Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Mansa Musa, Orang Terkaya Sepanjang Masa, hingga Kini Tak Ada yang Bisa Tandingi Kekayaannya

Dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas, sumber daya alam yang dimiliki Kerajaan Mali pun sangat besar, termasuk emas dan garam.

Editor: Indry Panigoro
SHUTTERSTOCK
Emas batangan ist 

Kota yang para penghuninya, termasuk para budaknya, mengenakan pakaian dengan brokat emas dan sutra Persia terbaik.

Ratusan unta beruntun, masing-masing mengangkut ratusan kilogram emas murni.

Benar-benar sebuah pemandangan luar biasa.

Dan pemandangan itu tampak lebih mewah saat rombongannya mencapai Kairo, di mana mereka dapat benar-benar menunjukkan kekayaan mereka.

Kisah Banjir Emas di Kairo

Mansa Musa meninggalkan kesan tak terlupakan di Kairo, hingga al-Umari, yang mengunjungi kota itu 12 tahun setelah kedatangan Mansa Musa ke sana, ingat bagaimana orang-orang Kairo menyanjung-nyanjung raja Mali tersebut.

Dengan 'boros' Mansa Musa memberikan emas yang dibawanya di Kairo, sampai-sampai persinggahannya selama tiga bulan di kota tersebut menyebabkan anjloknya harga emas di kawasan tersebut selama 10 tahun dan menghancurkan perekonomian di sana.

Perusahaan teknologi AS, SmartAsset.com, memperkirakan - berdasarkan penyusutan nilai emas - perjalanan haji Mansa Musa menyebabkan kerugian ekonomi senilai US$1,5 miliar atau sekitar Rp21,4 triliun di seantero Timur Tengah.

Dalam perjalanan pulangnya, Mansa Musa melintasi Mesir kembali, dan menurut beberapa orang, ia mencoba untuk membantu mengembalikan perekonomian Mesir dengan menarik sebagain emas dari peredaran dengan cara meminjamnya menggunakan suku bunga yang amat tinggi dari para pemberi pinjaman Mesir.

Yang lainnya mengatakan ia sangat boros sampai-sampai kehabisan emas.

Lucy Duran dari School of African and Oriental Studies di London mencatat bahwa para penghibur Mali, yang merupakan pendongeng balada sejarah, khususnya, marah terhadap Mansa Musa.

"Ia membagikan terlalu banyak emas sepanjang perjalanan hingga para penghibur tak mau memuja-mujinya lagi dalam nyanyian mereka karena mereka berpikir bahwa ia menghambur-hamburkan sumber daya alam lokal di luar kerajaan," ujarnya.

Sangat perhatian dengan dunia pendidikan

Tak ada keraguan bahwa Mansa Musa menghabiskan, atau menghamburkan, banyak sekali emas sepanjang perjalanan hajinya.

Namun justru kedermawanannya itulah yang menarik perhatian dunia.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved