkait hal itu, SBY kemudian meresponnya.