Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tambang Bakan Bakal Diledakkan: Goa Super Busa Terus Longsor

Basarnas RI telah menghentikan pencarian korban longsor area pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Goa Super Busa, Desa Bakan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUN MANADO/HANDHIKA DAWANGI
Yasti Tak Banyak Bicara Soal Nasib Tambang Bakan 

Hal yang sama disampaikan Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Siahaan. "Nanti akan rapat Forkopimda untuk mencari solusi terbaik," ujar Kapolres.
Kapolres mengatakan, memang ia tahu bahwa di wilayahnya banyak sekali pertambangan ilegal.

"Bukan hanya di Bolmong, di Bolsel ada, Boltim pun ada pertambangan ilegal. Makanya kita harus secara komprehensif seluruh stakeholder dicarikan solusi ke depannya," ujar dia.

Kapolres mengatakan, selalu berkoordinasi dengan TNI melakukan penertiban penambang ilegal. "Saya dengan Pak Dandim selalu berkoordinasi dan kita sudah seringkali melakukan penertiban. Hal yang seperti ini bukan baru kali ini terjadi. Dan sudah berulang kali. Tapi masyarakat kita masih menggantungkan hidupnya di sana. Akhirnya ketika ditertibkan kita usir, bahkan ada yang sudah kita proses juga. Mereka kembali lagi," ujarnya.

Kapolres mengatakan, alasan warga selalu kembali karena memang ada masalah sosial di situ. "Ini kan masalahnya komprehensif. Seluruh stakeholder di Bolmong harus carikan solusi permasalahan ini," ujar Siahaan.

Kapolres kemudian mengatakan nanti ada rapat dengan Forkopimda. "Ada konsolidasi dan rehabilitasi di situ. Mungkin dipagari, ditambah pengamanannya bahkan bisa di-blasting (diledakkan). Sehingga masyarakat tidak lagi ke sana. Karena sangat rawan melaksanakan aktivitas pertambangan emas di sana," ujarnya.

Lanjut dia, inilah efek dari PETI. Tidak ada pengawasan, lokasi sangat membahayakan. "Saya harap masyarakat mencari solusi lain lah untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya. Mungkin ada pekerjaan lainnya. Kami juga akan mencari solusi untuk masalah sosial itu," ujarnya.

Pencarian korban longsor tidak hanya terkendala kondisi lokasi curam dan tanah yang labil. Kamis pukul 01.30, telah terjadi longsoran dan hampir menutup semua galian.

"Itu mengakibatkan mengganggu proses evakuasi. Proses pencarian dihentikan sementara mengingat keselamatan tim SAR gabungan," ujar Humas Basarnas Manado, Ferry Ariyanto.

Lanjut Ferry, saat itu, semua pasukan dan alat berat di tarik ke atas untuk menjaga keselamatan tim. "Sebelumnya juga longsoran sudah terjadi sejak kemarin sore pukul 17.00. Hingga pukul 01.30 sudah 10 kali terjadi longsoran," ujar Ferry.

Siang Tadi Sudah 3 Kantong Jenazah Korban Longsor Tambang Bakan Berhasil Dievakuasi
Siang Tadi Sudah 3 Kantong Jenazah Korban Longsor Tambang Bakan Berhasil Dievakuasi (ISTIMEWA)

J Resources Minta Maaf

PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah daerah dan keluarga korban jika memang proses evakuasi belum maksimal. "Kepada pemerintah dan keluarga korban kami JRBM menyampaikan permohonan maaf," ujar Ferry Siahaan, Manager

Eksternal Relation and Security JRBM pada konferensi pers di tenda BNPB di area tambang Bakan, Kamis pagi.
Ferry kemudian menjelaskan secara teknis kendala di lokasi longsor yang membuat evakuasi terpaksa harus dihentikan.

"Ada kemungkinan longsoran susulan dari tebing atas. Karena sudah ada retakan di bebatuan atas. Secara teknis pada awal menggali 6 meter ke dalam. Saat ini posisi timbunan longsoran susulan sudah 7 meter. Timbunan sudah di atas alat berat. Ditambah lagi sudah ada retakan baru yang melebar dan berbahaya untuk tim evakuasi termasuk alat berat," ujar dia.

Ferry mengatakan, selanjutnya lokasi longsor tersebut untuk sementara ditutup. "Dari manajemen akan assesment ulang melihat kondisi itu apakah akan menimbulkan bahaya atau tidak. Yang pasti karyawan akan dilarang ke situ. Karena longsornya jalan terus," ujar dia.

Sejak hari pertama Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulut telah membuat dua posko, Ante Mortem dan Post Mortem.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved