Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cerita Teman-teman Alfons Tilaar, PNS BKP Sulut Meninggal Setelah Dianiaya Ayah-Anak di Bolmong

Berikut deretan cerita teman korban yang menjadi kesan terakhir mereka bersamanya:

Penulis: Reporter Online | Editor: Aldi Ponge
Facebook Fiane D Rompas
Alfons Tilaar 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Alfons Tilaar (49) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sulawesi Utara (Sulut) meninggal dunia setelah dianiaya sejumlah warga di Desa Lolan Dua, Kabupaten Bolaang Mongondow ( Bolmong) pada Minggu (3/3/2019) malam.

Polisi telah menangkap 9 tersangka pembunuhan sedangkan jenazah Alfon rencananya akan dimakamkan pada Kamis (7/3/2019).

Berikut deretan cerita teman korban yang menjadi kesan terakhir mereka bersamanya:

Permintaan terakhir ke Wabup Bolmong

Wakil Bupati Bolmong Yanny Tuuk merasa sangat kehilangan Alfons Tilaar.

Cerita orang dekat Yanny Tuuk menyebut Alfons meminta pertolongan wabup Bolmong untuk membantu kepindahan dari BKPP Bolmong ke BKP Sulut.

Saat itu, Alfons menjabat tangan Yanny dan menyebut itu permintaan terakhirnya kepada sang Wabup.

Alfons Tilaar
Alfons Tilaar (Facebook Alfons Tilaar)

Perayaan Kepindahan

Proses kepindahan Alfons dari BKPP Bolmong ke BKP Sulut dirayakannya bersama teman-temannya

"Setelah Alfons pindah, Ia sempat menggelar acara kecil-kecilan untuk perpisahan dengan teman-teman ASN di Bolmong beberapa waktu lalu. Ternyata itu adalah acara terakhir bersama Almarhum," ungkap Ma Abo, teman Alfons

Temui Camat Poigar

Camat Poigar Deddy Ruswandi mengatakan Alfons Tilaar orangnya ramah, baik hati dan senang membantu.

"Bahkan saya sangat terkejut saat mendengar kepergian almarhum yang sangat tiba-tiba sebab Minggu (3/3) sekitar pukul 09.00 wita beliau masih berkunjung ke Rudis Camat dan bercerita panjang lebar tentang program-program di tempat kerjanya Dinas Ketahanan Pangan Pemprov Sulut," kenangnya.

Namun, dia dapat informasi almarhum sudah meninggal pada keeskoan harinya.

"Terus terang saya sangat sedih kehilangan saudara dan salah satu sahabat terbaikku," tutup Camat.

Sempat Telepon

Supardi Tongkasi, Rekan Alfons, mengatakan, Alfons sempat meneleponnya, Minggu (3/3/2019)  sekira pukul 19.30 Wita. Beberapa jam sebelum peristiwa nahas itu.

"Almarhum telepon saya, tanya soal masalah pekerjaan," kata dia.

Bahkan saat hari libur, Supardi kagum Alfons masih sempat memikirkan pekerjaan

"Almarhum mau kirim data harga pangan ke Kementerian (Pertanian), tanya akses aplikasi untuk pengiriman," ujar Supardi.

Alfons Tilaar PNS Pemprov Tewas Dianiaya, Sempat Telepon Rekan Kerja sebelum Terbunuh
Alfons Tilaar PNS Pemprov Tewas Dianiaya, Sempat Telepon Rekan Kerja sebelum Terbunuh (TRIBUN MANADO/RYO NOOR)

Supardi menyarankan, kalau memang kesulitan mengirim minta tolong saja ke atasannya

"Tapi rupanya almarhum malu dan kurang enak hati, karena kata dia sudah selalu minta tolong, jadi dia mau kerjakan sendiri saja,"

Ia juga sempat menerima permohonan Alfons untuk meminta izin sehari karena ada urusan di Bolmong.

Supardi mengatakan, tak ada firasat apa-apa ketika Alfons menelepon.

Ia kaget mendengar kabar mengejutkan esok harinya, Alfons tewas mengenaskan.

Atasan tak Sempat Diangkat Telpon

Novri Tumanduk, Kepala Seksi Harga Pangan, DKP Sulut yang juga atasan Alfons mengaku mendapat telepon dari almarhum malam hari sebelum kejadian. Tapi, Novri tak sempat mengangkat 

"Waktu itu saya sedang ada ibadah," ujar dia.

Ia hanya bisa mengira-ngira apa keperluan almarhum, tapi pekan sebelumnya Alfons minta izin sehari untuk menyelesaikan urusan di Bolmong. 

Foto Terakhir Bersama rekan Kerja
Ivone, rekan kerja korban mengatakan sehari sebelum kejadian.

Korban dan teman-temannya bertemu di acara Millennial Safety Road Festival (MRSF) 2019 di Area Pohon Kasih Megamas, Manado

Mereka tak pernah terbesit itu hari terakhir melihat Alfons. Seperti biasanya, Alfons peduli dengan rekan kerjanya.

Di acara itu, peserta kebagian snack, tapi karena banyak orang jadinya berebutan.

Alfons pun dengan semangat rela berdesak-desakan agar rekan-rekan kerjanya dapat snack

"Saya saja yang datang terlambat sudah ada snacknya, dia (alfons) yang ambil semua," ujar dia.

Tiba saatnya mengabadikan momen, semua pegawai foto bersama, Alfons mengambil pose tidur di bawah sambil mengangkat kaki.

Foto itu jadi momen terakhir foto bersama dengan almarhum.

Korban paling depan posisi duduk sembari angkat jempol.
Korban paling depan posisi duduk sembari angkat jempol. (ISTIMEWA/IVONE (rekan korban))

Meluncur ke TKP

Nelson Tilaar, kerabat korban mengatakan korban bertemunya satu jam sebelum kejadian

"Sebelum peristiwa itu terjadi memang kami sempat bertemu, tak lama kemudian korban menggunakan sepeda motor dan meluncur menuju Desa Lolan. Sejam kemudian kami mendapatkan kabar dari warga bahwa Alfons kecelakaan. Keluarga tak percaya begitu saja sehingga saat itu kami langsung menuju lokasi dan korban langsung dibawa ke rumah sakit Prof Kandou Malalayang," jelasnya

Nyawa korban tak tertolong lagi dan menghembuskan napas pada Senin keesokannya.

Keluarga melihat kejanggalan karena pada tubuh korban yang terdapat luka memas di wajah.

Keluarga pun meminta polisi untuk melakukan autopsi

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV

Follow juga akun instagram tribunmanado

 
 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved