Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Kadis PU Manado Tanggapi Protes Rindi Timbalao yang Fotonya Viral di Facebook

Kadis PU Manado Roy Mamahit menanggapi dengan dingin aksi protes Rindi Timbalao di kubangan air Jalan Lengkong Wuaya, Liwas, Paal Dua, Manado.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alexander Pattyranie
FACEBOOK/RINDI TIMBALAO/TRIBUN MANADO/ARTHUR ROMPIS
Kadis PU Manado Tanggapi Protes Rindi Timbalao yang Fotonya Viral di Facebook 

Kadis PU Manado Tanggapi Protes Rindi Timbalao yang Fotonya Viral di Facebook

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kadis PU Manado Roy Mamahit menanggapi dengan dingin aksi protes Rindi Timbalao di kubangan air Jalan Lengkong Wuaya, Liwas, Paal Dua, Manado, Sulawesi Utara.

"Dia mau mandi atau apa terserah dia," kata Mamahit.

Mamahit membantah bila pihaknya membiarkan jalan itu rusak parah.

Menurut dia, perbaikan jalan itu terhambat pembebasan lahan.

"Tahun ini kami upayakan pembebasan lahan serta pelebaran, jadi kami tetap bekerja, tidak santai santai, tapi harus sesuai prosedur," kata dia.

Sebut dia, wewenang jalan itu tak hanya dimiliki Pemkot tapi juga balai jalan.

"Setengah Pemkot setengah Balai Jalan," katanya.

Mengenai banjir yang saban kali terjadi di jalan itu, menurut dia, dikarenakan pembuatan saluran air selalu terhambat gara gara warga tak mau membebaskan lahan.

"Jadi kendalanya di situ, mohon agar warga bisa paham," katanya.

Ia kembali menegaskan pemerintah tidak santai seperti yang dituduhkan.

"Sekali lagi kami tetap bekerja, tapi semua harus sesuai prosedur," kata dia.

Rindi Timbalao, warga yang melakukan aksi kreatif memprotes kerusakan Jalan Lengkong Wuaya, Liwas, Manado, Sulawesi Utara, mengaku merencanakan sendiri plot dalam aksinya.

"Memang terinspirasi dari video yang viral, tapi saya rancang sendiri plotnya," kata dia kepada TribunManado.co.id via WA Jumat (08/03/2019).

Sebut dia, aksi mendorong sepeda motor merupakan simbol dari banyaknya pengendara motor yang jatuh di jalan itu.
Ia sendiri dua kali jatuh.

"Ini juga pengalaman saya," kata dia.

Sementara aksi orang tua berjalan menyimbolkan kesulitan para orang tua yang hendak ke Gereja saat melewati jalan tersebut.

Rindi mengungkap, aksi tidur di jalan hendak mengungkap ironi Manado sebagai kota Pariwisata.

"Kok kota Pariwisata seperti ini," kata dia.

Rindi Timbalao mengaku sudah lama merencanakan aksi protes tersebut.

"Namun awalnya saya takut, nanti dianggap saya melawan pemerintah," kata dia.

Rindi kemudian mendapatkan keberanian.

Bersama warga setempat, ia menggalang petisi.

Lantas, pada 17 Agustus lalu, ia membuat aksi makan kerupuk di jalan rusak tersebut.

"Dua aksi itu tidak berhasil, jalan itu tetap tidak diperbaiki," kata dia.

Beberapa hari lalu, seorang temannya menunjukkan sebuah video tentang aksi protes perbaikan jalan.

Menurut temannya itu, aksi tersebut berhasil.

"Pas libur kemarin, langsung saja saya beraksi, saya dandan kemudian beraksi," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Rindi Timbalao memosting foto-foto di Facebook berpose menceburkan diri di kubangan air di tengah jalan Lengkong Wuaya Liwas, Paal Dua, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (07/03/2019).

Postingannya menuliskan keterangan foto: kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia!!!

#RAKYAT_INDONESIA
#SAVE_JALAN_LENGKONG_WUAYA_PAAL_DUA_MANADO
#KOTA_MANADO
#PAALDUA
#PROTES_JALAN_RUSAK_SUDAH_10_TAHUN_LEBIH

Deretan foto-fotonya ini menampilkan aksi menceburkan diri, bermain handphone di tengah air. Berlagak seperti kakek dan nenek yang melewati kubangan ini, si kakek menggunakan tongkat.

Postingan ini sudah dibagikan oleh warga dan mendapat komentar warga.

Diketahui kondisi jalan ini telah lama seperti itu.

Warga sangat kesulitan melewati jalan ini.

Tak jarang warga pengendara motor terjadi karena kubangan sudah di seluruh badan jalan.

Berikut foto-fotonya:

Berikut ini videonya:

(Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis/Finneke Wolajan)

BERITA POPULER:

Baca: Protes Jalan Rusak, Warga Manado Berpose di Kubangan Jalan Lengkong Wuaya

Baca: Sekelompok Pemuda Aniaya Anggota Polda Sulut dengan Sajam, Bermula dari Keributan di Tempat Makan

Baca: Aktivis Hewan Dunia Selamatkan Anjing Hidup Penuh Luka Berulat di Pasar Kawangkoan

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved